TAMAN KOTA MENTENG BINTARO

Ditumbuhi Ragam Pohon Dari Seluruh Dunia


MELINTASI jalanan kawasan Bintaro Pondok Aren Banten, Jalan Cut Mutia satu, sektor tujuh, pada Sabtu 22 Maret 2014 lalu, terbilang ramai. Sejumlah kendaraan bermotor roda dua dan empat rajin melewati daerah ini. Inilah pengalaman yang saya amati kala itu. 

Yups, maklum saja, setiap harinya, baik itu hari biasa, maupun di hari libur, daerah Bintaro tak pernah sepi dari aktivitas warga masyarakat. Jalur Bintaro pun juga dijadikan perlintasan penghubung warga Tangerang dan Jakarta.

Kesunyian jarang dialami daerah Bintaro, mengingat denyut kehidupan daerah ini disebabkan adanya pemukiman penduduk yang padat, menjamurnya pusat perbelanjaan, dan diramaikan aktivitas perkantoran. 

Di pelataran papan lokasi Taman Menteng Bintaro (photo by khalid nurdien)

Sebagian besar warga di seluruh Indonesia mengenal Bintaro dari cerita duka transportasi rel kereta api. Di daerah ini memang ada perlintasan rel kereta api, tak heran mereka yang menggunakan kendaraan roda dua dan empat akan terjebak macet, karena menunggu giliran kereta api melintas. 

Selain soal kereta apinya, Bintaro juga populer dengan gaya hidupnya. Sebagian besar masyarakat mengidentikan daerah Bintaro sebagai kawasan elit, kumpulannya orang-orang papan atas, berkekuatan ekonomi tinggi.  

Itulah sedikit cerita dinamika Bintaro yang berada dalam daerah administratif pemerintahan Kota Jakarta Selatan dan Banten. Pastinya, apa pun itu, mereka yang menginjak tanah DKI Jakarta dan Banten, secara otomatis akan menyentuh Bintaro. 

Nah, hal menarik Bintaro lainnya, mengenai fasilitas publik berupa taman kota. Rerumputan hijau yang tertata indah mejeng di tengah kepadatan aktivitas Bintaro. Aneka ragam pohon berdiri di tengah keramaian Bintaro. Sungguh nyaman dan asik.
Orang-orang dari segala umur dan jenis kelamin tumpah blek di Taman Menteng Bintaro. Atmosfir di taman ini terbilang segar, pasokan udara oksigen tersedia seabreg, dijamin paru-paru memperoleh kualitas udara baik.  

Rerumputan taman tumbuh subur, hijau seperti di lapangan sepak bola Senayan. Dan tata ruang taman pun cantik dan bersih. Tempat duduk taman pun dibentuk unik-unik, cocok untuk berphoto narsis atau bersantai ria.

Jalan setapak taman pun dibuat meliuk-liuk, mendatar dan meninggi. Pas untuk kegiatan olah raga joging atau jalan-jalan kaki. Mata sehat, pikiran rileks, dan Insyaallah badan pun jadi bugar. 

Saat itu, pohon-pohon yang saya temui di Taman Menteng Bintaro di antaranya ada pohon Azadirachta Indica (mindi) dari India dan tanah Jawa, serta ada Cinnamomum Burmanni (Kayu Manis) yang tumbuh di Asia Tenggara. 

Lalu juga ada pohon Mesua Ferrea (Nagasari), dan Stelechocarpus Burahol (Buranol) yang tumbuh tersebar di negara Malaysia, Indonesia hingga di Australia.  

Dari pohon-pohon tersebut, perkembangan umur pohon belum mencapai usia dewasa. Ukuran pohon-pohonnya masih setinggi orang dewasa. 

Pohon-pohon itu tampak masih berumur remaja, mungkin belum lama pohon-pohon itu ditanam di taman kota Menteng Bintaro.

Akses ke Taman Menteng Bintaro sangat mudah, karena posisinya strategis berada di tengah-tengah keramaian Bintaro. 

Untuk berkunjung kesini tak perlu merogoh kocek sampai dalam, sebab untuk masuk ke Taman Menteng Bintaro tak dipungut biaya sepeser pun alias gratis. 

Kalau pun harus mengeluarkan uang, itu karena biaya parkir yang dikenakan khusus bagi mereka yang membawa kendaraan bermotor sendiri. 

Yah, maklum saja, namanya juga kota besar, dimana-mana lahan parkiran kendaraan bermotor sudah tak ada lagi yang gratis, dikenai tarif jasa penitipan. Penasaran kan, datang dan buktikan saja sendiri. ( )
    
Melantai menikmati alam rindang Taman Menteng Bintaro (photo by khalid nurdien)

Jembatan dan sungai jadi ciri khas Taman Menteng Bintaro (photo by budi susilo)
Fasilitas tempat duduk taman tersedia banyak (photo by budi susilo)
Duduk bersantai menikmati alam Taman Menteng Bintaro (photo by khalid nurdien)



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

MERIAM JEPANG HASANUDDIN BALIKPAPAN