TEMPAT PELELANGAN IKAN BUNYU

Nelayan Enggan Menggunakannya


Pagi itu, bangunan beton beratapkan genteng seng warna biru terlihat ada beberapa orang menempatinya, pada Sabtu 17 Oktober 2015. Ada yang memancing ikan, atau sekedar duduk bersantai, merasakan panorama laut yang dihasi kabut pekat, dan tiupan angin.

ITU adalah geliat Tempat Pelalangan Ikan (TPI) di Jl Dewa Ruci, Desa Bunyu Selatan, Kecamatan Bunyu, Kabupaten Bulungan. Menurut warga setempat, keberadaan TPI sudah lama ada, namun belum difungsikan.

“Setahu saya bangunan dibuat untuk TPI. Sampai sekarang tidak ada aktivitasnya. Bangunannya sudah rusak-rusak. Dahulu sempat dibuat bagus,” ungkap Andi, warga Bunyu yang kala itu sedang memancing ikan dan mengenakan jaket sweter coklat.

Pengamatan saya, bangunan TPI tersebut besar, memiliki ukuran sekitar 20x15. Berlantaikan keramik putih yang tampak kusam karena diselimuti debu. Bila menggores membuat sebuah tulisan dengan jemari di lapisan keramik itu, akan membekas.

Cat temboknya putih pudar, agak kekuning-kuningan. Dan di dalamnya terdapat sebuah ruangan layaknya kamar. Atapnya yang terbuat dari seng tidak lagi utuh, sebagian sudah tercerabut. Dipandang dari bawah, langkit bisa terlihat.

Saya menemui Camat Bunyu, Muhammad Syafril di Pertamina Pantai Nibung, Bunyu, menjelaskan, keberadaan TPI Dewa Ruci sudah lama, hampir ada dua tahun lebih. Dibuat di Dewa Ruci karena lokasinya strategis bagi para nelayan, dekat dengan pesisir laut.


Sempat, belum lama ini, TPI itu diresmikan, dibuka aksesnya bagi nelayan namun para nelayan di Bunyu enggan memakainya. “Tidak pernah dipakai. Bangunan jadi rusak. Tidak ada yang merawatnya, dibiarkan begitu saja. Atap terlepas gara-gara tiupan angin kencang,” ungkapnya.

Kata dia, alasan para nelayan tidak menggunakan TPI itu karena bangunannya belum dilengkapi fasilitas yang memadai seperti coldstorage, ruangan pendingin penampung ikan. “Pengadaan coldstorage sangat mahal. Mengandalkan anggaran daerah tidak ada. Sangat terbatas,” ujar Syafril.


Padahal bila digunakan sesuai dengan peruntukkannya, maka TPI itu akan menjadi kekuatan bagi para nelayan Bunyu, mengingat sebagaian besar warga Bunyu pencari ikan, dari turun-temurun sebagai nelayan.

“Nelayan dapat ikan kasih ke pengumpul. Atau langsung dibawa ke Tarakan. Padahal kalau TPI disini berjalan, nelayan Bunyu akan memiliki daya tawar tinggi,” kata Syafril, yang berasal dari Desa Salimbatu ini. ( )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN