PESUT PENUNJUK NELAYAN

PESONA ALAM PERAIRAN TELUK BALIKPAPAN

Pesut Penunjuk Nelayan

Melihat lumba-lumba yang hidup di air tawar yakni pesut pada zaman sekarang ini dianggap sukar. Keberadaan habitat mamalia air ini dianggap terancam punah, jumlahnya sisakan sedikit. Namun di kawasan perairan Teluk Balikpapan, pesut masih bisa dilihat secara langsung di alam bebas. 

SEORANG aktivis lingkungan, Husain Suwarno, pernah memiliki pengalaman berharga saat melakukan pelayaran ke area kawasan Teluk Balikpapan. Dirinya bersama kawan-kawannya yang menggunakan perahu bermotor diuntungkan kala itu, bisa melihat secara langsung hewan mamalia pesut yang berenang cantik di perairan Teluk Balikpapan.

"Senang sekali bisa lihat langsung. Mesin perahu kami langsung dimatikan supaya pesut tidak kabur dari pandangan kami. Sempat mengabadikan pesut dengan kamera," katanya kepada Tribun pada Minggu 4 Juni 2017.

Husain yang berambut gondrong gimbal ini memang sering berlayar ke kawasan ini, kadang memancing ikan atau sekedar hanya untuk berplesiran melihat panorama alam yang belakangan ini mulai terancam adanya pembangunan infrastruktur dan industri. 

Melindungi mamalia Pesut dari ancaman bahaya perburuan (Jongfajar Kelana)

Seingat Husain, pengalaman melihat pesut di Teluk Balikpapan sekitar pertengahan April 2017. Lokasi persisnya berada di tengah-tengah Teluk Balikpapan atau yang berdekatan dengan Pulau Balang.

Atmosfir alamnya kala itu tidak hujan, berada dalam suasana sore hari menjelang matahari terbenam. Situasi airnya tidak bergelombang. Pesut terlihat ke permukaan air berenang kesana-kemari secara berkelompok.

"Saya bisa melihat pesut waktu airnya tidak terlalu surut dan juga tidak pasang. Airnya sangat tenang," ungkap Husain yang juga sebagai Koordinator Forum Teluk Balikpapan ini.

Dia merasa senang memandangi pesut berenang bebas di perairan yang tenang. Layaknya sedang berada di wisata alam, Husain bergembira, tidak mengusik apalagi menangkap gerombolan pesut tersebut, hanya sebatas puas memandangi.

Waktu itu, pesut menancarkan pesonanya dengan melakukan menyembur air dari mulutnya dan sesekali tubuhnya muncul ke permukaan. Aktivitas ini kata Husain, sang pesut sedang mengambil pernafasan mengingat organ tubuhnya memiliki paru-paru.

Sempat dirinya bersama kawannya yang terdiri dari nelayan, mencoba menghitung jumlah pesut yang berenang tersebut. Totalnya ternyata ada 15 mamalia pesut. "Kami amati mereka sedang mencari makan. Memakan ikan-ikan kecil yang ada di perairan tenang," tutur Husain.

Sebenarnya kata dia, setiap hari pesut bisa dilihat di Teluk Balikpapan dengan syarat kondisi perairan tidak pasang dan berombak. Namun tegasnya, saat berjumpa dengan pesut hanya sekedar dilihat saja, dilarang untuk diburu dan dimakan. Ini juga tertuang dalam  Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Bagi nelayan, pesut merupakan sahabat setia. Keberadaan gerombolan pesut menandakan tempat tersebut terdapat limpahan ikan. Pesut ini diibaratkan nelayan sebagai kompas petunjuk arah sumbernya ikan.

Karena itu dia menegaskan, adanya pembangunan seperti jembatan Pulau Balang perlu memperhatikan makluk hidup disekitarnya seperti pesut. Caranya untuk menunda sementara pelaksanaan proyek infrastruktur saat ada gerombolan pesut berenang.

Tujuannya supaya habitatnya tidak terganggu apalagi pesut sering mengeluarkan gelombang ultrasonik untuk menghindari tabrakan dari benda benda yang berada di dalam air. "Pesut kebanggan daerah kita (Balikpapan). Sepatutnya kita jaga lestarikan untuk kebanggan daerah kita," katanya.[1] ( )



[1] Koran Tribunkaltim, Pesona Alam Perairan Teluk Balikpapan; Pesut jadi Petunjuk Arah Nelayan Mencari Ikan,” terbit pada Kamis 8 Juni 2017 di halaman 6 pada rubrik Tribunbalikpapan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

MACACA NIGRA PRIMATA SEMENANJUNG MINAHASA I

CANDI GARUDA YOGYAKARTA