Briptu Norman KENA RAZIA KARYA BAJAKAN

Briptu Norman Kena Razia
Karya Bajakan
Oleh: Budi Susilo

TERIK matahari panas menyengat, memancari Kota Manado. Cuaca cerah mendukung orang untuk berlalu-lalang melintasi seputaran Jalan Sam Ratulangi, persis depan kantor Pos Manado. Inilah yang membuat beberapa pedagang VCD dan DVD di seputaran daerah tersebut, memanfaatkannya untuk menjajakan kepingan pemutar musik dan film bajakan.

Dari satu di antara pedagang yang mangkal di daerah tersebut, persis samping pusat perbelanjaan Golden Swalayan yang berada di bilangan Jalan Sam Ratulangi Kota Manado, memperjualbelikan video klip selebriti bentukan situs Youtoube, yakni Briptu Norman Kamaru.

Belakangan, di sudut pedesaan dan perkotaan, sosok Anggota Brimob Briptu Norman Kamaru menjadi buah bibir warga masyarakat seluruh Indonesia. Aksi lipsing dan gayanya menyerupai artis Bolywood menjadi hiburan menarik dan nikmat untuk disimak. Fenomena inilah yang membuat segelintir orang memproduksi dalam bentuk kepingan cakram bajakan alias ilegal tanpa terdaftar di kekayaan intelektual Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.

Pedagang VCD dan DVD bajakan yang tidak ingin disebutkan namanya menyebutkan, bahwa, pasaran menjual VCD bajakan Briptu Norman terbilang menjanjikan. "Sudah banyak yang beli. Sehari bisa habis puluhan keping," ujarnya, Senin (10/4/2011).

Ia menjelaskan, album kaset bajakan Briptu Norman diberi judul Chaaiya Chaiya Briptu Norman Kamaru dengan diberi julukannya Shah Rukh Khan dari Gorontalo. "Selain lagu Briptu kami tambah lagu dari artis India dan artis pedangdut Indonesia lainnya," ungkap pria berkulit hitam ini.

Namun, tidak berselang lama, penjaja VCD dan DVD bajakan tersebut kelimpungan, bingung, untuk sesegera merapihkan dan menyembunyikan barang dagangannya, setelah mendengar dari beberapa teman kepercayaannya memberitahukan ada petugas razia datang menghampiri. "Razia-razia. Ada razia," tutur pria yang tidak diketahui identitasnya.

Kontan, sejumlah pedagang VCD dan DVD bajakan yang mangkal di sekitaran pusat perbelanjaan Golden Swalayan sesegera mungkin menghilangkan jejak agar tidak terdeteksi, terlacak dan digrebek dari Direktorat Sabhara Polisi Daerah (Polda) Sulawesi Utara (Sulut).

Berdasar pengamatan, razia oleh Direktorat Sabhara Polda Sulut VCD dan DVD bajakan terjadi dipukul 13.15 Wita. Personil kepolisian Polda Sulut yang turun sekitar 20-an orang dengan menenteng senjata laras panjang dan menuju lokasi mengenakan motor roda dua serta satu truk untuk menunaikan tanggung jawabnya, membersihkan tindak pidana bidang hak kekayaan intelektual di muka bumi Kota Tinituan Manado.

Berdasar pantauan, pihak berwajib, para personil dari Direktorat Sabhara Polda Sulut di kompleks perbelanjaan Golden Swalayan tersebut hanya berhasil menahan seorang pedagang kaset bundar ceper bajakan berjenis kelamin pria.

Di tempat kejadian perkara, aparat mengintograsi seorang pelaku pedagang VCD dan DVD bajakan. Saat itu dilokasi kompleks perbelanjaan Golden Swalayan hanya satu pedagang yang berhasil diringkus Direktorat Sabhara Polda Sulut. Sepertinya, aksi razia tersebut bukanlah sesuai harapan.

"Lambat kerjanya. Kenapa tadi lambat," ujar pria dari Direktorat Sabhara Polda Sulut dengan nada keras, yang diduga jadi koordinator razia ketika berbincang dengan rekan anggota satuan polisinya di lokasi kejadian perkara.

Hanya butuh waktu sekitar 15 menit mewawancarai dan pendataan identitas diri pelaku, Direktorat Sabhara Polda Sulut langsung memboyong pedagang tersebut bersama barang-barang jualannya serta rak lapak warung jualan ke kantor Polda Sulut dengan menggunakan kendaraan roda empat jenis truk kepolisian.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN