PANTAI MANGGADA'A SULAWESI UTARA

Menyuguhkan Pasir Putih Bersih

SORE itu aku masih ingat betul, Sabtu (27/4/2013), awan Desa Manggada’a cerah. Desa yang berada di Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaangmongondow Selatan (Bolsel), Provinsi Sulawesi Utara ini berdekatan dengan pesisir pantai. 

Satu di antaranya terdapat pantai yang indah dan alami. Warga setempat biasa menyebutnya dengan Pantai Pasir Putih. Meski belum jadi lokasi wisata komersil, di tempat ini orang sering mengunjungi, sebagai tempat pelepas kepenatan hidup.

Entah itu dari warga setempat atau juga ada yang berasal dari luar daerah, mereka yang datang ke pantai ini hanya sekedar untuk berwisata mandi pantai, atau nongkrong bareng menikmati panorama alam pantai.

Menuju ke pantai ini, tidak ada akses jalan yang baik, seperti tempat wisata pantai lainnya yang sudah terkelola baik. Jadi kekurangannya, bila ingin masuk ke wilayah pantai ini kita harus melewati jalan lorong yang semak belukar, agak sulit untuk menjangkaunya. 

Apalagi ditambah tidak ada papan petunjuk lokasi pantai, jadi dianjurkan bila ingin ke lokasi pantai harus didampingi warga setempat yang tahu banyak daerah pantai Manggada'a ini.



Letak posisi pantai ini berdekatan dengan jalan utama, yang bernama Jalan Lintas Sulawesi. Tidak heran, jalan ini pun sering ramai dilalui kendaraan bermotor dari berbagai daerah, terutama dari Provinsi Gorontalo.

Sebab lokasi dari perbatasan antara Provinsi Gorontalo dan Provinsi Sulawesi Utara ke arah pantai ini tidak jauh. Bila kita sudah berada pada garis batas kedua provinsi, yang bertuliskan Dega Nion Don atau selamat datang, berarti sudah dekat ke lokasi pantai. Melalui jalan darat, menggunakan kendaraan roda dua dapat ditempuh sekitar 25 menit.

Bila mau masuk ke area Pantai Pasir Putih harus melewati jalan tiga tapak yang masih berkondisi semak belukar rerumputan hijau. Dari jalan besar ke pantai jaraknya sangat dekat, kira-kira menggunakan motor roda dua dapat ditempuh tidak sampai satu menit.  

Dikala musim penghujan, jalan ke pantai akan berkondisi basah, licin dan berlumpur, harus ekstra hati-hati. Jika sudah begini kondisinya, disarankan lebih baik berjalan kaki jangan memakai motor karena akan sulit menempuhnya. 

Saat kita sudah memasuki ke kawasan Pantai Manggada’a, kita akan disuguhkan atmosfir nyiur melambai pohon kelapa yang tertiup angin sepoi-sepoi. 

Satu dua perahu nelayan kecil akan terlihat berlalu-lalang di beranda luatan Pantai Manggada’a. Mereka warga desa melaut, beraktivitas di laut mencari ikan untuk memenuhi kehidupan sehari-hari.

Desiran ombak Pantai Manggada’a tidak kuat, ombaknya menampilkan gulungan yang halus. Mengeluarkan suara merdu alam, memberikan ketentraman jiwa. 

Apalagi pantai pun diselimuti hamparan melimpah pasir putih. Sungguh berbeda rasa kesan yang diperoleh, indah menawan, membuat decak kagum bagi yang melihatnya.

Berbagai pepohonan hijau rindang di pinggiran pantai pun masih nyata. Sangat sejuk bila kita ada berada dalam lingkungan alam pantai ini. Cocok bila dikatakan pantai ini adalah gudangnya pasokan oksigen yang murni. 

Sisi bagian timur dan barat Pantai Manggada’a dilengkapi asesoris bebatuan karang hitam. Bentuk batu karangnya pun lumayan besar dan bercadas. Hati-hati bila mau menaiki ke bebatuan ini. Karena jika tidak cermat, akan terpeleset, bisa mencelakakan diri anda.

Ditemui, Aswin Inombi (45), warga setempat mengatakan, sebelum ada pemekaran desa, belum ada namanya Manggada’a. Daerahnya masih masuk dalam administratif pemerintahan desa bernama Momalia.

“Sudah ada pemekaran di sekitar tahun 2009, Momalia terpecah-pecah. Dahulu Desa Manggada’a yang sekarang adalah bagiannya,” ungkap pria yang kini menjabat sebagai Sekertaris Desa Iloheluma ini.

Karena pantai ini belum di fokuskan jadi lokasi wisata komersil maka saat di malam hari situasi dan kondisi pantai ini tidak memungkinkan untuk dikunjungi. Pasalnya, tidak ada fasilitas lampu penerang, kalau pun ada, itu pun beruntung karena siraman terang karena bulan di langit. 

Ditambahkan, Harun Bilodata (41), warga setempat mengungkapkan, Pantai Manggada’a sering dikunjungi orang-orang dari luar. Terbukti di tahun lalu, pernah ada sejumlah mahasiswa dari Gorontalo pada siang hari menggelar kegiatan wisata pantai.

“Mereka KKN (Kuliah Kerja Nyata) di desa sini. Mereka di hari akhir KKN menghabiskan waktu di pantai ini. Ramai sekali mereka seakan terhibur berada di pantai,” tutur pria berkumis tebal ini.

Merasa penasaran dengan Pantai Manggada’a, kunjungi saja pantai ini, terbuka bagi umum, asalkan ketika berada di pantai ini tetap menjaga kelestarian lingkungannya, jangan merusak, apalagi membuang sampah sembarangan. 

Pantai ini berada di pinggiran Jalan Lintas Sulawesi di Kecamatan Kecamatan Posigadan Kabupaten Bolaangmondonow Selatan, Provinsi Sulawesi Utara. Dijamin mengunjungi pantai ini, hari-hari anda akan mengesankan dan rasanya ingin kembali mengunjunginya. ( )

Jalan darat menuju pantai Manggada'a Sulawesi Utara_budisusilo

Menuju Pantai Manggada'a melalui jembatan beton_budisusilo

Tampilan hamparan lautan Pantai Manggada'a Sulawesi Utara_budisusilo

Menikmati pasir putih Pantai Manggada'a yang bersih dan nyaman_andigobel

Cuaca cerah sedang bersahabat dengan Pantai Manggada'a_budisusilo

Batu berkarang jadi asesoris indah Pantai Manggada'a_budisusilo

Menyusuri daratan Pantai Manggada'a membuat hati bahagia_budisusilo

Rindang pohon dan batu berkarang memberikan keindahan yang maksimal_budisusilo

Hamparan Pantai Manggada'a saat senja tiba_budisusilo

Senja di Pantai Manggada'a menciptakan atmosir romantisme_budisusilo




Komentar

  1. itu daun Pondannya besaar Mas.. kayak pondan raksasa deri zaman brontosaurus..:)

    BalasHapus
  2. Hahihuheho itu dia noh, unik di daerah sini. Serasa berada di jaman megalitikum. Namun belum diketahui jenis tumbuhan apa itu yang tinggi besar menghijau. Sekali-kali buktikan saja kesini noh, asik dah hahihuheho

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

MACACA NIGRA PRIMATA SEMENANJUNG MINAHASA I

CANDI GARUDA YOGYAKARTA