PENTINGNYA KESEHATAN ROHANI
MENJALANI
ibadah puasa ramadhan bagi setiap umat muslim adalah satu kesempatan
untuk memperbaiki diri dan mencurahkan harapan agar dapat kesehatan,
baik itu sehat fisik maupun sehat rohani.
Kesehatan
rohani perwujudannya ke dalam bentuk nikmat iman kepada Allah.
Umat muslim yang hilang rasa keimanannya berarti dirinya tidak lagi
sehat rohaninya, telah tergoda olah hawa nafsu syetan terkutuk, tak
mau lagi menuruti petunjuk-petunjuk dari Allah.
"Ada
orang Islam yang berpakaian bak agamawan tapi belum menjamin kalau
orang ini beriman kepada Allah. Kita bisa lihat dari perilaku tindak
tanduknya apakah menuruti kata nafsu syetan atau tidak. Jika tidak
mengikuti langkah syetan maka orang ini masuk orang-orang yang
beriman."
Hal ini disampaikan oleh Ustad Abdul Gofur ketika kultum sholat Tarawih di Mushollah Al Jannah, Gang Makmur, Kelurahan Larangan Utara, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang pada Senin 30 Juni 2014 malam.
Hal ini disampaikan oleh Ustad Abdul Gofur ketika kultum sholat Tarawih di Mushollah Al Jannah, Gang Makmur, Kelurahan Larangan Utara, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang pada Senin 30 Juni 2014 malam.
Ada
cerita menarik yang terkait dengan Islam dan godaan syetan. Cerita
ini dimulai dari seorang tokoh bernama Basirsah. Setiap harinya,
tokoh ini tampak terlihat seperti seorang agamawan yang menawan.
Selain bersepeda ternyata berpuasa juga menyehatkan (photo by budi susilo) |
Ritual
ibadahnya terlihat militan. Setiap aktivitas sehariannya berbau
simbol-simbol agama, yang menonjolkan bahwa Basirsah adalah orang
yang beriman dan bertakwa kepada Allah.
Suatu
saat, iblis ingin menggoda Basirsah. Tujuannya ingin menjerumuskan
dia kepada lubang kegelapan, sehingga Basirsah menjauhi Allah. Dan
sebagai langkah konkrit, sang iblis menyamar sebagai manusia dan
mendekati Basirsah.
Ibilis
yang berwujud manusia ini kemudian bertemu sapa dengan Basirsah.
Iblis mulai menggoda, menyuguhkan hal-hal yang condong kepada hawa
nafsu.
Iblis
menyodorkan seorang wanita cantik dan minuman keras kepada Basirsah.
Wanita muda cantik ini pun beraksi, menawarkan diri untuk bercinta
atau meminum air yang memabukan.
Basirsah
pun menolak wanita tersebut, dia lebih tergoda untuk memilih minuman
alkohol. Keimanan Basirsah ternyata masih rapuh. Basirsah seakan tak
sadarkan diri, padahal minuman keras tersebut akan merugikan dirinya.
Dia
pun meminumnya hingga mabuk berat. Karena diri Basirsah sudah mabuk,
dia pun langsung mengajak wanita tersebut berzina. Kemudian tindakan
ini pun dipublikasi oleh syetan berwujud manusia kepada masyarakat
luas.
Dan
akhirnya, Basirsah pun dihukum pancung. Lalu, Basirsah meminta ampun
kepada iblis berwujud manusia tersebut. Lalu iblis pun memerintahkan
kepada Basirsah untuk sujud kepada iblis, dan Basirsah menyetujuinya.
Namun, sebelum sujud kepada iblis, Basirsah meninggal dunia sebab
nyawanya sudah dicabut oleh Allah.
Dari
cerita ini, menunjukan bahwa keimanan dan ketakwaan itu penting,
tidak lagi bisa ditawar-tawar. Keimanan seseorang akan mempengaruhi
kualitas diri. Jika iman lemah, maka kehidupannya pun hancur
berantakan, hidup yang dijalaninya tak punya arah kebaikan.
"Semoga
di puasa ramadhan kali ini, kita semua diberikan nikmat iman dan
sehat wal afiat oleh Allah. Menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
dan bisa menempati surganya Allah," harap Ustad Gofur. ( )
Komentar
Posting Komentar