SELAMAT DATANG TANGERANG

Selamat Datang Tangerang

Di Juli ini, sudah hari yang kedua berada di Kota Tangerang, Provinsi Banten, Kamis (4/7/2013). Setibanya dari Manado, merasakan Kota Tangerang begitu permai, asik untuk dinikmati. Inilah Tangerang, selamat datang, kini kau kembali dipangkuan ku.

Waktu terbangun dari ranjang tidur di Subuh hari, alhamdulillah, hati riang gembira. Apalagi suasana alam indah sekali, ditemani kicauan burung yang merdu dan lincah, yang mampu menambah keramaian hati. Ayam pun tak ketinggalan bersuara, menyemangati kaum insani.

Siang hari sempatkan diri berjalan-jalan ke arah Ciledug Raya yang memiliki pusat perbelanjaan dan pasar basah terkenal, yang selalu ramai tiap harinya. Banyak perubahan, kondisi jalan dan bangunan-bangunan yang menghiasinya.

Sempatkan diri mampir ke SPBU Ciledug, salut juga sama pria umuran separuh baya berkaos oblong hitam mengisi bensin dengan jenis Pertamax. Padahal kendaraan yang ia gunakan hanya motor roda dua model bebek berpelat hitam.

Usai isi bensin lanjut perjalanan. Tiba-tiba di keramaian jalan, timbul rasa prihatin, beberapa pengemudi motor tetap menerobos jalan, walau lampu lalu-lintas simpang Mencong menyala merah. Beginilah nasib kalau tinggal di Indonesia. Coba kalau di negara Singapura, apa ada yang berani melakukan hal itu ?

Sejak pagi, cuaca tanggung sekali. Langit mendung disertai rintik air tak berkesudahan hingga berjam-jam, meski angin tak bertiup kencang. Gerimis ini membuat ku ‘mengemis’ kepada Tuhan agar mengabulkan guyuran hujan bisa ‘reda’ selama dalam perjalanan panjang.

Bicara cuaca mendung, negara di belahan Timur Tengah pun sedang mengalami hal serupa. Negara Mesir sedang ‘mendung’ politik, gonjang-ganjing kepemimpinan kepala negaranya. Mursi yang dipilih berdasarkan hasil pemilihan umum, digoyang untuk turun jabatan sebagai presiden. Entahlah kenapa bisa demikian ? Itu urusan rumah tangga rakyat Mesir.     

Di atas bumi, Mursi digoyang-goyang raganya. Sebaliknya si Messi menggoyang-goyang raganya dalam belantika kehidupan dunia sepak bola, Argentina dan klub Barcalona.

Di atas bumi, Mursi tampak dalam televisi sebagai pria asli sejati. Sedangkan Tessi di layar kaca televisi, pura-pura tak jadi pria asli, meski di tahun 2013 ini sudah jarang lagi bersensasi di televisi.

Di atas bumi, Mursi dipanas-panasi tuk turun jabatan sebagai presiden. Bedanya, si Jokowi dipanas-panasi tuk naik jabatan sebagai presiden, meski lagi konsentrasi benahi kesemerawutan Jakarta. ( )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN