PONDOK PESANTREN SYAICHONA CHOLIL BALIKPAPAN 2

Meneladani Sang Santri Sedekah Produktif


Munculnya Pondok Pesantren (Ponpes) Syaichona Cholil Kota Balikpapan, ternyata berawal dari setelah sang pendiri ponpes ini mendalami ilmu agama Islam di Mekkah, Arab Saudi. Ruh dibangunnya ponpes ini terinspirasi nama tokoh Waliyullahdari Bangkalan Madura, Syaichona Cholil.

Kala itu, Tribun mengunjungi ponpes ini di bilangan Jalan Mulawarman, Kelurahan Sepinggan, Kecamatan Balikpapan Selatan belum lama ini. Urat nadi kehidupan ponpes ini masih ramai meski memasuki ibadah puasa ramadhan.

Sebagian besar mereka ini adalah santri-santri yang berumuran muda. Semangat mereka dalam beragama Islam begitu menonjol, terlihat beberapa di antaranya ada yang membaca al-Quran, sholat dan zikir di masjid ponpes.

Saat ditemui di kediamannya, yang tidak jauh dari masjid ponpes ini, KH Muhammad Ali Cholil, menjelaskan, dirinya membangun pesantren di tahun 1990 sejak dirinya pulang mendalami ilmu agama Islam salafiyah di Situbondo dan kemudian di Makkah Arab Saudi pada tahun 1989.

Awalnya, dia dirikan di Samarinda berupa masjid, namun dalam perkembangannya Ali hijrah ke Kota Balikpapan membanguna masjid dan lembaga pendidikan ponpes dengan berkiblat pada gaya Islam modern yang rahmatan lil alamin serta berbasiskan pada kajian keislaman Nadlatul Ulama.


"Saya bersama kaum dermawan bangun ponpes di Sepinggan di atas lahan seluas 5 hektar. Sekarang alhamdulilah mendapat respon baik dari lapisan masyarakat. Santri kami sekarang sudah mencapai 450 orang. 120 santri putra dan 330 putri," urainya.

Ponpes itu dinamakan seorang ulama Syaichona Cholil, yang dikenal tokoh Islam yang berjiwa mandiri dan tinggi nilai keimanan dan ketakwaannya. Ali Cholil adalah cicit dari tokoh ini, yang mengetahui ceritanya Syaichona Cholil waktu di ponpes juga menyambi sebagai tukang kebun kelapa demi memutar roda ekonomi ponpes dan masyarakat sekitar.

"Jadi tukang rawat kebun kelapa. Sehari harus rawat 80 pohon kelapa. Bila ada buah dijual, kemudian uangnya dipakai buat ponpes atau juga untuk sumbangan bagi orang-orang tidak mampu, janda-janda tua, anak yatium piatu," ujar Ali yang lahir 8 Agustus 1967 ini.

Catatan sejarah itulah yang kemudian Ali Cholil terapkan di ponpesnya. Santri-santri yang belajar di Ponpes Syaichona Cholil mesti meneladani Syaichona Cholil, yang mau berkegiatan ekonomi dengan tujuan untuk bisa terlibat dalam sedekah produktif, yang membawa manfaat bagi umat untuk secara terus-menerus.

"Santri yang belajar di ponpes ini kami ajarkan wirausaha perkebunan. Lahan-lahan tidur digunakan untuk belajar agrobisnis. Sekarang sudah berjalan. Insya Allah kalau berjalan baik pembiayaan ponpes dari kegiatan bertani para santri," tuturnya.[1] ( )


[1] Koran Tribunkaltim, “Pondok Pesantren Syaichona Cholil Balikpapan; Mengajarkan Wirausaha Sejak Dini,” terbit pada Senin 20 Juni 2016 di halaman depan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN