PENYU HIJAU BUKAN BERTUBUH HIJAU

Menjelajah Sampai Pulau Sangalaki

Planet bumi yang memiliki diameter khatulistiwa 43 kilometer ini dihuni mahluk flora fauna yang ragam. Seperti di antaranya ada Penyu Chelonia mydas. Orang Indonesia sering sebut Penyu Hijau. Binatang ini sering kali ditemui di perairan laut, apalagi sebagian besar sekitar 70 persen bumi yang bulat ini ditutupi air.

Penyu hijau berenang bebas menerobos ombak laut bumi. Menerjang gelombang pengalaman sehari-harinya. Laut adalah habitat favorit Penyu Hijau. Semua kehidupannya bergantung pada laut, tanpa laut Penyu Hijau akan hidup sekarat. 

"Penyu lebih banyak luangkan waktu di perairan laut. Dari mencari makan, melakukan kawin sampai mati secara alami ya di laut," tutur Maslim Asingkly peneliti The Wildlife Conservation Society Indonesia wilayah Kaltim kepada Tribun

Jongfajar Kelana

Saat menjelajah lautan, Penyu Hijau tidak memedulikan kemana tujuan tempat menetapnya. Penyu Hijau pada prinsipnya harus pergi kemana pun, entap menetap di wilayah Timur, Tenggara, Barat, Timur atau daerah Selatan. Penyu berenang sesuka hatinya.

Berenang seakan kegiatan yang teramat riang, tiada harus menetap pada satu tujuan. Sifat penyu menjelajah laut demi satu tujuan bermigrasi berkeliling samudera. "Penyu bukan binatang teritorial yang harus menetap pada satu tempat tertentu. Bisa dimana saja," ungkapnya. 

Utamanya dalam ulasan Rebel (1974), di tulisannya Penyu Laut dan Industrinya di Hindia Barat, Florida dan Teluk Meksiko, dijelaskan, Penyu Hijau akan lari ke tempat laut dangkal yang masih menyimpan 'harta karun' terumbu karang dan palang lamun.

Kemanfaatan terumbu karang bagi Penyu Hijau sebagai ranjang empuk, dijadikan sebagai tempat istirahat yang nyaman. Sementara palang lamun sendiri dijadikan Penyu Hijau menjadi ladang nafkah, sumbernya makanan bagi penyu. 

Tidak seperti reptil pada umumnya, Penyu Hijau masuk kategori reptil herbivora yang memilih  sumber makanan dari bahan-bahan tumbuhan seperti rumput laut dan ganggang laut. 

Sifat herbivora ini hanya berlaku bagi penyu usia dewasa. Bagi yang masih usia balita, incaran makanannya adalah binatang invertebrata ubur-ubur atau sepon dan kepiting.

Penyu yang masuk dalam keluarga Cheloniidae ini dikatakan binatang pengelana sejati. Sebarannya berada dalam pangkuan pantai subtropis dan tropis seperti di Indonesia. Secara pembagian, penyu hijau jejak bisa tersebar sampai Amerika Utara dan Eropa. Di bagian pasifik timur berada di pangkuan pantai-pantai Alaska hingga Chile.

Disebut dalam karya INS Nuitja (1992), Biologi dan Ekologi Pelestarian Penyu Laut, diungkapkan, pantai yang paling disenangi Penyu Hijau berciri landai yang berhadapan langsung dengan laut dalam seperti di antaranya Provinsi Kalimantan Timur, tepatnya di Pulau Sangalaki, Mataha dan Bilang-bilangan.

Penyu Hijau Bukan Berarti Hijau Tubuhnya
Disebut penyu hijau bukan berarti tubuh penyu tersebut berwarna hijau layaknya lumut. Pada kenyataannya, penampakkan penyu hijau berwarna abu-abu kehitaman. Sebutan penyu hijau dilihat dari lapisan bagian lemak yang dimilikinya.

Maslim Asingkly, peneliti The Wildlife Conservation Society Indonesia, menjelaskan, pengambilan nama penyu hijau dilihat dari lemak bewarna hijau yang terletak di bawah cangkangnya yang keras.

Memandangi warna hijau ini tidak bisa dilihat secara kasat mata, sebab bagian warna hijau ini berada dalam bagian dalam tubuh penyu. "Kalau kita bedah baru terlihat. Lemaknya yang ada di bawah cangkang warna hijau," ujar pria asal Aceh ini.

Keberadaan lemak bukan berada di bagian punggung atau atas penyu namun di bawah cangkang atau penutup pada bagian dada dan perut yang dalam bahasa ilmiahnya disebut Plastron. 


