Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2011

BUDAYA TAPTU HIJRAH CERMINAN CITA BERSAMA

Gambar
Budaya Taptu Hijrah Cerminan Cita Bersama Oleh: Budi susilo NYALA api obor seakan membakar semangat pejalan kaki parade Taptu Hijrah di Kota Manado Sulawesi Utara (Sulut), Senin (14/2/2011) malam. Kebersamaan dan nilai persatuan sangat mengental di barisan para peserta parade tersebut. Semua kalangan umur, warna kulit dan asal daerah menikmati indahnya perjalanan bersama. Setiap menjelang perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, biasanya, sudah menjadi agenda rutin tahunan kaum muslim Sulut, mengadakan Taptu Hijrah di pusat Kota Manado, dipilih karena sebagai pusat keramaian dan ibukota Sulut, terlebih Kota Manado pun mendambakan sebagai kota favorit kunjungan para wisatawan, wajib rasanya ada pagelaran pentas ritual sosial budaya, sebagai pemancing daya tarik dunia pariwisata. Selain juga menurut Hendricus Benedictus Palar dalam karya Wajah Baru Minahasa (2009), Kota Manado telah banyak dihuni kaum muslimin, ini puncaknya ketika usai pergolakan Permesta telah terjadi migrasi besar

DENYUT DESA TUMARATAS MINAHASA

Gambar
Denyut Desa Tumaratas Minahasa  Menyatu Bersama Alam Oleh : Budi Susilo KEBERLIMPAHAN kandungan kekayaan alam Sulawesi Utara (Sulut) patut dibanggakan. serta disyukuri. Pemberian Tuhan Yang Maha Esa tersebut menjadi penopang keberlangsungan hidup masyarakat. Semisal, di daerah Desa Tumaratas Kabupaten Minahasa, alamnya menjadi penopang kehidupan masyarakat setempat. Hal ini diketahui ketika menginjakan tanah Kabupaten Minahasa. Berangkat sekitar pukul 09.25 Wita dari Kota Manado, Sabtu (19/2/2011), mengenakan kendaraan bermotor roda empat, meluncur ke lokasi Desa Tumaratas Dua Kecamatan Langowan Barat Kabupaten Minahasa. Setibanya di lokasi gedung kumtua, pada pukul 12.30 Wita, bertemu sapa dengan pemangku masyarakat setempat, Rocky Woran (31), Hukum Tua Desa Tumaratas Dua. Ketika ditemui, pria murah senyum ini berkesempatan bercerita banyak mengenai ketergantungan harmonisasi kehidupan masyarakat dengan alam rayanya. Menurutnya, seja k era otonomi daerah, Desa Tumaratas