PONDOK PESANTREN ASY SYIFA BALIKPAPAN 2
Rutin Datangkan Motivator Ternama
Pengembangan ilmu pendidikan yang
dipersembahkan Pondok Pesantren (Ponpes) Asy Syifa Balikpapan, menekankan
kepada kurikulum berbasiskan Islam yang memunculkan generasi yang penuh
semangat meraih cita-cita yang positif dengan rutin menggelar seminar motivasi
bagi para santri.
PONPES yang beralamat di Jalan Soekarno
Hatta Kilometer 4,5 Kelurahan Batu Ampar ini selalu mengisi kegiatan yang
menggairahkan bagi para santri dalam menambah ilmu, satu di antaranya pernah
mengundang narasumber seminar yang mendatangkan motivator ternama dan
terpercaya.
Ketika bersua dengan Tribun, Ustaz Umar
As Sidiq, Wakil Pimpinan Kampus Satu Ponpes Asy Syifa Kota Balikpapan,
menjelaskan, ponpes para prinsipnya mendukung peningkatan kualitas pengetahuan
wawasan dan penguatan jati diri para santri. Pembelajaran melalui seminar
adalah satu di antaranya.
"Kami mengangkat tema semangat Man
Jadda Wa Jada. Siapa yang bersungguh-sungguh akan sukses. Moto hidup ini
kami tanamkan kepada para santri, dijadikan filosofis hidup bagi santri,"
ujarnya belum lama ini.
Pilihan menjadi orang sukses sebuah keharusan
bagi para santri. Kunci untuk mencapai kesuksesan setiap santri mau mendalami
dan mengamalkan pengetahuan yang baik yang bersumber dari prinsip Islam.
"Siapa saja yang mau berjalan menuju telaga ilmu, lalu mengamalkannya, tentu akan menjadi orang luar biasa di masa mendatang," ungkap Sidiq.
"Siapa saja yang mau berjalan menuju telaga ilmu, lalu mengamalkannya, tentu akan menjadi orang luar biasa di masa mendatang," ungkap Sidiq.
Karena itu, sebagai langkah awal, di ponpes
membiasakan para santri untuk merekam dalam jiwa raga masing-masing santri akan
kalimat Man Jadda Wa Jada, memulai sukses berawal dari lingkungan
pesantren melalui dua cara.
Yakni hadapi dengan senyuman atas semua cobaan
penderitaan dan menghindari sikap dan pola pikir negatif. "Mengeluh,
malas, berbohong, menunda pekerjaan akan mematikan potensi diri meraih
sukses," tegasnya.
Pola pembinaan ponpes pada para santrinya,
Sidiq menjelaskan, yakni cara menggali kecerdasan spiritual dengan penerapan
ritual keagamaan seperti sholat, membaca Al Quran, berpuasa, zikir berdoa, dan
sedekah zakat.
Cara pembinaan lainnya memakai pemantapan
kecerdasan intelektual dan kecerdasan emosional dengan mendorong para santri
aktif dalam kegiatan belajar formal maupun non formal dalam wadah kegiatan
organisasi ekstrakulikuler.
Pembinaan santri di luar jam belajar formal
berada di bawah pengawasan para pengasuh kakak kelas dan guru yang tinggal di
asrama ponpes. Pengawasannya dilakukan sejak keluar sekolah hingga masuk lagi
ke kelas. "Saya nilai ini yang efektif, bisa hasilkan maksimal,"
tutur Sidiq.
Namun tambahnya, pokok pembinaan itu bisa
berhasil dari titik tolak uswah hasanah atau teladan yang baik dari para
pengajarnya.
Ponpes mengharuskan kepada para gurunya agar pembelajaran ke santri itu melalui praktik yang dicontohkan ke para santri karena seluruh santri itu akan mendengar dan apa contoh yang dilakukan para gurunya.
Ponpes mengharuskan kepada para gurunya agar pembelajaran ke santri itu melalui praktik yang dicontohkan ke para santri karena seluruh santri itu akan mendengar dan apa contoh yang dilakukan para gurunya.
"Saya katakan ke guru-guru, jika santri
melihat yang buruk-buruk makanya hasilnya buruk, yang tertanam di diri santri
hal-hal negatif," tutur Sidiq, yang lahir pada 7 Agustus 1969 di
Banualawas Kalimantan Selatan ini.[1] ( )
[1]
Koran Tribunkaltim, “Ponpes Asy Syifa
Balikpapan Tanamkan Man Jadda Wa Jada: Rutin Datangkan Motivator Ternama,”
terbit pada Senin 4 Juli 2016 di halaman depan bersambung ke halaman 11
Komentar
Posting Komentar