AKU PETUA

Aku Petua

Sekalian semua habis Pemuda itu munculah kemudian Petua


Aku Petua
Oleh: Jongfajar Kelana

Ulat berpuasa terselimuti kepompong suci,
Terpaku pada ranting,
Bergelayut dahan pohon kehidupan.
Berpuluh hari terlewati,
Berubah bentuk kupu‑kupu indah.

Habis pemuda munculah petua.
Soe Hok Gie memilih mati muda.
Tan Malaka menganggap muda harta megahnya.

Bukan fisik ringkih lemah menurun daya.
Tidak kulit coklat menjadi mengkerut kecut.
Juga tiada takut pandangan mata berkabut.

Dikhawatirkan berwujud pribadi petua gila.
Rakus, sarkas, bengis, sontoloyo.
Pembawa petaka, pemadam suluh.
Sungguh terlalu.
Sableng !

Usia meninggi abinaya menggelora.[1]
Umur bertambah,
Merekalah abhirama bagi lainnya.[2]
Itu kemudian kenapa adinda,
Sebabnya petua disebut abipraya.[3]

28 Agustus 2016
Kampung Wonorejo,
Kalimantan Timur,
Kota Balikpapan.





[1] Abinaya bermakna semangat.
[2] Abhirama bermakna menyenangkan.
[3] Abhipraya bermakna memiliki harapan

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN