PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA
Desa
Kalasan Pernah Rasakan Perdikan
MENDENGAR
kata Kalasan, yang terbayang dalam pikiran pastinya adalah kuliner
terlezat di daerah Kecamatan Kalasan Kabupaten Sleman Yogyakarta.
Nama kuliner yang dimaksud ayam lalapan Kalasan, yang terkenal dengan
gaya masakan ayam goreng krispi.
Akan
tetapi di luar konteks selera kuliner itu, Kalasan juga punya benda
warisan terpopuler. Sudah terkenal sejak jaman tempoe doeloe.
Benda yang dimaksud ialah Prasasti Kalasan, yang mengandung sejarah
keberadaan Kalasan.
Benda
ini masih bisa ditemui di gedung Museum Nasional yang lokasinya ada di
Jakarta Pusat, bilangan Jalan Merdeka Barat nomor 12. Saya
menyempatkan diri berkunjung ke museum ini, Minggu (23/2/2014) siang.
Prasasti Kalasan Yogyakarta (photo by budi susilo) |
Kondisi
prasasti masih terawat, dipajang ke khalayak umum pengunjung museum.
Walau terbuat dari bahan batu, prasasti ini mengandung informasi
sebuah pemerintahan kala itu, yang masih berbentuk sistem kerajaan (monarki).
Berdasarkan
catatan di Museum Nasional, prasasti ini sudah berumur uzur.
Keberadaan prasasti sejak 700 saka atau 788 AD. Dan penting untuk
diketahui, Kalender Saka merupakan buatan peradaban India atau
hitungannya dimulai pada tahun 78 masehi dan berdasar penanggalan
Syamsiah-Kamariah (candra-surya) atau kalender luni-solar.
Bahasa
informasi dalam prasasti memakai sansekerta dengan aksara pra nagari.
Intinya, isi prasasti itu mengenai Maharaja Dyah Pancapana Kariyana
Panangkarana yang mendirikan bangunan suci untuk dipersembahkan ke
Dewi Tara. Dan Desa Kalasan perdikan (daerah yang dibebaskan
dari kewajiban membayar pajak kepada pemerintah) untuk
keperluan pemeliharannya. (
)
Komentar
Posting Komentar