DELIMA DUNIA WISATA TANJUNG SELOR
Jalan Menuju
Lokasi
Banyak yang Belum Layak
Setelah daerah Tanjung Selor secara resmi dinyatakan dalam
perundang-undangan sebagai ibukota Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara),
beberapa lokasi lahan tidur atau semak belukar disulap menjadi lokasi wisata.
SATU di antaranya ialah wisata air sungai Kilometer 16 Jalan Poros Berau,
Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, yang mulai dibangun tempat wisata kuliner
yang posisinya persis di pinggir sungai.
“Mau dibangun kafe. Mungkin tahun ini sudah selesai. Dahulu disini masih
hutan belantara. Sekarang mulai mau dikembangkan menjadi tempat wisata alam
sungai,” ujar Sutajdi, seorang pekerja bangunan, Minggu 10 Januari 2016.
Namun, satu hal yang masih menjadi kendala di tempat ini ialah akses
menuju ke lokasi. Infrastrukturnya masih kurang, belum terbangun secara
baik. Ini diakui Antonius, Mahasiswa Universitas Kaltara ini datang
berkunjung ke lokasi sungai Km 16 mengisi waktu liburan minggunya.
Dia mengungkapkan, jalan menuju ke lokasi sungai masih lumayan buruk.
“Saat dari perkotaan Tanjung Selor ke kilometer 16 jalannya bagus. Beraspal
mulus. Tapi waktu masuk ke lokasi wisata sungainya, jalannya masih berbatu dan
berdebu. Sangat tidak nyaman,” ujar Anton.
Tempat lain pun ada satu contoh lagi, wisata keluarga Selimau Park, yang
lokasinya ada di perkampungan Selimau Tiga, Kelurahan Tanjung Selor Timur,
Jalan Sunan Giri awalnya hanyalah lahan belantara dan rawa-rawa.
“Saya pilih lahan disini, untuk saya kembangkan menjadi tempat wisata
Kota Tanjung Selor,” ujar Arief Hidayat, pendiri Selimau Park saat
berbincang-bincang kepada Tribun,
Sabtu 9 Januari 2016 siang.
Menurutnya, warga Tanjung Selor dan sekitarnya sudah banyak yang kepincut
di lokasi wisata garapannya. Seperti pada liburan Natal dan Tahun Baru beberapa
hari lalu, jumlah pengunjungnya sudah mencapai 1530 orang dengan biaya tarif
masuk sebesar Rp 10 ribu.
Padahal, ungkap Arief, Selimau Park masih belum tampil maksimal, masih
dalam proses pembangunan dan penyempurnaan, ternyata warga Tanjung Selor sudah
‘haus’ akan tempat wisata keluarga.
“Sekarang yang tersedia baru restoran, perahu bebek, kolam renang anak,
kebun binatang, tempat memancing, dan taman bermain anak,” urai Arief yang juga
menjabat sebagai Wakil Wali Kota Tarakan ini.
Dia sangat berharap, kepada pemerintah Kabupaten Bulungan atau Provinsi
Kalimantan Utara juga ikut turut berpartisipasi dalam peningkatan infrastruktur
sarana-prasarana jalan. “Masih belum layak untuk dilewati. Jalannya bagus,
wisata Tanjung Selor maju. Bila wisatanya berjalan baik, ekonomi daerah
berjalan baik,” kata Arief, yang lahir di Makassar.[1]
( )
[1]
Koran Tribunkaltim,” Jalan ke Lokasi
Wisata Belum Layak,” terbit pada Senin 11 Januari 2016, di halaman 21, rubrik
Tribunkaltara.
Komentar
Posting Komentar