TANJUNG BUYU KALIMANTAN UTARA
Pelukis Mu Agung
Sungai Kayan yang
melewati Tanjung Buyu melengkapi keindahan daratan ini. Segudang decak kagum
memuntahkan ke Tanjung Buyu. Alami, masih asli, lestari, tak serupa dengan
Tanjung Priok, Jakarta.
Getaran
sungai yang dijamahi perahu-perahu ketinting bermesin motor, membasuh ke tanah
pinggiran Tanjung Buyu. Tak abrasi, apalagi sampai berkurang menjadi secuil
daratan.
DIPANDANG
dari tanah seberang, dilihat dari daratan perkotaan Tanjung Selor, rupa Tanjung Buyu memancarkan wajah penuh
khas. Layaknya putri Cinderela dalam dongeng, yang mencerminkan sesosok wanita
polos yang penuh pesona, anggun, dan menawan.
Sering orang
berkata, itu daerah tertinggal, hanya belantara semak belukar. Serba susah,
hidup terbatas, tanpa dilengkapi fasilitas publik bak kota-kota besar.
Panorama alam daratan Tanjung Buyu, Kecamatan Tanjung Palas, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara, pada Selasa, 19 Januari 2016, sore. (Photo by Budi Susilo) |
Itu tak
layak untuk ditinggali, disinggahi, apalagi untuk beranak-pinak. Tetapi anggapan
ini semua belum tentu benar. Biarkanlah, Tanjung Buyu menjadi dirinya
sendiri.
Yang pasti,
Tanjung Buyu itu adalah buah maha karya, pelukis Mu agung. ( )
Komentar
Posting Komentar