Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2013

QUO VADIS KOTA GORONTALO

Gambar
Quo Vadis Kota Gorontalo Oleh: Budi Susilo Keluhuran hidup di Gorontalo Indonesia Kita, lebih mendasarkan pada nilai-nilai kebersamaan dan kekeluargaan. Cerminan ini tergambar dalam menentukan nakhkoda untuk pemerintahaan Wali Kota Gorontalo periode 2013 hingga 2018. Pemilihan Wali Kota Gorontalo yang dilakukan pada 28 Maret 2013, mengacu pada konstitusi negara kesatuan Republik Indonesia, melalui proses demokrasi langsung, yakni rakyat tanpa terkecuali dapat menentukan pemimpin yang disukainya, lewat cara memilih bebas dan rahasia. Reklame mari mencoblos pemilihan Wali Kota Gorontalo_budisusilo Bagi yang percaya, pesta demokrasi pemilihan Wali Kota Gorontalo bak mesin perubahan jaman, penentu nasib perjalanan lima tahun ke depan Kota Gorontalo. Baik dan buruknya kota, bergantung pada karakter ideal pemimpin Wali Kota seperti apa. Janji-janji politik yang indah bergentayangan di pikiran warga masyarakat Kota Gorontalo. Janjinya serasa surga telinga kala d

HAMPARAN SAWAH TILONGKABILA

Gambar
Hamparan Sawah Tilongkabila Oleh: Budi Susilo Negara agraris !. Indonesia sejak dulu, dikenal sebagai negara agraris. Oleh orang kolonial Belanda dulu, Indonesia itu lumbung pangan, tanah subur makmur.  Tapi sekarang ini, apakah Indonesia masih pantas disebut negara agraris, meski negara ini memiliki Kementrian Pertanian ?. Apakah republik ini juga telah masuk dalam jajaran negara berswasembada pangan ? Duduk bersantai di pinggiran sungai dan bibir sawah Desa Bube Gorontalo, Sabtu (16/3/2013)_mujionopohi Ladang sawah dan perkebunan di beberapa tempat, seperti wilayah perkotaan padat penduduk di Indonesia, banyak yang telah tutup usia, hilang begitu saja dalam sekejap.  Lahan sudah banyak diratakan, mengalami ‘ revolusi urban’ menjadi kawasan bangunan permanen untuk tempat tinggal, perkantoran dan arsitek beton lainnya. Tapi tidak di desa-desa, seperti halnya yang ada di daerah Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango provinsi Gorontalo, masih m

KAMPUNG PESISIR BOTUBARANI

Gambar
Warga Dilarang Berburu Karang   Angin sepoi-sepoi sore itu bertiup ke daratan   kampung Botubarani. Geografisnya terletak dalam denyut kehidupan pesisir lautan, maka tak heran saat itu, momen matahari terbenam masuk ke perut bumi, memberikan kesan kampung Batu Berani, indah memesona, merah merona berdecak kagum, sungguh berkesan, Minggu 17 Mei 2013.  KEBERADAAN Kampung Pantai Botubarani masuk dalam Kecamatan Kabilabone, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Tekstur buminya bertebing-tebing batu cadas kapur, sangat berdekatan dengan perairan laut. Dikala siang hari, panas terik matahari sungguh menyengat kulit tubuh. Bagi mereka yang tidak biasa, tentu akan mengeluarkan ungkapan keluh-kesah atas ganasnya siang bolong kampung Botubarani . 

DUKA PAPUA DUKA INDONESIA

Gambar
MEMORI EMPATI WASIOR Duka Papua Duka Indonesia   Derai air mata warga bangsa Indonesia mengalir tanpa henti, usai bencana alam banjir bandang menghampiri, menimpa bumi Wasior Papua Barat, yang indah mempesona dalam jagad khatulistiwa nusantara.  Bangsa ini seolah tidak henti-hentinya diterpa oleh bencana alam, di beberapa tempat daerah Indonesia selalu ada saja bencana banjir, longsor, gempa bumi dan tsunami.  Kejadian di bumi Cendrawasih tersebut adalah duka bangsa yang mendalam, sebab saudara-saudara kita sebangsa dan setanah air di Papua banyak menelan korban jiwa dan harta.  Duka Wasior itu dipicu oleh kerusakan hutan di Wasior. Kala turun hujan dengan intensitas tinggi dan panjang sejak Sabtu 2 Oktober 2010 hingga Minggu 3 Oktober 2010. Tentu saja, hal ini membuat kondisi air di Sungai Batang Salai yang berhulu di Pegunungan Wondiwoy, bervolume besar, dan eksesnya terjadi banjir bandang pada 4 Oktober 2010, melanda Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat.

BANGUN PERPUSTAKAAN GORONTALO

Gambar
Hatta Rajasa Enggan jadi Orang Satu-satunya Peletak Batu Cuaca cerah selimuti Limboto Kabupaten Gorontalo, provinsi Gorontalo. Walau awan kala itu sedikit kehitam-hitaman mendung, namun air hujan tak tercurah dari langit. Bertepatan saat, detak jarum jam menunjukan sekitar pukul 15.00 Wita, sirine patwal kepolisian meraung-raung masuk ke lingkungan Universitas Muhammadiyah Gorontalo (UMG). Tidak hanya satu mobil patwal yang masuk, dibelakangnya pun ada buntut, puluhan mobil, satu di antaranya mobil sedan hitam yang ditumpangi oleh Menteri Koordinator Perekonomian Republik Indonesia, Hatta Rajasa. Kedatangan pria beridentik rambut putih di kampus biru tersebut, Sabtu (23/3/2013), bukan tanpa alasan jelas. Kunjungan dirinya ialah ingin melihat langsung kondisi kampus yang masih berumur jagung. Rektor UMG Nelson Pomalingo akrab bersama Hatta Rajasa, Sabtu (23/3/2013)_budisusilo Setibanya di lapangan kampus, Hatta yang berpakaian batik biru disambut hangat ol