Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2015

MASJID HABIB AHMAD AL KAFF TANJUNG SELOR

Gambar
Cikal Bakal Dakwah Islam KERAMAIAN Masjid Habib Ahmad Al Kaff begitu mencolok saat Jumat 26 Juni 2015. Maklum, kala itu bertepatan momen ibadah sholat jumat. Terlihat sebagian besar pria-pria berkopiah dan bersarung mewarnai masjid siang itu.  Masjid yang berlokasi di perkampungan Arab Tanjung Selor itu, memiliki cerita cikal-bakal pendirian masjid yang direstui secara resmi oleh Kesultanan Bulungan, yang kala itu lokasinya ada di seberang Tanjung Selor, yakni Tanjung Palas.  Lokasi awal masjid itu bukanlah di Jalan Imam Bonjol seperti yang sekarang ini, namun berada di Jalan Sudirman Tanjung Selor pinggiran Sungai Kayan yang kini lahannya sudah berdiri sebuah bangunan Koperasi Kodim. 

KULTEKA TANJUNG SELOR KALIMANTAN UTARA

Gambar
Kulteka Surga Senja Bagi Kuliner Mania Saat menunggu waktu berbuka puasa ramadhan, Kulteka menjadi tempat pilihan yang tepat.   Lokasinya berada di pinggiran Sungai Kayan, begitu mudanya kita mencari suasana indahnya senja Tanjung Selor.     Kulteka sendiri kepanjangan dari Kuliner Tepian Sungai Kayan, berada di Kecamatan Tanjung Selor Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara, pada Selasa 23 Juni 2015 sore.  Ada puluhan deretan gerobak-gerobak jajanan kuliner yang menyediakan ragam minuman dan makanan khas populer nusantara dengan bandrol harga yang lumayan hemat.    

BELANJA DI SUPERMARKET DI TANJUNG SELOR

Gambar
Seakan Kembali ke Zaman Mesopotamia Zaman purbakala suku Mesopotamia dahulu kala menggunakan sistem barter dalam kegiatan transaksi ‘jual belinya’. Namun, model gaya hidup ekonomi itu masih terjadi di era kini, yang katanya dikatakan sebagai jamannya milenium.      BELUM lama ini, Tribunkaltim berbelanja barang kebutuhan konsumsi rumah tangga di sebuah pusat perbelanjaan terbesar di Jalan Jeruk Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Kala itu masyarakat yang berbelanja jumlahnya lumayan banyak.   Maklum tempat belanja ini menyediakan banyak ragam barang kebutuhan belanja dan berada di lokasi strategis, di tengah-tengah pemukiman warga.     

IKAN EMPAT BELAS RIBU

Gambar
Ikan Empat Belas Ribu DIBUAT kaget, waktu membeli ikan goreng sejenis mujair di sebuah warung dadakan edisi ramadhan yang ada di daerah Jalan Skip, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara, pada Kamis 25 Juni 2015 sore.   Membeli lauk ikan itu untuk bekal sahur esok pagi. Dan peristiwa itulah yang menjadi sejarah pertama kalinya bagi saya berbelanja kuliner di warung yang letaknya di pinggir jalan raya Skip tersebut. “Berapa harga ikan ini,” tanya saya ke pedagang.  Dia pun menjawab, harga ikan per ekornya Rp 14 ribu, tetapi bila membayarnya memakai uang pas, hanya dikenakan harga Rp 12 ribu. “Ada uang sepuluh ribuan tidak? Kalau ada, bayar Rp 12 ribu saja,” ungkap pedagang yang berumur kisaran 40 tahun ini.

AKIBAT TIDAK SAHUR

Gambar
VIDEO Akibat Tidak Sahur   Itulah cuplikan Video saat momen puasa ramadhan mengisi waktu dengan berNGAWUR ria di sebuah tempat yang katanya adalah rumah para 'wakil rakyat' Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara pada Selasa 23 Juni 2015 siang di Jalan Ulin, Tanjung Selor.  

ALLAH MENGOBRAL PAHALA

Gambar
Allah Mengobral Pahala IBADAH puasa Ramadhan bagi seorang muslim merupakan kesempatan emas yang begitu spesial. Jenis ibadah ini memberi banyak ‘keuntungan’ bagi mereka yang menjalankannya, mendapat limpahan rahmat dan berkat. Itulah pesan ramadhan yang disampaikan Ustaz Khaidir Bansir ketika kutbah jumat di Masjid Agung Istiqomah Tanjung Selor Kalimantan Utara, Jalan Kolonel Soetadji pada Jumat 19 Juni 2014 lalu. Dia menjelaskan, orang berpuasa ramadhan meraih segudang niai kebaikan. Momen ramadhan ibaratnya, Allah SWT memberi obral pahala kepada para hamba-Nya yang beriman dan bertakwa.

