WARTAWAN BERWARGANEGARA INGGRIS-SWEDIA MATI DITEMBAK DI AFGHANISTAN
Korban Adalah Jurnalis Radio Nasional Swedia
SEORANG
pekerja media (jurnalis) berkewarganegaraan Inggris dan Swedia telah
terbunuh di Afghanistan. Jurnalis yang dimaksud adalah jurnalis
radio bernama Nils Horner.
Ia
tewas kena peluru senjata api di lokasi yang terkenal ramai penduduk,
sekitaran jalan bundaran daerah Wazir Akbar Khan, Kabul, Selasa pagi
(11/3/2014).
Saat
dirinya dilarikan ke rumah sakit, nyawanya tidak tertolong. Ia
meninggal dunia di tengah perjalanan menuju rumah sakit.
Situasi Kabul Afganistan dilihat dari atas (photo by bbc.com) |
Sementara
pelakunya yang merupakan seorang pria telah melarikan diri. Kini
masih dalam pengejaran, pelaku masih berstatus buron.
Atas
kejadian itu, Kementrian Luar Negeri tidak tinggal diam, akan
menindaklanjuti kasus terbunuhnya jurnalis radio tersebut. Dan Duta
Besar Swedia pun telah memberitahukan kematian Nils kepada
keluarganya di Swedia.
Seorang
wartawan BBC bernama Caroline Wyatt, menjelaskan, selama ini daerah
Wazir Akbar Khan merupakan daerah teraman, sebab penjagaannya sangat
ketat.
Karena
itu, daerah ini banyak ditempati orang-orang, terutama para warga
negara asing seperti di antaranya orang keduataan asing dan diplomat.
Berdasarkan
keterangan dari Peter Semneby, diplomat Duta Besar Swedia di Kabul
Afghanistan, sebagaimana mengutip dari Associated
Press, bahwa Horner merupakan seorang
koresponden radio nasional di Swedia.
Dia
menambahkan, Horner memiliki kewarganegaraan ganda. "Kami
mengetahui kalau dia memiliki kewarganegaraan Inggris dan
kewarganegaraan Swedia. Keluarganya sudah kami beritahu," kata
Peter.
Sementara
seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri menjelaskan, pihaknya
telah menerima laporan kematian Horner di Wazir Akbar Khan. “Kami
akan menginvestigasi kasus kematiannya,” ujarnya.
Sedangkan
berdasarkan keterangan dari Taliban, yang telah diwawancarai kantor
berita AFP, bahwa Taliban bukan dalang dibalik kematian Horner,
karenanya Taliban tidak merasa bertanggung jawab. (
)
Sumber mengutip dari:
http://www.bbc.com/news/uk-26525987
Komentar
Posting Komentar