BERTOKOH AHLI NERAKA

Bertokoh Ahli Neraka 
Oleh: Budi Susilo

Setiap umat diajarkan untuk selalu beribadah karena Allah Yang Maha Kuasa. Menjalankan aturan ibadah itu, perwujudan keikhlasan dari seorang hamba yang beriman dan bertakwa kepada Allah.

Pondasi umat dalam menjalani kehidupan di dunia melalui ibadah-ibadah yang telah diatur dalam Quran dan Hadis, serta yang pernah dicontohkan oleh para nabi-nabi dan rasul Allah.

Titik utama pedoman dalam berkehidupan manusia ialah beribadah kepada Allah. Ini agar ada keteraturan dan keselamatan. Jikalau tidak dilakukan secara baik dan benar, maka resikonya akan menerima kerugian-kerugian yang memusnahkan.

Beribadah, muaranya beriman kepada Allah. Beribadah memiliki muatan-muatan etika moral dan kesucian diri. Beribadah tujuannya supaya sang insan dimuliakan oleh Allah (vertikal), mendapat keberkahan dan kerahmatan.

Masjid di Kabupaten Boalemo Provinsi Gorontalo_jusufolii

Beribadah juga mampu memberikan harmonisasi dengan makhluk hidup lainnya (horizontal). Di antaranya dengan berbuat baik sopan santun, saling tolong-menolong atau bergotong-royong, berbudaya toleransi, senyum sapa hormat-menghormati, dan menepati janji jika berjanji.   

Karena itu, maksimalisasi ibadah, baik itu secara ke vertikal dan horizontal, dapat dilakukan secara rutin. Yang kemudian inilah apa yang disebut dengan perwujudan istiqomah ibadah insan kamil.

Inti mencapai kesempurnaan ibadah para insan ialah mampu memposisikan diri sebagai ahli neraka, seperti yang pernah digambarkan oleh Abu Nawas.

Menganggap diri sebagai ahli neraka, maka para insan merasa belum puas dalam beribadah dan akhirnya selalu berusaha menyempurnakan nilai-nilai religi yang di imani-nya.

Ahli neraka itu bukan berarti ingin bertempat tinggal di neraka jahanam, karena sebenarnya neraka itu tempatnya siksa pedih yang berat. Makanya ahli neraka pun menyadarinya, agar mampu menjaga panca indera dari pintu neraka yang berjumlah tujuh.

Seorang filosof muslim abad pertengahan Al Ghazali mencetuskan tentang nafsu yang inspirasinya bersumber dari al Quran, bahwa keperibadian manusia terdiri tiga jenis nafsu. Nafsu pertama itu amarah. Kedua nafsu lawwamah yang dinisbatkan sebagai ego dan ketiga nafsu mutmainnah yang dinisbatkan sebagai superego.

Di bumi, ahli neraka dapat mengubah diri menjadi ahli surga kala sang malaikat pencabut nyawa datang menjemput. Mari bermetamorfosa dari ahli neraka ke ahli surga. Sang insan bisa berlomba-lomba dalam amal kebajikan dan menargetkan peroleh medali pahala karena Allah SWT. ( )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN