FEDERASI PANJAT TEBING INDONESIA | BULUNGAN | KALIMANTAN UTARA

Bocah Tukang Sayur 
Hebat Memanjat Tebing 

Umurnya baru 12 tahun tetapi memiliki hobi memanjat tebing. Inilah aktivitas kegemaran yang dimiliki Witri setiap harinya, sehingga membuahkan hasil, menjadi juara dalam lomba Panjat Tebing tingkat Sekolah Dasar Se-kabupaten Bulungan. 

“Saya peroleh medali emas. Panjat tebing untuk kelas lead SD,” ujarnya yang kala itu bersua dengan saya, di Lapangan Agatis, Kecamatan Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan pada Sabtu (14/3/2015) siang. 

Witri hanyalah anak dari seorang tukang sayur di Pujasera Tanjung Selor. Ayahnya sudah meninggal dunia, dia hanya tinggal bersama tiga saudara kandungnya dan ibunya. 

“Saya mau jadi atlet panjat tebing, yang bisa membawa harum daerah Bulungan. Tapi cita-cita saya,  mau kerja jadi guru saja, biar bisa membagi ilmu,” ungkap wanita kelahiran 25 Maret 2003 ini.

Witri bocah peraih medali emas dalam lomba panjat tebing tingkat Sekolah Dasar Kabupaten Bulungan. Tekun berlatih dan rajin makan sayur menjadi kunci sukesnya berani melakukan panjat tebing yang tinggi. (photo by budi susilo)

Awal mencoba olah-raga panjat tebing sangat menegangkan. Saat berada di tempat ketinggian, badan terasa merinding agak takut. Tetapi karena berlatih rutin, situasi tegang di tempat ketinggian dapat ditaklukan oleh Witri.

“Setahun lalu saya sudah bergabung di komunitas FPTI panjat tebing Bulungan. Tiap pulang sekolah berlatih. Hanya hari Sabtu dan Minggu saja saya tidak latihan memanjat,” ujarnya.

Belakangan ini, ada semacam upaya untuk mencetak bibit unggul dalam dunia atletik panjat tebing. Nah, Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kabupaten Bulungan menggelar lomba panjat tebing bagi anak-anak dan remaja Tanjung Selor dan Tanjung Palas.

Ditemui, Sekertaris Umum FPTI Bulungan, Kamarudin mengatakan, kegiatan lomba tujuannya untuk mencari bakat dan minat di kalangan anak-anak terhadap olah-raga panjat tebing. 

“Atlet-atlet yang sekarang awalnya dari proses lomba tingkat anak-anak,” ujarnya di lapangan Agatis.

Seandainya nanti dalam lomba ditemukan anak-anak yang berpotensi menjadi bibit unggul maka FPTI akan membinanya, dan berupaya untuk menjadikan seorang atlet panjang tebing Bulungan.

Peserta panjat tebing di Lapangan Agatis Kecamatan Tanjung Selor Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Utara pada Jumat 13 Maret 2015. Peserta berasal dari siswa-siswi daerah Tanjung Selor dan Tanjung Palas. (photo by budi susilo)
Perserta yang mengikuti lomba itu berjumlah 134 orang yang berasal dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas di wilayah Tanjung Selor dan Tanjung Palas.

Lagi pula, harapannya lainnya, melalui pagelaran olah-raga panjat tebing, maka mental dan moral generasi muda akan terbentuk. “Kami menekankan kegiatan panjat tebing itu harus mengandalkan otak, otot, dan doa. Kalau ketiganya dipegang kita bisa taklukan medan,” ungkapnya.

Berdasarkan sejarahnya, tahun 1980 panjat tebing bukan lagi sebagai aksi petualangan liar, namun sudah resmi masuk cabang olah-raga resmi. 

Nah, memasuki tahun 1988, diperkenalkan dinding panjat buatan. Dan pada 2001 pengaruhnya masuk sampai di Bulungan, seiring dengan organisasi pecinta alam di lingkungan kampus. 

Kegiatan lomba dilaksanakan di lapangan Agatis, depan gedung Gubernur Kalimantan Utara. Acara itu dibuka secara resmi oleh Saleh Pangeran Khar, Ketua Komite Olah-raga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bulungan.

Di sambutan pidatonya, Saleh menuturkan, untuk memaksimalkan prestasi olah-raga panjat tebing dan cabang olah-raga lainnya, di tahun mendatang, akan ada perencanaan pengadaan Sekolah Olah-raga.  “Anak-anak Bulungan harus punya prestasi olah-raga di tingkat nasional bahkan mancanegara,” ujarnya.

Khusus panjat tebing, di tahun 2016 memiliki target prestasi di Pekan Olah-raga Nasional di Jawa Barat. Karena itu, persiapan harus dimatangkan, agar maksimal di perhelatan Pra PON di Kalimantan Selatan dan sukses selanjutnya di PON Jawa Barat. ( )

Komentar

  1. hallo..salam kenal ...kebetulan anak saya minggu lalu ikut lomba panjat dinding tingkat SLTA dan meraih juara 1 pada kelas speed dan juara satu pda kelas lead....sebagai orang tua tentunya sangat senang dan mendukung apabila anak saya ada yang membimbing atau mengarahkan atau apalah namanya ...masalahnya saya sendiri masih awam dengan kegiatan panjat dinding saya tidak tahu harus berkonsultasi sama siapa?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN