PROKLAMASIKAN DESALINASI AIR LAUT
Proklamasikan
Desalinasi Air Laut
Air
bagian dari elemen penting bagi manusia. Tiada air, kehidupan manusia akan
terhenti. Kekhawatiran inilah yang dialami warga perkotaan Balikpapan yang
daerah geografisnya sangat tidak diuntungkan memiliki sumber air layak
konsumsi. Banyak solusi tawaran penyediaan air bersih, pemerintah kota
mengambil sikap, satu di antaranya upaya desalinasi air laut.
Kala
peresmian Bendungan Teritip di Balikpapan Timur, Rizal Effendi Walikota
Balikpapan menghadiri event bersejarah ini, yang pertama kalinya bendungan
diresmikan untuk beroperasi diisi air dari hulu sungai, Senin 31 Juli 2017 pagi.
Rizal
yang mengenakan seragam warna coklat diberikan kesempatan untuk memberikan
sambutan di hadapan beberapa orang petinggi dari Kementrian Pekerjaan Umum
Republik Indonesia. Acara yang dilangsungkan di bawah tenda putih berlangsung
sederhana dihadiri puluhan tamu hadirin.
![]() |
Jongfajar Kelana |
Angin
yang bertiup sepoi-sepoi mengiringi peresmian Bendungan Teritip, memberikan kesan
atmosfir yang nikmat, mampu menghapus bulir-bulir keringat di tubuh. Cuaca yang
cerah terik mengantar seremonial pengisian awal air bendungan ini. Namun semua,
ini bukan akhir dari segalanya, menyelesaikan persoalan krisis air di
Balikpapan.
Selesainya
pembangunan Bendungan Teritip masih butuh proses panjang, satu tahun ke depan
kemungkinan baru bisa dinikmati airnya dalam pengelolaan perusahaan air minum
daerah. Keberadaan Bendungan Teritip atau pun Waduk Manggar masih belum bisa
melengkapi kebutuhan air warga seluruh Balikpapan.
"WTP
(Water Treatment Plant) ditargetkan
2018 rampung. Satu tahun ke depan bendungan sudah bisa dipakai, salurkan air
bersih ke rumah warga," kata Rizal, yang memiliki kumis tebal.
Upaya
memaksimalkan penyaluran air bersih ke pemukiman penduduk selalu diupayakan
pemerintah kota. Pilihan desalinasi air laut masuk perencanaan kota. Rizal
ungkapkan, tidak bisa hanya bergantung pada bendungan, Kota Balikpapan perlu
ada terobosan lain.
Tidak
seperti daerah lainnya seperti Kota Samarinda yang dialiri sungai-sungai yang
panjang dan lebar, Kota Balikpapan hanya dilengkapi anak-anak sungai yang
mungil minim sumber air. Melirik potensi air laut sebagai satu di antara sumber
air tidak ada salahnya.
"Bertepatan
17 Agustus hari Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Balikpapan akan meresmikan
rencana melakukan desalinasi air laut," tutur Rizal, pria kelahiran Kota
Balikpapan ini.
![]() |
Jongfajar Kelana |
Secara definisi, desalinasi air laut sebuah proses yang menghilangkan kadar garam berlebih dalam air untuk mendapatkan air yang dapat dikonsumsi makhluk hidup seperti flora dan fauna termasuk juga manusia.
Selama
ini waduk yang ada di Kota Balikpapan selalu mengandalkan pasokan dari tadah
air hujan dan saluran dari hulu sungai yang volume airnya kurang melimpah.
Di
saat musim panas atau kemarau, bendungan dan waduk kering, tidak bisa berfungsi
secara baik. Hanya mengandalkan sumber air dari bendungan adalah langkah yang
kurang tepat. "Kita akan coba memakai desalinasi air laut," ujarnya.
Mengenai
hal itu, Direktur Utama Perusahaan Derah Air Minum (PDAM) Kota Balikpapan,
Haidir Effendi, menambahkan, lembaganya sangat setuju bila ada pengadaan
desalinasi air laut di Kota Balikpapan.
"Kami
yang bukan memodali. Saya dengar ada investor yang mau membiayai. Setuju saja
ada desalinasi air laut. Kami nanti yang tugasnya mendistribusikannya, bukan
yang membangun," ungkap pria berkaca mata ini.
Pengalaman
yang sekarang, PDAM masih mengalami pil pahit. Banyak warga yang mengajukan
sambungan baru ke PDAM namun belum bisa menyanggupinya.
PDAM tidak bisa berbuat banyak. Sumber air yang ada di Balikpapan sangat terbatas, tidak seimbang dengan jumlah permintaan warga yang jauh lebih besar.
PDAM tidak bisa berbuat banyak. Sumber air yang ada di Balikpapan sangat terbatas, tidak seimbang dengan jumlah permintaan warga yang jauh lebih besar.
Kondisi
pasokan air sekarang ini yang baru bisa terpenuhi adalah 1200 liter per detik.
Padahal ideal tahun ini ditargetkan harus 1600 liter per detik.
"Sudah banyak yang mengajukan sambungan baru tapi kami belum bisa segera penuhi. Kami masih kebingungan mencari sumber airnya. Di Balikpapan sulit," tutur Haidir yang sekitar tahun 2015 menjabat sebagai nakhoda perusahaan air plat merah ini.[1] ( )
"Sudah banyak yang mengajukan sambungan baru tapi kami belum bisa segera penuhi. Kami masih kebingungan mencari sumber airnya. Di Balikpapan sulit," tutur Haidir yang sekitar tahun 2015 menjabat sebagai nakhoda perusahaan air plat merah ini.[1] ( )
[1]
Koran Tribunkaltim, “Proklamasikan
Desalinasi Air Laut; Upaya Pemkot Penuhi Kebutuhan Air Bersih,” terbit pada
Jumat 4 Agusutus 2017 di halaman 7 rubrik Tribun Balikpapan.
Komentar
Posting Komentar