Kata Maslim, hijaunya pada bagian lemak hanya dimiliki penyu hijau. Setiap penyu memiliki lapisan lemak namun tidak berwarna hijau. Sementara si penyu hijau atau Chelonia mydas sangat spesial, satu-satunya penyu yang memiliki lemak hijau.

"Hijaunya kemungkinan bisa dipengaruhi oleh makanannya yang lebih banyak suka pada rumput laut dan alga. Penyu hijau jenis reptil yang makan-makanan tumbuhan. Herbivora," ungkapnya.

Secara fungsi lapisan lemak itu seperti pada umumnya. Yakni sebagai penjaga atau pelindung tubuh dan menjaga keseimbangan metabolisme tubuh. Saat lemak hijau ini tentu saja penyu akan mengalami kejanggalan.

Tubuhnya tidak mampu melakukan metabolisme yang berujung pada lemah fisik. "Binatang yang lain juga sama. Tidak ada lemak bisa rusak metabolismenya," katanya.

Penyu dan Kura-kura Ternyata Berbeda
Bagi sebagian orang, masih ada yang belum tahu membedakan binatang reptil yang memiliki perlindungan tubuh cangkang seperti kura-kura dan penyu. 

Sekilas, melihat wujud rupa binatang ini seakan serupa. Namun sebenarnya, masing-masing sangatlah berbeda, memiliki ciri tersendiri, lain dari satu keluarga.
  
Maslim Asingkly, seorang peneliti muda lulusan Magister Biosains Hewan dari Institut Pertanian Bogor, pernah melakukan pengamatan reptil berkepala plontos ini, yang tanpa ditumbuhi sehelai rambut.

Dia melakukan penelitian di berbagai tempat, termasuk satu di antaranya kawasan Kalimantan Timur (Kaltim), yang sekarang Maslim aktif sebagai peneliti The Wildlife Conservation Society Indonesia wilayah Kaltim.

Dalam ilmu biologi hewan, ada pembagian ketiganya, yang sangat berbeda. Ketiga yang dimaksud adalah kura-kura, penyu, dan labi-labi. Ketiga binatang ini, kalau dipandang memang mirip. Tetapi ketiganya adalah berbeda ! 


"Kura-kura sama penyu dengan labi-labi jelas berbeda. Binatang ini berbeda. Kita harus bisa bedakan supaya jangan salah," katanya kepada Tribun, Sabtu 29 Juli 2017. 

Yang pertama, jelas dia, kura-kura itu memiliki kaki yang berbentuk bulat dan bisa dimasukkan ke dalam tempurungnya. Hidup kura-kura berada di darat. Sekalipun berada di air seperti sungai, itu tidak untuk menetap lama, karena bukan habitatnya. "Ke air hanya menyeberang. Ini pun sungai yang dangkal," ungkapnya.

Kura-kura tempatnya bukan di laut. Berbeda halnya, penyu berciri khas selalu menempati di alam air asin. Kehidupan yang mencolok selalu suka berada di laut yang luas. 

Dimulai dari proses reproduksi dengan lawan jenis, bermigrasi menjelajah ke berbagai tempat, hingga mencari makan selalu dilakukan di laut. Tanpa laut, sama saja penyu akan menjemput maut.

Biasanya, penyu yang betina naik ke darat karena ada kepentingan lain, yakni bertelur. Ini dilakukan di pinggir pantai, telur yang dikeluarkannya di tanam dalam tanah. 

Harapannya, telur terlindungi, mendapat suhu hangat yang nantinya akan berproses menetas kemudian menetas menjadi anak penyu. 

"Paling gampang membedakan dari kakinya lagi. Kura-kura bertapak bulat. Sementara penyu bentuk kakinya berselaput. Berfungsi untuk memudahkan berenang, yang selalu ada di air," tuturnya.

Lain lubuk lain ilalang, labi-labi hidupnya di air namun yang sifat airnya tawar, bukan bergaram seperti penyu yang tempat tinggalnya di laut. 

Labi-labi tempat favoritnya di danau atau sungai. "Biasanya orang sering sebut labi-labi dengan nama bulus. Ini banyak bisa kita temui," kata Maslim.[1] ( )





[1] Koran Tribunkaltim, “Penyu Hijau Satwa Pengelana Sejati; Menjelajah sampai Pulau Sangalaki,” terbit pada Minggu 6 Agustus 2017 di halaman depan bersambung ke halaman tujuh rubrik Tribun Line.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

MACACA NIGRA PRIMATA SEMENANJUNG MINAHASA I

CANDI GARUDA YOGYAKARTA