JAKSA

Jaksa
Oleh: Budi Susilo

Ada-ada saja di Indonesia ini, kenapa di Jakarta ada nama jalan Jaksa, yang setiap hari 24 jam non stop dilintasi warga. Tak pandang bulu, baik itu warga yang baik-baik, maupun bermoral buruk.  Suku jawa maupun non jawa, dapat menikmati, berjalan kaki di Jalan Jaksa.

Hebat jaksa yang satu ini, meski diinjak-injak setiap hari, tetap memberi dan ikhlas melayani warga untuk berjalan-jalan agar sampai ditujuan.

Sejak lama, orang telah mengenal Jalan Jaksa, terutama mereka yang sering kunjungi dan telah lama bertempat tinggal di Ibu Kota Indonesia ini, Jakarta Pusat.

Jaksa memang begitu populer di mata orang Indonesia, apalagi bila sudah bicara jenis profesi jaksa. Siapa pun mereka yang telah lulus dari perguruan tinggi, pasti selalu mengincar pekerjaan ini.

Pasalnya, profesi yang memiliki semboyan Satya Adhi Wicaksana ini gajinya terbilang lumayan, mampu menopang hidup secara berkecukupan. Kemudian ada karir tunjangan yang jelas dan berstatus pegawai negeri sipil.

Tapi apa daya, jikalau menjadi jaksa yang dikejar hanya ini, namun tanpa dibarengi idealisme penegakan hukum, tentu rasanya hambar, bagai memasak sayur tanpa garam, nantinya Qua Vadis hukum Indonesia.

Di tengah pro dan kontra atas kelakuan mental jaksa, tetap saja perannya masih dibutuhkan negara, sebab perannya masuk dalam elemen penegakan hukum sebuah negara.

Jaksa itu manusia, yang masih memiliki hawa nafsu dunia. Mereka jaksa yang tak lihai mengkontrol hawa nafsu, tentu orang yang merugi, begitu mudahnya terjebak pada lubang hitam yang menyesatkan, merugikan dirinya sendiri dan orang lain.

Harapan orang, jaksa mampu bersikap profesional dan melihat hukum sebagai panglima utama, bukan bekerja karena siapa dia dan berani memberi materi berapa.

Jaksa itu aparat penegak hukum, yang perannya pemberi keadilan atas nama hak asasi manusia yang berlandaskan pada Ketuhanan Yang Maha Esa.

Para pencari keadilan berteriak, berharap banyak pada jaksa agar mampu menjalankan tugas sehari-harinya secara profesional dan berhati nurani.

Di 22 Juli ini, selamat hari jadi Kejaksaan Republik Indonesia yang ke-53, melalui hari Bhakti Adhyaksa memberi titik refleksi untuk terus berkarya, memberi yang terbaik bagi negeri dalam menegakan keadilan hukum. ( )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN