Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2013

DENYUT PINGGIRAN SUNGAI MANADO

Gambar
Serakan Sampah Rumah Menumpuk   Oleh Budi Susilo AIRNYA yang coklat seperti kopi susu, pemandangan sehari-hari sungai Singkil. Aliran air ini sering disebut Daerah Aliran Sungai Tondano Minahasa. Entah mulai kapan airnya berwarna coklat dan dipinggirannya dipadati pemukiman penduduk, yang pasti kondisi terkini sungguh memprihatinkan, sebab kelestarian lingkungannya tidak terjaga.  Memang persoalan kebersihan di masyarakat perkotaan Manado selalu saja ada. Terutama mereka yang bermukim di pinggiran kali dan berumah padat penduduk. Pengelolaan kebersihannya sungguh bernilai buruk. Satu di antaranya, saat iseng berjalan-jalan ke pelosok pinggiran pusat kota, Jumat 7 Juni 2013, tepatnya di lingkungan 3, Kelurahan Karame, Kecamatan Singkil Kota Manado, tampak persis di pertikungan jalan daerah ini sampah buangan rumah tangga menggunung. Tumpukan sampah seperti plastik dan kertas tergeletak di pinggiran sungai Daerah Aliran Sungai (DAS) Tondano. Dilihat dari jalan kampung, sampa

ISRA' MIRAJ' MANADO

Gambar
Amalan yang Dekat dengan Surga-Nya TABUH gendang musik hadrah malam itu semarak, Sabtu (1/6/2013). Musik hadrah yang dimainkan, melantun melodi yang penuh dengan hikmat religi. Gelaran musik ini menjadi penanda kedatangan rombongan para mubaligh tabliq akbar di pukul 20.30 Wita. Mereka ini adalah Habib Achmad Zein Al Kaff dan Habib Muhammad Ridho Bin Ahmad Bin Yahya serta Ustad Husein Bin Salim Bachmid dari Palu untuk melakukan siraman rohani di acara bertajuk Sulut Menyongsong Isra' Miraj. Sejak pukul 19.00 wita, warga muslim dari seluruh Sulawesi Utara sudah berkumpul di lapangan Sparta Tikala Kota Manado yang sebagaian besar berpakaian putih. Cuaca saat itu pun bersahabat, bintang-bintang di langit turut menemani, acara dapat berlangsung lancar. Kaum muslimin di Sulawesi Utara berkumpul di lapangan Sparta Tikala, Sabtu (1/6/2013)_budisusilo Di dalam kesempatannya, Sahban Mauludin, Kepala Kantor Kementrian Agama Sulut mengatakan, pelaksanaan tabliq akbar dan z

WAJAH DESA SULAWESI UTARA 3

Gambar
  Desa Tulap Kecamatan Kombi Kabupaten Minahasa Pohon Benuang Sumber Kehidupan  Oleh Budi Susilo GERIMIS sore itu, Minggu (26/5/2013), membuat hawa Desa Tulap Kecamatan Kombi Kabupaten Minahasa dingin. Seorang pria setengah baya, duduk di pelataran petak rumah miliknya. Edi Lasut (47) namanya, yang kesehariannya sebagai petani kebun cengkih dan jagung. Persis di samping rumahnya, terhampar luas lahan yang ditumbuhi beberapa pepohonan. Satu di antaranya pohon Benuang. Tumbuhan ini kata Edi, sudah ada sejak puluhan tahun lalu, bahkan mungkin saja sudah ratusan tahun. "Waktu saya lahir pohon sudah ada. Sudah ada disini sejak lama, jaman nenek kakek saya sudah besar sekali seperti sekarang ini," ungkapnya. Bentuk pohon Benuang terbilang besar, bagai raksasa Buto Hijo di cerita pewayangan tanah jawa. Rindang pohonnya sangat lebat. Bak payung, daun pohon Benuang mampu menangkal serangan terik matahari, mampu memberi suasana adem dan tentram. Pohon Benuang memberi kete

RODA BAN

Gambar
Roda Ban Oleh Budi Susilo  ENTAH lagi apes atau memang kurang teliti lewati jalan raya di Kota Manado, dua hari berturut-turut motor kempis ban. Hari pertama pada Minggu (2/6/2013), ban bagian depan kempis. Mau jalan-jalan menuju arah Pantai Bahu Mall, tiba-tiba terasa ban depan motor kempis. Itu hari, merupakan tanggal merah. Jalanan sepi, banyak toko-toko dan perkantoran tutup. Untung saja, hampir menunggu 30 menit lebih, akhirnya ketemu tempat tambal ban. Ini pun harus mengantri dengan beberapa orang yang juga mengalami nasib serupa. Aneh juga, di hari minggu, saat siang hari, banyak orang yang kena bencana kempis ban. Mungkin saja hanya bengkel-bengkel ban tertentu saja yang buka sehingga bengkel yang buka di liburan minggu terlihat ramai konsumen. Dasar sial, ban dalam milik ku rusak parah. Kata tukang penambal ban, banyak lubang di ban dalam, mau tidak mau harus ganti ban dalam baru.    Pose si bandel di pinggir jalan saat kempis ban, Minggu (2/6/2013)_budisusilo J

ASIA MEDIA SUMMIT 2013 (2)

Gambar
Asia Kita Dalam Berita Manado banyak kenangan indah yang tidak bisa dilupakan. Kesan inilah yang muncul dari beberapa tamu asing Asia Media Summit 2013 yang hampir selama tiga hari lebih berada di Kota Manado. Satu di antaranya, Riyadh El Hassan, Chairman of Board Wafa TV Palestina, mengatakan, Manado memiliki panorama alam yang lestari dan indah untuk dipandangi. Spanduk Asia Media Summit 2013 tebentang di pinggir jalan, Sabtu (1/6/2013)_budisusilo "Bagi saya ini bener-benar spesial. Ke Manado ini baru yang pertama kali. Kalau ke Jakarta sudah sering," ujarnya di Hotel Novotel Manado, Sabtu (1/6/2013). Baginya, Kota Manado itu memiliki ciri alam yang tropis. Sangat berbeda dengan kondisi negaranya di Palestina yang panas dan berpadang pasir. "Saya sangat berkesan gunung-gunung yang ada di Manado," ujar Hassan. Sebagai delegasi dari Palestina, Hassan merasakan nyaman berada di Kota Manado. Penyelenggaraan Asia Media Summit 2013 memberikan warna tersendi

PENCARI PASIR KOMBOS

Gambar
Susuri Sungai Sendiri Cari Rezeki Cuaca cerah, paling asik mengisi waktu untuk berjalan-jalan keliling Kota Manado. Dalam kesempatannya, melintas jalan pinggiran sungai Kombos. Ada yang membuat daya tarik, seorang pria bak pendekar dalam film, mengayuh perahu di sungai dengan sebatang bambu kuning panjang. Pria itu dilihat dadanya berbidang. Lengan tangannya tampak kekar, dan betis kakinya kuat perkasa dengan kulit hitam legam. Perawakan ini tampak jelas dari seorang pria Tuta Jatahi (42) yang lahir di Kota Manado. Ia bukan seorang binaragawan, apalagi preman perkotaan. Ia hanya seorang kuli pencari pasir di sepanjang bantaran kali Kombos hingga Ternate Tanjung Kota Manado. Hari-harinya ia bergelut dengan pekerjaan yang mengeluarkan tenaga fisik banyak. Ini ia lakukan secara sendiri. Tuta sedang di atas perahunya saat mencari pasir, Senin (27/5/2013_rizkiadriansyah Ditemui saat dirinya mengangkut pasir dari perahu kecilnya, penuh semangat meski kulit tubuhnya yang hitam bas