BERLARI
Berlari
LARI,
setiap orang siapa pun itu, pernah merasakan pengalaman berlari. Mereka yang
berlari banyak tujuan, ada yang lari sekedar untuk berolah-raga guna
mengeluarkan keringat dan badan pun bugar sehat sepanjang masa.
Baru-baru
ini, hampir ratusan orang lebih berlari di pusat Kota Jakarta. Berlari untuk
semarakan event olah-raga bertaraf internasional bernama Jakarta Marathon 2013, pada Minggu (27/10/2013) pagi.
Kebanyakan
orang, jika tidak ada hal yang kepepet
darurat, sebenarnya akan lebih memilih berjalan kaki, ketimbang berlari yang
mengeluarkan energi fisik sungguh luar biasa, harus ngos-ngosan seperti kekurangan nafas.
![]() |
Pelari yang sudah mulai berhenti berlari memilih berjalan kaki menyusuri sepanjang jalan aspal Kota Jakarta (photo by budi susilo) |
Di
sisi lain, ada orang yang berlari dengan tujuan membawa lari harta benda
duniawi yang fana. Biasanya ini dilakukan oleh mereka para pencopet, penjambret, dan koruptor.
Beda
dengan pelaku pidana yang lain, bisanya para koruptor adalah pelari yang paling
unggul dikelas dunia kriminal. Berdasarkan pengalaman, koruptor itu pelari yang
tercepat dan jarak tempuhnya paling terjauh, hingga mampu mencapai ke luar
negeri.
Sementara,
mereka pencopet dan penjambret paling
jauh larinya hanya keluar daerah provinsi. Itu pun kalau nasibnya lagi
beruntung, jika sedang sial, maka
maling kelas teri ini akan ‘buntung’.
Pasalnya,
sepandai-pandainya maling kelas teri berlari terbirit-birit dengan penuh
spirit, tetap saja begitu mudahnya warga menyergap, dan lantas dipukul
berjamaah oleh warga hingga tewas di tempat.
Sementara
mereka yang maling kelas kakap, koruptor uang rakyat, mampu berlari
menghilangkan jejak ke luar negeri. Jikalau memang lagi apes ketangkap aparat, golongan maling ini masih bisa selamat, dan
ujung-ujungnya diberi kurungan jeruji besi yang tidak jauh berbeda dengan hotel
berbintang.
Orang-orang
pelari seperti ini masuk dalam ketegori pencarian jenis harta yang haram. Di
Indonesia, orang seperti ini sudah menumpuk bak perbukitan. Coba tinjau saja di
hotel prodeo, jumlahnya bukan hitungan jari lagi. Pastinya, bagi anda-anda yang
masih berada di jalan yang lurus, jangan sampai ditiru di alam kenyataaan dunia
ya.
Berlari
boleh saja jika untuk tujuan mulia, contohnya berlari karena berolah-raga, juga
berlari untuk mengindari dari kejaran anjing galak dan berlari mengindari dari
waria-waria penggoda serta para wanita asli ‘bermental nakal’.
Manusia
diberikan Tuhan berupa dua kaki. Fungsinya serba guna, selain untuk berjalan
kaki, juga untuk berlari. Bagi mereka yang masih lengkap memiliki kaki, tentu
sangat bersyukur karena bisa bebas tanpa batas, menikmati pijakan lapisan kulit
bumi, bisa mengelilingi berbagai negara.
Dalam
hidup ini banyak pepatah yang beredar, manusia jangan pernah lari dari
kenyataan. Tetapi manusia harus menghadapi semua segala persoalan kehidupan,
sebab banyak jalan menuju roma, serta selalu ada perputaran roda, badai pasti
berlalu. Mari kita semua terus berlari, untuk perubahan yang lebih baik lagi,
yang membawa manfaat bagi semua alam semesta. ( )
Komentar
Posting Komentar