PISANG REBUS SAMPAI JUMPUT SAMPAH

Pisang Rebus 
Sampai Jumput Sampah
Mengenakan busana muslimah serba putih, Purnama Sari (22), meluangkan waktunya menghadiri kegiatan unjuk rasa bela quran di lapangan Merdeka Kota Balikpapan, pada Jumat 4 November 2016 siang. 

SARI bermukim di daerah kilometer 2 Jalan Soekarno Hatta Kota Balikpapan. "Datang pakai motor. Inisiatif sendiri," tuturnya kepada Tribun. 

Waktu itu, setibanya di lokasi kawasan lapangan Merdeka, motornya tidak mendapat parkiran dekat lapangan. Jalan menuju area lapangam padat parkiran kendaraan bermotor dan orang-orang pendemo.

Kontan, akibat itu terpaksa Sari harus berjalan kaki sepanjang sekitar tiga kilometer. "Padat kendaraan. Parkir saya jauh dari lapangan. Jalan kaki jauh," ungkapnya menyinggung kisah pertamanya tiba di lokasi unjuk rasa. 

Demo bela Quran di Lapangan Merdeka Kota Balikpapan. Tribunkaltim

Alasan Sari ikut berunjuk rasa berangkat dari rasa solidaritas umat Islam yang menginginkan adanya penegakkan hukum. 

"Rasanya kalau tidak ikut itu tidak enak. Ikut suarakan aspirasi supaya tidak ada lagi kejadian yang terulang," ujar wanita yang memiliki tinggi 168 sentimeter ini. 

Aksi unjuk rasa itu berlangsung damai. Diikuti dari beragam lapisan masyarakat, satu di antaranya seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Balikpapan. 

Mengenakan kopiah hitam, Syukri Wahid, legislator Balikpapan Komisi I ini ikut unjuk rasa damai bela quran merupakan inisiatif pribadi, tidak ada paksaan dari pihal mana pun.

"Yang ikut demo mengharapkan ada keadilan, penegakkan hukum. Meminta ketegasan dari aparat penegak hukum," ujarnya.  

Kepolisian Republik Indonesia yang bertugas menjaga keamanan dan ketertiban aksi demonstrasi bela quran di lapangan Merdeka, Kota Balikpapan, memberi rasa simpati.

Pengamatan Tribun, sekitar pukul 14.00 Wita wujud rasa simpati aparat kepolisan kepada pengunjuk rasa dibuktikan dengan memberi makanan ringan pisang rebus.

"Silakan yang mau pisang, ambil saja. Ayo yang mau makan, ambil saja," ujar Koesti Winatsih, seorang Polwan yang menawarkan pisang rebus ke tengah-tengah demonstran.

Cuaca di lokasi panas terik. Ribuan orang, baik itu pria maupun wanita tumpah ruah di lapangan rumput hijau itu.

Demo damai Bela Quran di Lapangan Merdeka Kota Balikpapan. Tribunkaltim

Massa sebagian besar berjenis kelamin laki-laki yang berada di bagian depan panggung orasi. Sementara barisan demonstran wanita berada di bagian belakang panggung. 

Saat aksi unjuk rasa bela quran di Lapangan Merdeka Kota Balikpapan usai, sejumlah anak remaja langsung membersihkan lokasi demonstrasi.

Pengamatan Tribun sekitar pukul 14.30 Wita, aksi unjuk rasa selesai. Sejumlah anak remaja yang mengenakan kostum serba putih diterjunkan. 

Mereka bermodalkan kantung plastik hitam besar rela menjumput sampah-sampah tempat air minuman yang berserak di lapangan layaknya 'pasukan semut'.

"Allah akbar," teriak anak-anak remaja itu sebelum melakukan pembersihan lapangan bekas lokasi unjuk rasa.

Sampah-sampah ditaruh di kardus, nantinya kardus ini dibawa ke tempat penampungan sampah atau truk sampah. 

Aksi unjuk rasa berjalan tertib aman, tidak sampai ada yang bertindak rusuh apalagi sampai kekerasan.[1] ( )



[1] Koran Tribunkaltim, “Aksi Simpatik di Demo Damai; Polwan Bagikan Pisang, Remaja Bersihkan Sampah,” terbit pada Sabtu 5 November 2016 di halaman 9 rubrik Tribun Balikpapan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN