Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2015

ADA YANG MERINDING ADA YANG TEGANG

Gambar
ADA yang Merinding ADA yang Tegang “Saya merinding, luar biasa. Sebagai daerah otonomi baru, Provinsi Kaltara telah berhasil. Mendapat penilaian WTP (Wajar Tanpa Pengecualian).” Itulah ungkapan yang dilontarkan Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara), Triyono Budi Sasongko, kala memberikan pidato pernyataan di Rapat Paripurna Istimewa ke 4, di ruang sidang lantai dua gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kaltara, Jalan Kolonel Soetadji, Tanjung Selor, pada Jumat 29 Mei 2015 lalu.  Hal itu dia ucapkan seusai mendengarkan hasil pemeriksaan laporan keuangan pemerintah daerah Pemprov Kaltara tahun anggaran 2014 oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia yang diumumkan oleh Kepala Perwakilan BPK Provinsi Kaltara Ade Iwan Ruswana. Kebahagiaan tersebut, sebelumnya juga ada yang mengungkapkan kekesalan, menyulut darah tinggi. Ruang rapat kala itu, hawanya bercampur aduk. Ada yang merinding bahagia dan emosi yang menegangkan. 

SAMPAH HIASI PARIT KATAMSO

Gambar
Sampah Hiasi Parit Katamso WAKTU memasuki awal bulan Mei 2015, saya melihat selokan air atau parit di daerah Jalan Raya Katamso, Tanjung Selor, Provinsi Kalimantan Utara, persisnya di samping kantor Bank mandiri Tanjung Selor.  Di saluran air ini, dipenuhi tumpukan sampah bekas botol-botol plastik dan kertas. Kontan, pemandangan semrawut itu membuat rasa ‘tidak sedap’ di mata, membuat kepala pening semakin kusut.  Dugaan saya, endapan sampah-sampah itu sudah berhari-hari tersangkut di saluran air dekat Sungai Kayan. Puncaknya pada Selasa 26 Mei 2015 lalu, masih seperti kondisi di awal bulan Mei. 

DESA-DESA KALIMANTAN UTARA

Gambar
Surga Bagi Semua DESA itu damai sentosa nan sejahterah. Desa memancarkan sinar kekeluargaan. Desa-desa yang ada di Kalimantan Utara bagian dari sendi-sendi kehidupan masyarakat provinsi yang baru seumuran jagung ini.  Sepinya desa bukan berarti pertanda telah mati suri. Sunyinya desa ialah sinyal tuk meraih prospek cemerlang, berkesempatan mengembangkan diri, untuk terus bekerja meraih prestasi, bergerak tanpa menyerah.  Desa adalah milik kita, sebagai kekuatan ekonomi Kalimantan Utara. Desa diibaratkan sebagai kekuatan sejati negara. Andalannya bukan senjata api, apalagi jargon Nawacita . Desalah yang benar-benar menjadi tumpuan, sebagai tulang punggung bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.  

LAMIN ADAT DESA LONG BELUAH KALIMANTAN UTARA

Gambar
Umurnya Uzur Kondisinya Hancur ANAK tangga kayu yang menempel di tepian daratan semak-belukar menjadi ciri yang familiar bagi keberadaan Desa Long Beluah. Pengalaman ini terekam Tribunkaltim ketika mengunjungi tempat ini bersama rombongan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan pada Jumat 15 Mei 2015 lalu. Mengenal lokasi Desa Long Beluah sangatlah mudah. Gerbang masuk ke desa ini ditandai oleh gapura berukuran mini, yang membentuk atap rumah. Desa ini berada di Kecamatan Tanjung Palas Barat, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara.  Tiba di bumi Desa Long Beluah di pukul 09.11 Wita. Mengatasnamakan Pemkab Bulungan, Liet Ingai sebagai Wakil Bupati Bulungan datang ke desa ini, ditemani Cornelius Asisten Satu bidang Pemerintahan.

GUNUNG PUTIH TANJUNG PALAS KALIMANTAN UTARA

Gambar
Mendaki Gunung Putih Tanjung Palas PAGI mulai terang. Sinar fajar menghangatkan bumi Tanjung Selor pada Minggu 10 Mei 2015 lalu. Saya pun menyempatkan hari itu untuk berpergian ke arah Kecamatan Tanjung Palas melewati jalur darat.  Sebenarnya untuk ke Tanjung Palas ada yang lebih dekat menggunakan transportasi air. Warga setempat menyebutnya perahu tambangan. Naik perahu ini dikenai tarif Rp 5 ribu untuk per orang dan yang menggunakan sepeda motor kena tambahan Rp 5 ribu.  Saya lebih memilih melalui jalur darat meski harus memutar jauh melewati jalan trans Kalimantan yang kondisi jalannya berdebu, berkerikil dan berlubang, belum lagi sering bertemu kendaraan truk membuat suasana perjalanan sangat tidak asyik.

DESA BUNYU SELATAN | BULUNGAN | KALIMANTAN UTARA

Gambar
Menginjakkan Kaki Lagi di Dewaruci HUJAN sangat deras mengguyur daratan Tanjung Selor pada Rabu pagi 20 Mei 2015. Peristiwa hujan terjadi sekitar pukul 05.30 Wita. Cuaca hujan itu sempat menimbulkan dugaan, perjalanan menuju ke Pulau Bunyu dibatalkan. Memasuki pukul 06.00 Wita lewat, hujan sudah agak reda, hanya gerimis tipis. Saya pun tetap berangkat menuju ke Pelabuhan VIP Tanjung Selor, untuk naik perahu speedboat menuju ke Bunyu bersama rombongan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan. Memasuki pukul 06.30 Wita, hujan benar-benar berhenti, namun langit Tanjung Selor masih gelap mendung. Hawa udara pun sedikit dingin, maklum usai hujan berintensitas tinggi.   

SEKOLAH DASAR BUDDHIS TANJUNG SELOR

Gambar
Batu Warna-warni  Iringi Awal Pembangunan TEMPO yang bersejarah, pada Selasa siang 19 Mei 2015 lalu, Vihara Dharma Cakra Tanjung Selor di Jalan H Maskur ramai di kunjungi umat Budha dan jajaran pemerintah Kabupaten Bulungan. Alasannya karena akan didirikan Sekolah Dasar (SD) Buddhis Paramita. Sebagai agenda awal melakukan prosesi peletakan batu pertama pembanguann gedung sekolah.    Melalui Bupati Bulungan Budiman Arifin yang memberikan pidato sambutan mengatakan, pendidikan itu hal yang paling utama dalam memajukan daerah. Tanpa ada penerapan pendidikan di daerah, tidak akan mungkin tercipta sumber daya manusia yang berkualitas. “Semua agama menganjurkan untuk wajib menuntut ilmu,” ujarnya.  Coba perhatikan negara-negara asia yang maju seperti di antaranya ada Jepang, Tiongkok dan Korea mengutamakan sektor pendidikan untuk mengejar pembangunan sumber daya manusia yang berdaya saing. “Negara mau maju, ya pendidikan kita harus wajib dimajukan terlebih dahulu,” katanya.

BALAI DESA LONG BELUAH KALIMANTAN UTARA

Gambar
Dua Ular Naga Saling Berhadapan BERJALAN kaki di bawah terik matahari yang menyengat, tepat di jam satu siang, pada Jumat 15 Mei 2015, di Desa Long Beluah, Kecamatan Tanjung Palas Barat, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara.  Usai berjam-jam singgah di Desa Long Beluah, waktunya saya melangkahkan kaki menuju ke gapura pintu keluar desa, untuk menaiki perahu speedboat yang terparkir di pinggiran Sungai Kayan dan lalu pulang ke arah Tanjung Selor. Nah sebelum itu, ketika saya akan tiba di mulut gapura desa, sekitar berjarak dua puluh langkah sebelum gapura, saya melihat sebuah bangunan megah yang terbuat dari bahan kayu.

ISRA MIRAJ TANJUNG SELOR KALIMANTAN UTARA

Gambar
Samiqna Wa Pikir-pikir Na PAGI itu, Sabtu 16 Mei 2015, seluruh warga muslim yang ada di Tanjung Selor Kabupaten Bulungan, mendatangi Masjid Agung Istiqomah untuk mengikuti siraman rohani peringatan Isra dan Miraj. Kegiatan itu merupakan rangkaian hari raya Isra dan Miraj Nabi Muhammad SAW. Tema garis besarnya mengenai hikmah di balik peristiwa Isra dan Miraj.  Sebagai penceramah, diisi oleh KH Syuhada Bahri dari Kota Jakarta. Acara dilangsungkan pada pukul 8.30 Wita. Hampir ada ratusan umat muslim datang ke acara tersebut untuk mendengarkan ceramah agama. 

DESA LONG BELUAH | TANJUNG PALAS BARAT | KALTARA

Gambar
Memiliki Gereja Terpanjang di Kaltara Gereja Kemah Injili Indonesia (GKII) wilayah Bulungan meresmikan gereja di Desa Long Beluah, Kecamatan Tanjung Palas Barat, Kabupaten Bulungan, pada Jumat 16 Mei 2015 siang. Tempat ibadah ini menjadi gereja terpanjang di Provinsi Kalimantan Utara.  Ketika dijumpai Tribunkaltim.co , Ikam Lia, Ketua Pembangunan Gereja, menjelaskan, pembangunan gereja dilakukan sejak tahun 2013. Kondisi awal bangunan gereja masih terbuat dari bahan kayu.  “Dibangun lewat swadaya warga dan bantuan dari Pemkab. Sekarang gereja sudah bagus. Membentuk panjang ke belakang, terpanjang di Kaltara,” ungkapnya usai meresmikan gereja. 

DESA LONG BELUAH | BULUNGAN | KALIMANTAN UTARA

Gambar
Sering Disebut Bayangkara PERGI sendiri ke arah pelabuhan VIP Tanjung Selor pada pukul 08.26 Wita menggunakan sepeda motor dari rumah kosan yang ada di Jalan Rambai Padi, Kelurahan Tanjung Selor Hilir, Jumat 15 Mei 2015.  Saya sendiri tiba di Pelabuhan VIP Tanjung Selor sekitar pukul 08.32 Wita. Perahu Speedboat sudah menepi di pelabuhan VIP Tanjung Selor sejak beberapa jam yang lalu.  Perahu milik Pemkab Bulungan itu akan segera berangkat menuju Desa Long Beluah, Kecamatan Tanjung Palas Barat, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara. Maklum, untuk menuju ke Desa Long Beluah, paling mudah melalui jalur sungai.

TUGU CINTA DAMAI TANJUNG SELOR DALAM SKETSA

Gambar
(Sketsa by budi susilo)

TUGU CINTA DAMAI | TANJUNG SELOR | KALIMANTAN UTARA

Gambar
Kepak Sayap Bebas Merdeka A wan biru selimuti Kota Tanjung Selor, Kalimantan Utara, Senin 11 Mei 2015 pagi. Tugu Cintai Damai meninggi tak sampai menembus awan biru. Tugu Cinta Damai berdiri tegak di pinggiran Sungai Kayan, berada di pertigaan jalan. Di ujung tugu, patung burung Enggang mengepakkan sayapnya, bebas merdeka atas kedamaian suasana Kalimantan Utara. Di ketinggiannya, Enggang menatap luas daratan Tanjung Selor, sebuah daerah yang akan menjadi kota semarak ! Pohon-pohon yang tumbuh di tamanTugu Cinta Damai sebagai teman setia. Mewarnai hari penuh dengan hijau lestari. Meneduhkan diri dari terpaan terik matahari siang, payung kehidupan yang disediakan oleh alam. 

ISRA MIRAJ BUKAN PERISTIWA BIASA

Gambar
Isra Miraj Bukan Peristiwa Biasa SINAR matahari siang menyelimuti Masjid Habib Ahmad Al Kaf, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara, pada Jumat 8 Mei 2015. Inilah tanda dimulainya, kutbah jumat di masjid itu, sebagai pengisi kutbah ialah Muhammad Idris.  Saat dia berkesempatan naik di atas mimbar, Idris menyampaikan pesan jumat, bahwa manusia hidup di dunia merasakan perjalanan tiga dimensi waktu. Yakni kehidupan pada masa lalu, hidup masa sekarang, dan hidup di masa mendatang.  Orang yang baik, akan mengambil semua pelajaran dari pengalaman hidup tersebut, demi bekal kehidupan di masa mendatang. Melakukan perbaikan jika dinilai salah dan menyesatkan, serta selalu berupaya meningkatkan kualitas hidup, hari ini akan lebih baik dari hari kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini.

KEDELAI BULUNGAN KALIMANTAN UTARA

Gambar
Kuda Lumping Penanda Tanam Serentak  Terik matahari pagi yang hangat, seolah menjadi saksi bisu bagi sejarah penanaman kedelai serentak, yang pertama kalinya ada di Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara. Kali ini, penamanam dimulai dari daerah persawahan Padat Karya, Desa Gunung Putih, Kecamatan Tanjung Palas Kabupaten Bulungan, pada Minggu 10 Mei 2015, seluas 188 hektar. Pelaksanaan itu diresmikan secara langsung oleh Triyono Budi Sasongko Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) dan Budiman Arifin Bupati Bulungan. Para rombongan pemerintah daerah ini tiba di lokasi sekitar pukul 10.10 Wita.

BUPATI DAN LAMPU SENTERNYA YANG BIRU

Gambar
Bupati dan Lampu Senternya yang Biru Demam batu akik sudah merambah kesemua daerah di Indonesia. Termasuk di Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara, bupatinya sampai keranjingan pada batu alam ini.  Kini setiap harinya, Bupati Bulungan Budiman Arifin, tidak pernah lepas dari benda yang bernama lampu senter yang ukurannya seperti sebesar jari orang dewasa normal.  Kata dia, fungsi alat senter itu tidak lain untuk menguji keaslian batu akik dan meneliti keindahan corak desain yang ada di dalam batu akik tersebut.  

KAMPUNG KARANG TIGAU | BULUNGAN | KALIMANTAN UTARA

Gambar
Puskesmasnya Jauh  Seltin Melahirkan Bayinya di Truk Malang benar nasib warga Kampung Karang Tigau, Desa Mangkupadi Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara. Lokasinya yang jauh dari puskesmas kecamatan, warganya kesulitan mendapatkan akses pelayanan kesehatan. Itu diketahui ketika Tribunkaltim.co berkunjung ke kampung Karang Tigau pada Minggu (5/4/2015) siang. Saat itu, disebuah rumah kayu komplek perumahan karyawan perkebunan sawit, terlihat Seltin (27), sedang mengayun-ayunkan sebuah kain gendong yang di dalamnya terdapat balita berumur satu bulan.  Bayi berjenis kelamin perempuan itu adalah anak ketiga dari Seltin, yang baru saja dilahirkannya pada Maret lalu di Puskesmas Tanjung Palas Timur, Desa Tanah Kuning. Dia memberi nama anaknya dengan sebutan Aunima Ma’rufah.

MENGINJAK BUMI DESA TANAH KUNING KALIMANTAN UTARA

Gambar
Melangkah Menuntut Ilmu MELIHAT pemandangan rumput-rumput hijau tumbuh meninggi sekitar tiga puluh centimeter di pinggiran Jalan Pendidikan, Desa Tanah Kuning, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara.  Langit biru pagi yang menjadi atap bagi Desa Tanah Kuning mampu memberi rasa bahagia yang menggunung. Sebab pesonanya begitu luar biasa, terekam indah pada Senin 6 April 2015 lalu. Cahaya matahari enggan menutup diri. Mentari timbul dari ufuk timur memancarkan sinar hangatnya, yang memberi segudang kehidupan bagi makhluk-makhluk yang berada di Desa Tanah Kuning.

BULUNGAN BOOK FAIR 2015

Gambar
 Pertama Kalinya Ada Di Bulungan Pagi itu, Bulungan Book Fair 2015 resmi dibuka, pada Rabu 6 Mei 2015. Ada lebih dari dua stand penjualan buku yang hadir di event ini, yang digelar selama seminggu di Lapangan Agatis Tanjung Selor. Saat itu, hadir pula Syafril, Sekertaris Daerah Kabupaten Bulungan yang mengunjungi sebuah stand buku yang berada di samping mimbar lapangan Agatis.  Saat melintas, berkeliling di stand penjualan buku itu, Syafril berhenti sejenak dan melihat langsung sebuah tumpukan buku yang berjudul Peta Altas karya William Seta. 

MAHASISWA AL AHGAFF YAMAN ASAL BULUNGAN KALIMANTAN UTARA

Gambar
Tak Pernah Tinggalkan Kota Tarim Pagi menjelang siang, Senin 27 April 2015, Faturrahman yang mengenakan kemeja lengan panjang putih, berkain sarung dan berkopiah putih keluar dari ruang kamarnya. Dia berjalan sendiri menuju ke ruang kegiatan belajar-mengajar Pesantren Al Khairat Tanjung Selor, yang tidak jauh lokasinya, hanya berjarak sekitar sepuluh langkah. “Saya mau ke ruang kelas. Mau melihat anak murid dulu,” ungkapnya kepada Tribunkaltim.co .  Kemudian, tidak sampai tiga menit, Faturrahman keluar kelas dan menyempatkan waktu untuk berincang-bincang di ruang guru. Pria yang masih berumur 21 tahun ini sedang berada di Pesantren Al Khairat Tanjung Selor, Jalan Jelarai Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. “Lagi cuti kuliah. Bantu-bantu disini dulu. Bantu mengajar,” ujarnya.

TAN JUNG SELOR JAGO

Gambar
(Sketsa by budi susilo)

BALOY ADAT DAYAK TIDUNG

Gambar
Rumah Baru Bergaya Etnik TERIK panas matahari menjadi saksi bisu diluncurkannya rumah adat baru atau baloy adat Dayak Tidung di Desa Bunyu Selatan, Kecamatan Bunyu, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara pada Minggu 12 April 2015.  Saya yang saat itu turut menghadiri peresmian, melihat secara langsung rumah panggung itu. Model rumahnya bernuansa klasik, mengambil konsep gaya rumah leluhur jaman dahulu kala. Bahan bangunannya dibuat dari kayu.  Warna yang terpancar ialah coklat, layaknya warna alami kayu. Saat mencoba masuk, di dalam rumah ini tidak dilengkapi kursi-kursi duduk yang banyak. Di lantainya hanya disediakan alas beberapa karpet dan bantalan empuk untuk tempat duduk.