SUKMA CINTA
Sukma Cinta
Oleh: Budi Susilo
Oleh: Budi Susilo
Ingat sayang. Cerita asmara ku kepada mu akan bertahan selama-lamanya, sepanjang hayat, layaknya kisah abadinya proyek jalan yang telah memeluk erat pantura sepanjang masa. Sebab, ini semua muncul dari sukma cinta yang paling mengakar dalam kehidupan.
Kali ini aku pun berkomitmen, berjanji sampai mati, tak akan mengkhianati kesucian cinta ini. Cinta ku akan tetap kuat bagai pasukan Salahudin Ayubi yang kuat menaklukan negeri Jerusalem.
Kau mesti ketahui, cinta ku kepada mu tak sesempit bilik asmara dan tak juga seluas lautan samudera serta hutan belantara. Lebih dari ini, cinta ku kepada mu melebihi luasan seluruh alam semesta, tak terhingga.
Makanan seafood khas Manado berselera pedas (photo by budi susilo) |
Sebagai bukti, nanti kan ku lukiskan langit malam, sebagai persembahan cinta ku kepada mu. Agar langit diatas sana memiliki cahaya benderang bulan dan tebaran kilauan bintang. Indah terpancar, kau pasti tak lagi sungkan tuk memandang.
Aku percaya kamu. Kau memilih aku tidak seperti politisi di negeri ini, tanpa harus mengukur dari hitungan survei lembaga ini dan itu. Aku tahu kau memilih ku, bukan penyebab ada “karena, karena dan karena-nya.”
Namun muncul dari lubuk hati yang terdalam, yang memunculkan partikel cinta buta, berkiblat pada muatan-muatan rasa tulus ikhlas dalam memilih. Tak lain dan tak bukan, semua ini hanya dimiliki dirimu seorang. Jikalau memang ada orang yang serupa, itu hanyalah bagian dari gerakan copy paste dari mu.
Ijin sekali lagi, aku berjanji, tak akan meninggalkan mu dari negeri ini, Republik Indonesia. Meski ku punya mimpi mau mampir ke luar negeri, tapi tak mau mengabdi, hanya sekedar membuang ‘air seni’, lalu kembali lagi membangun negeri sendiri.
Kita bersyukur masih mampu berdiri tegak di dunia ini, hidup bersama, membangun kehidupan yang sentosa. Dunia ini indah. Siapa bilang dunia ini neraka jahanam. Paradigma mereka saja yang telah terpating oleh mendung kegelapan.
Dunia ini sudah benar sayang. Sungguh adil sekali. Lihat saja si Raja Singa di hutan belantara begitu sehat perkasa. Namun jika sudah di perkotaan si Raja Singa berpenyakitan, menderita tak berdaya. ( )
Komentar
Posting Komentar