Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2011

PERJUANGAN HIDUP PEREMPUAN SAMPAH SUMOMPOW

Gambar
Perjuangan Hidup Perempuan Sampah Sumompow Oleh: Budi Susilo AWAN putih mulai redup menghitam di Wori, Kecamatan Tuminting, Kelurahan Sumompow, Kota Manado, Sulawesi Utara, Kamis (21/4/2011). Gejala ini bukan maksud pertanda akan turun guyuran air hujan yang dapat membasahi permukaan tanah. Atmosfir tersebut simbol jelang detik-detik mentari mulai menenggelamkan ke perut bumi. Maklumlah jarum jam ketika itu telah mengarah di angka pukul 17.30 Wita. Tentu malam akan tiba berganti gelap, memberikan peluang rembulan menampakkan sinarnya. Kebetulan hari itu bertepatan hari perayaan kelahiran pejuang emansipasi wanita Indonesia RA Kartini sebagai produk perempuan nusantara yang lahir di Mayong 21 April 1879, turunan bangsawan putri dari Bupati Jepara Raden Mas Adipati Aria Sosroningrat yang memperjuangkan eksistensi kaumnya, berjuang untuk arti sebuah kehidupan seorang perempuan. Hampir serupa Kartini yang berjuang untuk kehidupan, sore jelang malam saat itu, ada sosok perempu

MERAS MENDEKAP ERAT KERIMBUNAN BAKAU

Gambar
Meras Mendekap Erat Kerimbunan Bakau Oleh: Budi Susilo SIANG itu, kicau jangkrik bersahut-sahutan di kawasan hutan bakau Meras, Kecamatan Bunaken Kota Manado Sulawesi Utara. Suara serangga itu seakan menghasilkan lantunan melodi alam. Ketika itu pun, embusan angin sepoi-sepoi bertiup melambaikan dedaunan rindang pohon bakau, dibuatnya bergerak kesana kemari, tak ubahnya seniman penari, Sabtu (23/4/2011). Keragaman itulah yang memberi khas eksotis panorama suguhan alam hutan bakau Meras. Menuju Meras Kecamatan Bunaken melalui jalur darat mudah, dapat terlampui dengan kendaraan bermotor. Didukung infrastruktur jalan yang baik, mencapai lokasi dari Tuminting ke Meras hanya butuh waktu tempuh sekitar 20 menit. Posisi Meras yang berada di Kecamatan Bunaken, memiliki iklim tropis dengan suhu rata-rata 24 sampai 27 derajat celcius yang dalam pemetaan berada di ujung utara Kota Manado. Di dekade tahun 1990-an, hutan bakau meras menyedihkan. Conina Harinisa (40), Koordinator Tan

INDAHNYA PANTAI RCTI TINGGALAH NAMA

Gambar
Indahnya Pantai RCTI Tinggalah Nama Oleh: Budi Susilo PERJALANAN ke Tanjung Merah, Bitung, dari Kota Manado melalui jalur darat selama kurang lebih dua jam akan temukan pantai bernama Pantai RCTI. Orang setempat telah menyebutnya seperti itu, telah menjadi istilah populer ditelinga warga masyarakat Tanjung Merah, provinsi Sulawesi Utara. Pantai RCTI ini suguhkan panorama matahari terbit pagi hari dan hamparan pasir hitam. Beragam pepohonan seperti kelapa, seolah memberi kisah indah tak terlupakan. Desir tiupan angin pantai seakan memberi kenikmatan dari surga. Arus air pantainya yang tenang, seolah nyaman memberi aura beda dengan pantai lainnya. Namun belakangan ini, keistimewaan tersebut rasanya hampa, kebahagiaan hilang sirna saat singgahi pantai RCTI. Sebab kenapa, di pasir pantai tercecer beragam puntung rokok dari berbagai macam merek. Sepertinya bagi perokok, pantai itu adalah asbak yang disediakan alam. Mike Tumangken (45), Kepala Pengelola Pantai RCTI, menuturkan,

SERPIHAN RIWAYAT ALAM MINAHASA

Gambar
Serpihan Riwayat Alam Minahasa Oleh: Budi Susilo Sejak dimulai babak kehidupan, keberadaan manusia hidup dimuka bumi ada keterkaitan dengan alam raya. Manusia sepanjang hidupnya selalu berhubungan akrab dengan rimba alam sebagai habitat, untuk fondasi keberlanjutan kehidupan. Cerminan tersebutlah yang mengental di warga masyarakat pedesaan Papakelan Kecamatan Tondano Timur, Minahasa Induk. Bertempat tinggal, menyatu bersama alam, bagian pengalaman yang tak pernah lekang oleh jaman, secara turun-temurun, generasi ke generasi, penduduk desa Papakelan berkomitmen menjaga kelestarian alamnya. Jhoni Kawengian, Ketua Sarekat Hutan Toulawa menuturkan, sejarahnya, ketika di tahun 1930, kondisi kehutanan masyarakat desa Papakelan terjaga baik, kehidupan harmonis dengan alamnya tetap dipertahankan, menjaga tanpa serakah merusak. "Kami akan terus terapkan pelajaran nenek kakek kami atas perlakuan terhadap alam," ujarnya, Sabtu (9/4/2011). Melalui lintasa n darat dari Kota Manado menuju

Briptu Norman KENA RAZIA KARYA BAJAKAN

Gambar
Briptu Norman Kena Razia Karya Bajakan Oleh : Budi Susilo TERIK matahari panas menyengat, memancari Kota Manado. Cuaca cerah mendukung orang untuk berlalu-lalang melintasi seputaran Jalan Sam Ratulangi, persis depan kantor Pos Manado. Inilah yang membuat beberapa pedagang VCD dan DVD di seputaran daerah tersebut, memanfaatkannya untuk menjajakan kepingan pemutar musik dan film bajakan. Dari satu di antara pedagang yang mangkal di daerah tersebut, persis samping pusat perbelanjaan Golden Swalayan yang berada di bilangan Jalan Sam Ratulangi Kota Manado, memperjualbelikan video klip selebriti bentukan situs Youtoube, yakni Briptu Norman Kamaru. Belakangan, di sudut pedesaan dan perkotaan, sosok Anggota Brimob Briptu Norman Kamaru menjadi buah bibir warga masyarakat seluruh Indonesia. Aksi lipsing dan gayanya menyerupai artis Bolywood menjadi hiburan menarik dan nikmat untuk disimak. Fenomena inilah yang membuat segelintir orang memproduksi dalam bentuk kepingan cakram bajakan alias ilega