BAHASA TUBUH HUGES
Banyak yang Mencuri Kesempatan Photo
Sore itu, pada Senin 26
Oktober 2015, di ruang serba guna kantor Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) kedatangan
tamu spesial, yakni Desak Made Hugeshia Dewi, atau yang sering disapa Dewi
Huges.
WANITA yang
dikenal selebriti televisi itu memberikan ilmu pengasuhan anak dalam acara
seminar yang diselenggarakan Badan Pemberdayaan Perempuan Kaltara dengan tajuk “Komunikasi
Efektif dalam Pengasuhan.”
Pantauan Tribun, hampir ada ratusan orang
menyemuti ruang serba guna itu, demi menyaksikan presentasi Dewi Huges.
Sebagian besar, mereka yang hadir itu adalah kaum perempuan, yang berkarir
sebagai guru Taman Kanak-kanak dan pendidikan formal Sekolah Dasar.
Pembawaan
Huges tidak kaku. Suasana seminar pun lebih santai, para peserta begitu
terhanyut dengan materi-materi yang disampaikan Huges, sebab bahasa tubuh
perempuan Bali itu juga sebagai tambahan media komunikasinya.
Melihat gaya
penyampaian Huges yang seperti itu, banyak peserta seminar yang mencuri-curi
kesempatan mengambil foto diri Huges yang saat itu mengenakan busana motif
bunga-bunga.
“Kok saya
lagi bicara semua pada mengangkat tangan memegang HP. Ada apa ya? Tapi tidak
masalah, yang penting semua menyimak materi saya ya,” ujarnya, sambil memegang
batang mic warna putih.
Spontan,
celetukan canda Huges itu memuntahkan tawa sebagian peserta seminar yang hadir
di ruangan itu. Sebelum dikenal sebagai selebiriti, Huges merupakan seorang
pendidik.
Wanita
kelahiran 2 Maret 1971 itu sejenak membeberkan kisah hidupnya yang pahit. Saat
ayah kandungnya meninggal dunia, Huges jatuh miskin dan melanjutkan ke
pendidikan guru, lalu kuliah di jurusan keguruan Atmajaya.
“Saya ini
masuk siswa angkatan yang pertama kali mengenyam pendidikan di sekolah SPG.
Siapa disini yang pernah sekolah di SPG ? Sama dengan saya. Sekarang sudah
tidak ada lagi ya sekolahnya,” tanyanya kepada peserta.
Dia
menyarankan, siapa pun dia, apalagi kaum ibu sebagai pendidik anak, untuk
selalu pasang senyum ramah. Saban hari mesti beri pancaran aura positif agar
berpengaruh bagi dunia, selalu bahagia.
Kata Huges,
ada penelitian yang dilakukan Albert Mehrabian, bahwa sebagian besar, atau 55
persen bahasa tubuh lebih dipahami oleh orang-orang. Bahasa tubuh mampu
menyampaikan jati diri seseorang. “Bahasa tubuh yang kita lakukan biasanya
bersumber dari alam bawah sadar,” tuturnya.
Terkait mengasuh
anak, Huges menekankan untuk lebih menebarkan cinta kasih. Jika menemukan anak
didik yang nakal, atau anak sendiri yang membandel, jangan diperlakukan dengan
kekerasan. “Kita berikan kasih. Anak itu akan mengikuti kita juga. Akan punya
rasa kasih kepada kita,” katanya. ( )
SUMBER: http://kaltim.tribunnews.com/2015/10/27/para-ibu-ibu-terhanyut-dengan-gaya-bahasa-tubuh-dewi-hughes
Komentar
Posting Komentar