TAHUN BARU ISLAM 1437 HIJRIAH DI BULUNGAN
Replika Al Quran Besar Diarak Ramaikan
Pawai
Sehari sebelumnya,
perkotaan Tanjung Selor diselimuti awan mendung nan diguyur hujan. Tetapi pagi
itu, mentari pagi yang hangat sinari perkotaan Tanjung Selor. Embun pagi yang
menempel di dedaunan pohon, bagai butiran mata air oase, Rabu 14 Oktober 2015.
CUACA yang
bersahabat itulah, dimanfaatkan oleh sebagian besar warga muslim di Kabupaten
Bulungan merayakan pergantian tahun baru yang ke 1437 hijriah dengan berpawai
keliling perkotaan Tanjung Selor.
Pengamatan Tribun, gelaran acaranya dilangsungkan
secara sederhana dengan berjalan kaki sambil mengumandangkan salawat nabi dan
kalimat-kalimat takbir, kebesaran Allah. Mereka yang ikut parade ini ada
sekitar ribuan orang.
“Allah Akbar. Allah Akbar,” inilah teriakan pawai dari puluhan
anak murid Sekolah Dasar di Tanjung Selor saat melintas di depan podium
lapangan Agatis Tanjung Selor, yang kala itu dihadiri Penjabat Bupati Bulungan.
Mereka yang
ikut pawai tersebut mengenakan atribut-atribut bernuansa keislaman, busana
muslim, spanduk bertuliskan kaligrafi, miniatur-miniatur masjid dan mushollah,
Ka’bah, dan boneka hewan unta.
Tidak kalah
menariknya juga, ada replika kitab suci Al Quran yang berukuran tidak seperti
biasanya. Peserta pawai kreatif, mereka membuatnya dari bahan seperti kayu,
gabus, dan kertas ukuran besar. Hasilnya, karya replika Al Quran tersebut
tampak terlihat mega. Inilah karya buatan SD Negeri 002 Tanjung Selor.
Kontan, aksi
mereka ini membuat decak kagum para penonton yang berada di sepanjang pinggiran
jalan raya. “Pawainya bagus. Ada nuansa kekeluargaan. Ramai. Bisa mengingatkan
kita kalau hari ini ternyata tahun baru Islam,” tutur Hanny, gadis 22 tahun
berperawakan mungil.
Perjalanan
peserta pawai dimulai dari lapangan Ahmad Yani menuju atau berakhir di lapangan
Agatis. Adanya event ini, terpaksa polisi menutup beberapa ruas jalan utama
yang ke Jl Agatis. Para pengendara mobil diarahkan ke jalan-jalan alternatif.
Saat ditemui,
Andi Hatta, Ketua Pengurus Hari Besar Islam (PHBI) Kabupaten Bulungan,
mengatakan, pelaksanaan pawai tahun baru hijriah digelar setiap setahun sekali.
Mereka yang ikut berpartisiasi pawai diberikan hadiah doorprize sepeda motor dan hadiah utama pergi berangkat umroh ke
tanah suci Mekkah.
Ditambahkan,
Syaiful Herman, Penjabat Bupati Bulungan menjelaskan, tujuan digelarnya pawai
tahun baru Islam ingin memupuk rasa persatuan umat Islam. Setiap ritual kadang
terjadi perbedaan konsep, namun melalui event pawai hijriah inilah kembali
menyatu dalam perbedaan.
Selain itu,
peringatan tahun baru Islam dirayakan secara sederhana, tidak memakai cara
pesta pora. Inti acaranya agar mendapat makna mengikat tali persatuan dan
kebersamaan. Pesan pentingnya ialah agar semua warga Bulungan tetap menjaga
kedamaian Bulungan.
Menurut dia,
perayaan tahun baru bukan berakhir di parade pawai semata. Tetapi dianjurkan
setiap umat Islam harus mau berubah ke arah yang lebih baik. Hijrah itu
beripindah, dari satu tempat ke tempat yang lain. “Yang selama ini kita masih
berbuat dosa, mari bertobat. Memperbaiki diri tingkatkan kualitas diri lebih
baik,” ujar Syaiful, yang lahir di Kota Tarakan ini.
Sebelum
menjelang pagi, di perkampungan Arab dilakukan ritual menyalakan api obor di
sepanjang jalan perkampungan Arab, sebagai pertanda penyambutan pergantian
tahun hijriah.
Menurut
Muhammad Bil Fakih, dari unsur Majelis Ulama Indonesia Kaltara, menegaskan,
pemasangan api obor sebagai simbol kehadiran Islam sebagai penyuluh, pembawa
penerangan bagi kehidupan yang gelap. “Mari kita pegang teguh syariat Islam
untuk pedoman dan penyelamat hidup kita,” katanya berpesan kepada umat muslim
di seluruh Kaltara. ( )
SUMBER: Koran Tribunkaltim, Peringatan Tahun Baru Islam 1437 Hijriah di
Kabupaten Bulungan: SD Negeri 002 Membuat Replika Al Quran Besar, terbit
pada Kamis 15 Oktober 2015, halaman 13 rubrik Tribun Etam.
Komentar
Posting Komentar