TRAINING FOR JOURNALIST

Gambar
Kala itu Belajar Lagi SUATU ketika, saya yang sedang menyimak pidato seorang pejabat Pemprov Kalimantan Utara (Kaltara) dalam sebuah acara peresmian pembentukan Forum Anak Daerah Kaltara di sebuah hotel terbesar di Tanjung Selor pada Jumat 12 Juni 2015 pagi, tiba-tiba ‘senjata’ saya berupa handphone berdering kencang.  Saya lihat di layar telepon, ternyata yang menelpon adalah Bang Domu Ambarita Pemimpin Redaksi Tribunkaltim . Saya pun keluar sejenak dari ruang acara tersebut untuk mengangkat telepon. Dan kemudian Bang Domu mengabarkan, saya diutus untuk mengikuti pelatihan jurnalistik mengenai Migas di Kota Bogor.  Wah, seru juga nih. Fakta yang ada, sebenarnya saya tidak sangat menguasai persolan tata kelola migas di Indonesia. Apalagi mengikuti perkembangan soal Rancangan Undang-undang Migas yang ramai dibahas di gedung Senayan Kota Jakarta.

KELANA DESA WONOMULYO KALIMANTAN UTARA

Gambar
Merasakan Jembatan Goyang  SIANG itu, saya berkesempatan menginjak daratan Desa Wonomulyo Kecamatan Tanjung Palas Timur Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara pada Rabu 10 Juni 2015 pagi jelang siang.  Desa itu, merupakan wilayah perkebunan kedelai, yang menjadi program penanaman dari pemerintah Kabupaten Bulungan. Sebagian besar warga desa itu bercocok tanam, maklum dahulunya ini daerah transmigran orang-orang dari pulau jawa. Saya berjumpa dengan beberapa warga desa yang menggeluti sebagai petani, penanam tumbuhan kedelai. Sebagian dari mereka ada yang becerita menamam kedelai di tanah yang tanpa diolah. Tetapi ada juga sebagian petani yang menanam kedelai di lahan yang telah diolah memakai alat traktor. 

KELANA DESA TERAS BARU KALIMANTAN UTARA 2

Gambar
BERSAHABAT – Dua perempuan asli kelahiran bumi Dayak Apaou Kayan Malinau turut meramaikan gelaran budaya untuk penyambutan puluhan turis mancanegara di Desa Teras Baru Kecamatan Tanjung Palas Kabupaten Bulungan, pada Senin 8 Juni 2015 siang. Photo by Budi Susilo

KELANA DESA TERAS BARU KALIMANTAN UTARA

Gambar
Orang Apaukayan yang Mendekap Bulungan BERMODAL sebuah sepeda motor bebek yang kusam berdebu karena tidak pernah dicuci, saya berkelana menjelajah desa yang ada di Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara. Kala itu, Senin 8 Juni 2015, saya berniat menyambangi sebuah perkampungan Dayak yang ada di daerah Kecamatan Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan, yakni Desa Teras Baru.    Mulanya pagi itu, saya berada di daratan Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan. Untuk mencapai ke lokasi tujuan Tanjung Palas, maka syarat yang tepat dan cepat ialah menyebrangi perairan Sungai Kayan, sebab wilayah Tanjung Palas berada di seberang Tanjung Selor. 

VIDEO KELANA PULAU BUNYU KALIMANTAN UTARA

Gambar
Kelana Pulau Bunyu CATATAN Video : Perjalanan ke Pulau Bunyu Kecamatan Bunyu Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara Rabu 20 Mei 2015.

KELANA DESA NAHA AYA KALIMANTAN UTARA 2

Gambar
Ada Kuburan Setinggi Pohon Kelapa di Desa Naha Aya  Rasa penasaran muncul saat mengunjungi Desa Naha Aya, Kecamatan Peso Hilir Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara, karena terdapat sebuah makam kuno yang membentuk panjang ke atas, menyerupai rumah panggung. Siapakah makam kuno tersebut ? Kuburan itu, menurut Kepala Adat Desa Naha Aya, Wan Luhat (70) merupakan makam leluhur yang menjadi cikal bakal nama desa menjadi Naha Aya. Dahulu kala, ada seorang perempuan meninggal dunia karena terhanyut Sungai Kayan dan tersangkut di daratan yang kini bernama Desa Naha Aya yang sebagian besar warga desanya bermata pencaharian sebagai petani. 

KELANA DESA NAHA AYA KALIMANTAN UTARA

Gambar
Penamaan Desa Naha Aya  Bersumber pada Makam Kuno  Asal-usul pemberian nama Desa Naha Aya bermula dari sebuah kisah duka. Bukti pendukung itu sampai sekarang masih terlihat di Desa Naha Aya, yang letaknya tidak jauh dari pinggiran Sungai Kayan. Saat Tribunkaltim.co menyambangi desa itu pada Kamis (4/6/2015) siang, bertemu Wan Luhat, Kepala Adat Desa Naha Aya. Pria berumur 70 tahun ini mengajak ke pekarangan lahan yang menunjukkan bukti sejarah penamaan desa tersebut. Dia menggiring ke sebuah makam yang bentuknya terlihat tidak lazim untuk pemakaman manusia pada jaman sekarang ini. Kata Luhat, makam telah ada sebelum desa terbentuk. 

DESA NAHA AYA | PESO HILIR | KALIMANTAN UTARA

Gambar
Kelana Desa Naha Aya MATAHARI hari itu, belum berada tepat di atas kepala. Jarum jam masih menunjukkan pukul 06.30 Wita, saya keluar kosan bergegas melajukan sepeda motor menuju Pelabuhan Speedboat VIP Tanjung Selor pada Kamis 4 Juni 2015. Soalnya, kala itu berencana pergi menuju ke Desa Naha Aya, Kecamatan Peso Hilir Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara, mengikuti rombongan Bupati Bulungan yang akan melantik kepala desa tersebut.    Waktu tiba di Pelabuhan VIP Tanjung Selor, pintu masuknya masih terkunci. Rombongan bupati Kabupaten Bulungan juga belum datang, saya masih harus bersabar menunggu lama.

TANJUNG PALAS PAGI LALU

Gambar
Tanjung Palas Pagi Lalu Pagi itu kapas awan putih memayungi daratan Tanjung Palas pada Kamis 4 Juni 2015. Itu adalah tepian Sungai Kayan yang dimiliki Kecamatan Tanjung Palas Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara. Pasca ditetapkannya sebagai daerah otonomi baru Provinsi Kalimantan Utara, Kecamatan Tanjung Palas tersebut digadang-gadangkan menjadi ibukota Kabupaten Bulungan. Sebelumnya, ibukota Kabupaten Bulungan ialah Kecamatan Tanjung Selor, namun kini dalam Undang-undang Pemekaran Provinsi Kalimantan Utara, Tanjung Selor telah resmi dipilih sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Utara. (photo by budi susilo)

TRISUCI WAISAK 2559 TANJUNG SELOR KALIMANTAN UTARA

Gambar
Berjalan Kaki Berkeliling Tiga Kali Puluhan orang pria, wanita dan beberapa anak-anak berbaju putih berjalan kaki menembus kepulan asap dupa yang ditaruh di sebuah wadah mirip ember berisi pasir, yang terletak di depan anak tangga vihara.  Itulah atmosfir dalam kegiatan Trisuci Waisak yang mewarnai Vihara Dharma Cakra Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara pada Selasa 2 Juni 2015.  Mereka itu yang mengenakan baju putih ialah para jamaah Buddha. Sedangkan pemimpin ritual agamanya, yang jumlahnya hanya beberapa orang saja, yang bisa dikenali identitasnya dari busana yang dipakainya berwarna kuning tua. 

LAPAR PERGI NGULINER

Gambar
Lontong Sayur Telur Adem PAGI itu, perut terasa lapar, Kamis 28 Mei 2015 lalu. Ada keinginan untuk melahap makanan berkuah sedap. Berhubung di Tanjung Selor, Kalimantan Utara sebagai anak kosan, tidak mungkin mengandalkan dapur sebagai media pengolah tata boga, soalnya di kosan tidak ada fasilitas dapur. Jurus solusinya terpaksa keluar kosan, pergi ke tempat jualan kuliner yang ada di pinggir jalan. Bermodal niat dan uang saku yang pas-pasan, insting saya muncul untuk pergi ke arah Jalan Skip, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara. Ada sebuah tempat kuliner bernama Warung Makan Lembur Kuring. Lokasinya persis di pinggir jalan besar Jalan Skip, berada di tengah perkotaan. Warung ini buka tiap pagi hingga sore.