Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2012

WAJAH SEKILAS KEPULAUAN MANADO TUA

Gambar
Wajah Sekilas Kepulauan  Manado Tua Oleh : Budi Susilo S udah bukan rahasia umum. Kehidupan masyarakat kepulauan Indonesia kurang tersentuh nilai modernitas. Berbeda jauh dengan keadaan yang ada di perkotaan, segala hal terkait ketersediaan main infrastruktur dan social infrastruktur jauh lebih maju, meski di tiap-tiap daerah perkotaan tertentu masih terdapat kekurangan di sana sini, seperti satu di antaranya kota Manado, tahun 2010, belum memiliki pelabuhan internasional, dan sumber energi yang memadai. Padahal dua hal ini bisa menjadi magnet datangnya para investor. Terlepas dari itu, masyarakat kepulauan sebagian besar masih memegang teguh prinsip ajaran adat istiadat nenek moyang. Pola kehidupannya masih bersifat homogen, hal-hal yang bersifat baru dipertimbangkan masak-masak untuk diterapakan. Maka tidak heran, menemukan berbagai fasilitas yang tersaji seperti diperkotaan tidak tertemukan di warga pedesaan. Kesan inilah yang menghinggap di wajah penduduk Kepulaua

BI MANADO BANTU SEKOLAH DASAR BUNAKEN

Gambar
BI Manado Bantu Sekolah SDN 2 Bunake n SASERAHAN - Pemimpin BI Manado Ramlan Ginting berjabat tangan dengan Kepala Sekolah SDN 2 Bunaken Molsus Mboka sebagai simbol resminya pemberian bantuan pendidikan. Anak-anak menyambut gembira atas bantuan dari BI Manado tersebut, Selasa (25/5). U dara pagi masih terasa segar. Matahari masih menampakkan sepenggalan. Rombongan Bank Indonesia (BI) Manado memanfaatkannya untuk bergegas ke Pulau Bunaken, Selasa (25/5/2010). Kepergiannya itu bukanlah tanpa tujuan, apalagi cuma sekedar rekreasi. Mereka ke lokasi Pulau Bunaken untuk memberikan bantuan sosial di bidang pendidikan. Pimpinan BI Manado, Ramlan Ginting, menuturkan, posisi BI sebagai bank sentral, satudiantaranya turut memiliki peran memajukan dunia pendidikan, meskipun yang diberikannya tidak seberapa, harapannya mampu memberikan efek positif buat kemajuan pendidikan Indonesia, khususnya kota Manado. "Bantuan sosial ini bentuk wujud kepedulian BI terhadap pendidikan,&

KURANG EVENT PARIWISATA SULUT REDUP

Gambar
Kurangnya Event Internasional Pariwisata Sulut Redup Oleh: Budi Susilo Menurunnya data statistik jumlah tingkat penghunian kamar hotel berbintang dan kunjungan wisatawan yang hadir di Sulawesi Utara (Sulut) disebabkan pengaruh oleh ketiadaannya gelaran event bertaraf internasional seperti World Ocean Conference (WOC). Hal ini dikatakan oleh Kepala Badan Pusat Statistik Sulut, Jasa Bangun bahwa penurunan tingkat hunian hotel, atau okupansi sebenarnya tidak terjadi jika tidak dibandingkan dengan bulan saat diselenggarakannya WOC. "Itu pun penurunannya tidak secara tajam," katanya saat berbincang di ruan g kerjanya, Rabu (5/5). Jasa menjelaskan, turunnya okupansi disebabkan oleh ketersediaan kamar hotel yang terlalu banyak setelah digelarnya acara WOC. Sebelum itu, Sulut hanya memiliki sedikit hotel, tetapi ada event WOC keberadaan hotel bertambah. "Sekarang jumlah penghuni tidak sebanding dengan keberadaan hotel. Jadi ini seakan-akan okupansi hotel turun,"

MALL PARIS SAKSI MODERNITAS KOTAMOBAGU

Gambar
Mall Paris Saksi Modernitas Kotamobagu Oleh: Budi Susilo MESIN motor meraung-raung meramaikan malam pusat kota di Kotamobagu. Atmosfir ini terasa sekali di kawasan Mall Paris Kotamobagu, provinsi Sulawesi Utara. Ya, suara mesin motor dari kendaraan becak motor (Bentor) di Kotamobagu ini sebenarnya sudah rutinitas keseharian, melintas di jalan-jalan sebagai moda transportasi umum. Kebetulan saat itu, malam minggu, di depan Mall Paris Kotamobagu jalannya banyak sekali pemandangan lalu-lalang Bentor, pada Sabtu 26 Mei 2012 lalu. 

PESTA BURUH JAKARTA RAYA

Gambar
Pesta Buruh Jakarta Raya Oleh: Budi Susilo JAKARTA mendadak ramai, jalan utama kawasan sepanjang Thamrin hingga Istana Negara Republik Indonesia dibanjiri manusia. Ribuan orang berjalan kaki, sambil menyuarakan kegelisahan mereka, para pekerja industri, Selasa (1/5/2012). Pemandangan ini kerap terlihat di momen Hari Buruh Sedunia, yang jatuh tiap 1 Mei (Mayday). Di Indonesia, pasti ribuan buruh turun ke jalan, menggelar berbagai aksi demonstrasi yang intinya menutut adanya perbaikan kesejahteraan hidup mereka. Ibaratnya, Mayday adalah pesta kaum buruh sekaligus momen kontemplasi atas ketidakadilan yang selalu mengukung mereka. Selasa siang itu, Istana Negara dikepung oleh massa dan pekikakan 'kemarahan' dan emosi yang terpendam soal ketidakadilan. Pukul 11.15 Wib, sepanjang jalan Sudirman Jakarta Pusat ' chaos ', jalur cepat pun lumpuh total. Massa mengambil alih tempat itu untuk berjalan kaki. Berjalan kaki saja merayap, apalagi kendaraan roda dua dan em

PENCARI FAKTA BUKANLAH PENEBAR PETAKA

Gambar
Hari Kebebasan Pers Internasional   Pencari Fakta Bukanlah Penebar Petaka Oleh: Budi Susilo MEMASUKI tahun 1998, Indonesia mengalami paradigma kehidupan berbangsa dan bernegara baru. Era kekuatan otoriter runtuh, lenyap oleh gaya pemikiran orang-orang perubahan yang gandrung akan demokrasi yang terbuka. Asas kebersamaan saat bernegara itu, merupakan perisai utamanya dalam perjuangankan Republik Indonesia yang jaya. Asas kebersamaan itu ciri yang mencolok di negara demokrasi. Tanpa kebersamaan, maka tidak akan dicapai keadilan sosial, sulit rasanya menuju kejayaan bangsa. Tapi kini, apakah hal ini sudah tercapai di negeri ini? Masih pekerjaan rumah yang belum tuntas. Satu hal yang tidak dilupakan dalam kehidupan berdemokrasi di tiap-tiap negara adalah kebebasan pers, maka itulah kenapa di setiap 3 Mei 2012 diperingati Hari Kebebasan Pers Internasional. Kembali berkaca pada sejarah ke belakang, kala Indonesia masih berada cengkraman pemerintahan orde baru, d