BPJS KESEHATAN RUMAH SAKIT SILOAM BALIKPAPAN

Sintono Tunggu Lama Namun Puas


Sudah berjam-jam lamanya, Sintono, 59 tahun, menunggu lama pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Siloam (RS) Kota Balikapapan. Pensiunan tentara Kodam Mulawarman ini ingin berobat di dokter umum dengan fasilitas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

WAKTU itu, Sintoro yang memakai jaket militer bersua, "Saya dari jam sembilan pagi datang kesini (Siloam). Jam satu siang baru bisa masuk berobat sama dokter. Saya pakai BPJS kelas satu," ujarnya kepada Tribun, pada Senin 18 Juli 2016, yang saat itu bersama istrinya.

Dia mengaku pergi ke dokter RS Siloam karena percaya layanannya bagus dan mujarab. Apalagi istrinya juga berbobat dan melakukan terapi ginjal di RS Siloam, maka Sintono pun sekalian ikut meminta pengobatan dokter.

"Kepala saya sering sakit. Kadang mata saya sudah buram, tidak jelas penglihatan. Pandangannya gelap. Saya tidak bisa beraktivitas banyak," kata pria kelahiran Solo, Jawa Tengah ini.

Namun dia mengaku, pelayanan BPJS Kesehatan di RS Siloam dianggap memuaskan, karena lokasinya dianggap bersih dan nyaman. Sementara soal dirinya harus menunggu lama, dianggap wajar saja. 

Sintono pria berumur 59 tahun yang merupakan pensiunan tentara yang berobat di Rumah Sakit Siloam Kota Balikpapan menggunakan layanan Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan pada Senin 18 Juli 2016 siang. (Photo by Budi Susilo)

"Dokternya baru bisa itu siang. Kalau pagi belum ada. Wajar saja saya harus tunggu lama. Pasiennya banyak," kata Sintono yang lahir pada 5 April 1957 ini.

Berdasarkan peraturan, penggunaan layanan dokter BPJS Kesehatan sudah ditentukan jadwalnya, dengan terlebih dahulu mendaftar di bagian registrasi rumah sakit. "Saya datang terlalu pagi. Dokternya bisanya siang. Tidak apa-apa," ungkap Sintono.     

Sama halnya, Tiki Rizki Amalia, 27 tahun, pasien BPJS Kesehatan ini setiap enam bulan sekali melakukan kontrol kesehatan di RS Siloam. Sebelumnya juga mendapat perawatan dari rumah sakit yang beralamat di Jl MT Hariyono ini selama satu bulan lebih.

"Saya sakit paru-paru. Pakai BPJS kelas satu. Saya percayakan ke rumah sakit Siloam. Bagus-bagus saja. Saya puas. Dokter-dokternya juga enak diajak mengobrol," kata wanita yang sehari-harinya bekerja sebagai sales sembako ini.

Diungkapkan, dr Danie Poluan, Direktur RS Siloam Balikpapan, pelayanan BPJS Kesehatan sering penuh, kadang melebihi batas kuota rumah sakit.

Namun bagi mereka yang ingin rawat inap bila sudah tidak kebagian biasanya akan ditampung ke ruang inap reguler dengan biaya yang sama pelayanan BPJS.

"Antusiasnya luar biasa banyak. Ke depan kami akan tambah kamar supaya bisa tambah kuota," katanya.[1] ( )


[1] Koran Tribunkaltim, “Pelayanan BPJS Kesehatan RS Siloam Balikpapan; Sintono Tunggu Lama Namun Puas,” terbit pada Selasa 19 Juli 2016 di halaman 9 pada rubrik Tribun Balikpapan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN