BALIKPAPAN ISLAMIC CENTER 4

Aminah Kagumi Payungnya



Hujan yang mengguyur deras, tidak membuat peringatan malam Nuzulul Quran di Balikpapan Islamic Center (BIC), Kelurahan Gunung Bahagia, Kecamatan Balikpapan Selatan, batal diselenggarakan.

Sebaliknya, kegiatan seremonial keagamaan di bulan ramadhan ini ramai dikunjungi warga muslim memadati masjid terbesar di kota minyak ini.

Pantauan Tribun, sejak pukul 19.00 Wita warga berbondong-bondong mendatangi masjid beragaya nabawi Arab Saudi ini. Satu di antaranya, Aminah, warga Klandasan, mendapat undangan peringatan nuzulul quran dari komunitas pengajiannya.

"Saya ikut saja, bersama-sama rombongan. Penasaran saya mau lihat masjid yang dibilang megah se Kota Balikpapan. Setelah saya coba, masuk ke masjid memang benar luas megah. Saya kagum sama payung-payung teduh besarnya yang di pelataran masjid," tuturnya Kamis 23 Juni 2016 malam.

Keramaian itu ditambah lagi dengan digelarnya bazar barang-barang dagangan untuk keperluan selama puasa ramadhan dan hari raya Idul Fitri. Seperti di antaranya ada gerai bazar fashion muslimah dan makanan kue-kue lebaran dengan harga diskon. 

Selain Aminah, Sukamto, pria paruh baya ini datang memakai sepeda motor. Dirinya sempat kebasahan terkena guyuran hujan rintik. Saat memasuki area Islamic Center, jalannya sempat basah dan berlumpur.

Masjid di Balikpapan Islamic Center pada Kamis 23 Juni 2016 malam. (Tribunkaltim)

"Tanah-tanah bekas bangunan kena hujan lalu mengalir ke jalan beton. Saya jalannya sempat takut. Saya takut jatuh, kalau tidak pelan-pelan saya bisa jatuh pas jalan yang menanjak ke arah pintu masuk masjid," kata pria pensiunan pegawai negeri sipil ini.

Hadir saat itu, Walikota dan Wakil Walikota Balikpapan serta mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD yang menjadi kotbah Nuzulul Quran. Sebelum kutbah, dilakukan terlebih dahulu riual sholat Isya berjamaah dan sholat tarawih serta pembacaan ayat-ayat Al-Quran yang dilakukan Muhtan Nasir.

Saat itu, Rizal Effendi Walikota Balikpapan, mengungkapkan, permohonan maaf kepada seluruh umat muslim karena penggarapan BIC masih belum maksimal, masih terdapat beberapa kekurangan pembangunan sebab proses yang sekarang berjalan merupakan pembangunan tahap pertama yang telah menghabiskan anggaran daerah sebesar Rp 329 miliar.

"Saya sudah mengajukan lagi dana ke pemerintah provinsi, semoga pembangunan di tahap dua dapat lagi tambahan dari provinsi tuk selesaikan pembangunan," ungkapnya.

Selain itu, tambahnya, penempatan Dewan Masjid di BIC sebaiknya diisi oleh anak-anak muda agar kaula muda itu mau mendekat dan memakmurkan masjid. Anak muda memiliki semangat yang tinggi karena itu semangat ini harus mencurahkan nilai-nilai positif agar tidak menyimpang.[1]
  
Masjid Bukan Untuk Memecah Umat
Peringatan malam Nuzulul Quran yang diselenggarakan di Balikpapan Islamic Center, menghadirkan pengkutbah Mahfud MD, yang saat itu mengenakan kopiah hitam menyampaikan pesan ukuwah islamiyah di Kalimantan Timur.

Kata dia, keberadaan masjid baru di area BIC tidak boleh menjadi alat untuk memperpecah belah umat Islam. Persatuan dan kesatuan umat Islam penting dilakukan agar tidak adanya kemunduran peradaban.

Umat yang terpecah-belah akan hancur berantakan, tercerai-berai akan sulit menggapai kesejahteraan dan kedamaian.

Dia bercerita masa zaman nabi, ada sebuah masjid baru dibangun, lalu nabi memerintahkan untuk meruntuhkan kembali masjidnya. "Jangan ada adu domba di antara kita," ungkapnya pada Kamis, 23 Juni 2016 malam.

Semua jamaah saat itu bingung dan bertanya-tanya mengenai sikap nabi tersebut, lalu dijelaskankanlah oleh nabi, bahwasanya masjid itu jika dipertahankan akan memperpecah belah umat.

"Masjid itu dibangun oleh orang-orang munafik yang akan memecah belah umat Islam. Makanya nabi memerintahkan untuk menghancurkannya," kata Mahfud yang mengulang peristiwa nabi.

Ia menganjurkan, masjid itu dijadikan tempat ibadah dan pembelajaran, terutama belajar Al Quran dan membaca Al Quran.

Sebab katanya, Al Quran itu ibarat obat penawar yang menyembuhkan penyakit hati. Al Quran itu gudang segala  ilmu dan sebagai alat kasih sayang bagi mereka orang-orang yang beriman dan bertakwa.

 "Ada masalah larinya ke Al Quran. Kalau lagi terjebak macet atau kita lagi jalan lagi suntuk bisa membaca Al Quran. Mereka yang membacanya mendapat banyak manfaat, utamanya mendapat amalan pahala," ujarnya.

Terkait dengan pembangunan BIC yang belum sempurna, diharapkan umat muslim di Kalimantan Timur tidak boleh malas untuk pergi memamakmurkan masjid.

"Mentang-mentang belum ada dekorasi masjdi kita jadi malam untuk ke masjid. Tidak boleh," tegas pria yang pernah menjabat sebagai Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia ini.[2] ( )




[1] Koran Tribunkaltim, “Warga Antusias Ikuti Nuzulul Quran; Aminah Kagumi Payung-payung BIC,” terbit pada Jumat 24 Juni 2016 pada halaman 5 rubrik Tribun Balikpapan.
[2] Koran Tribunkaltim, “Bukan untuk Memecah Umat,” terbit pada Jumat 24 Juni 2016 pada halaman 5 di rubrik Tribun Balikpapan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN