RUMAH MBR KALIMANTAN UTARA

Menanti Yang Belum Pasti


Pagi itu, saya mencoba masuk ke ruang kerja Suheriyatna yang tidak terkunci, pada Rabu 21 Oktober 2015, di lantai tiga, Jl Durian, Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).

DI DALAM ruangan, pria yang menjabat sebagai Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Provinsi Kaltara ini terlihat sibuk, tangan kanannya tidak pernah berhenti menulis di atas kertas-kertas yang menumpuk di meja kerjanya.

Kesibukan Suheriyatna itu, tidak membuat dirinya merasa lupa, bahwa dia yang paling sendiri di ruangannya. Mantan pegawai negeri Pekerjaan Umum Kalimantan Timur ini bercerita pada saya, jika program pembangunan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di Kaltara belum ada di tahun 2015.

“Itu nanti tahun depan,” ungkapnya, yang saat itu mengenakan seragam khas pegawai negeri sipil berwarna coklat. Yang pasti, tegasnya, dalam waktu dekat ini belum ada program penggarapan MBR. “Masih sebatas rencana saja,” katanya.

Rambut Suheriyata yang klimis dengan potongan model rambut belah pinggir menjadi ciri tampilannya saat itu. Dirinya, saat menjelaskan program MBR Kaltara tidak berkata-kata banyak, hanya menjelaskan singkat padat. “Belum ada progress,” ungkapnya. 

Berada dalam perkampungan para nelayan Andal, Desa Salimbatu, Kecamatan Tanjung Palas Tengah, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara pada Kamis 22 Oktober 2015 siang. Rumah-rumah di Kampung Andal ini semuanya terbuat dari kayu dibuat model panggung berada di atas lahan bakau yang basah. 

Sebelumnya, di awal Oktober 2015, Dinas PU Kaltara telah merelease, telah ada dana kurang lebih Rp 1,1 miliar yang diperuntukkan bagi kegiatan sosialisasi, sinkronisasi data di lapangan, dan kegiatan perencanaan pembangunan fisik perumahan MBR. Dana milyaran ini disebut Dekonsentrasi.

Mengenai itu, melalui sambungan telepon, Rahmat Wahyullah, Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PU Kaltara, menjelaskan, sejauh ini proses sosialisasi sudah dilakukan, termasuk sinkronisasi data yang dilangsungkan di tiap-tiap kabupaten.

“Sinkronisasinya masih berlangsung. Belum ada data yang valid. Belum ada berapa unit rumah MBR yang akan dibangun,” tuturnya.

Kemungkinan, data lengkap dari kabupaten akan diperoleh pada 27 Oktober 2015 ini. Sebab akan ada agenda rapat pertemuan seluruh kabupaten di Kota Tarakan, membicarakan mengenai MBR. “Nanti kami akan bahas luas lahan yang akan disediakan. Warga yang akan memperoleh siapa saja,” kata Rahmat.        

Karena itu, bila nanti sinkronisasi data tersebut sudah dinyatakan lengkap, sudah diserahkan oleh semua kabupaten ke provinsi, maka selanjutnya, melaksanakan perencanaan pembangunan fisik perumahan MBR. ( )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN