BAHAGIA KE JAKARTA
Bahagia Ke Jakarta
Rasa hati bahagia, bermodalkan optimisme besar memberanikan diri untuk pergi ke ibu kota negara Indonesia, bernama Jakarta, Selasa 2 Juli 2013. Dari Manado menuju Jakarta menggunakan pesawat terbang lumayan lama, daya tempuh yang dicapai itu tiga jam.
Untung saja, alhamdulillah, ‘dewi fortuna’ sedang berpihak, cuaca Kota Manado begitu cerah. Sang Fajar pagi, tak malu-malu menyinari kulit bumi Kawanua Sulawesi Utara.
Sekitar pukul 07.30 Wita, pergi bergegas ke bandara Sam Ratulangi yang tidak jauh jaraknya dari rumah kediaman yang ku tinggali. Cukup butuh waktu sekitar 15 menit, tiba di lokasi bandara.
Meski pagi, bandara yang memiliki nama pahlawan nasional dari Sulut tersebut, sudah ramai aktivitas orang, pegawai angkasa pura dan para penumpang pesawat. Maklum saja, saat itu sudah ada beberapa penumpang yang berangkat lebih pagi dari jadwal ku.
Pesawat yang kunaiki bermerk Sriwijaya. Maskapai yang berbaik hati, selalu memberi makanan dan minuman ringan ini, berangkat sekitar jam 9 pagi waktu Manado. Tanpa kendala, walau ada antrian panjang, dapat lancar masuk ke pesawat Sriwijaya kode penerbangan SJ 269 tersebut.
Prosedur umumnya, masuk bandara check in data, membayar iuran airport tax. Duduk lumayan lama, menunggu pesawat tiba mendarat di Manado. Hampir 30 menit lebih menunggu. Tips menghilangkan kebosanan menunggu bermain jejaring sosial twitter: @budisusilo85.
Pengeras suara dari angkasapura memberi kabar, pesawat Sriwijaya SJ 269 jurusan Surabaya Jakarta telah tiba. Penumpang diharap bersiap-siap, untuk masuk ke kabin pesawat. Harap antri dan berhati-hati, menuju kursi pesawat. Inilah pesan dari para kru pesawat saat itu.
Dan akhirnya, alhamdulilah, terbanglah pesawat dan mampu menembus awan cerah dengan mulus. Peroleh jatah duduk dipaling pinggir jendela pesawat, dapat melihat puas pemandangan Manado dari atas udara.
Hampir dua jam berada di udara, akhirnya tiba di Surabaya Jawa Timur. Maklum saja, pesawat Sriwijaya ini transit terlebih dahulu, sebelum tiba di Jakarta.
Mereka para penumpang yang menuju Jakarta tidak harus turun. Syaratnya tunggu 20 menit di dalam pesawat, perjalanan akan kembali dilanjutkan ke Jakarta.
Singkat cerita, setiba di langit Jakarta, pesawat mendarat di Bandara Soekarno Hatta secara mulus. Langit saat itu mendung, rupanya hujan telah turun mengguyur Jakarta, membasahi landasan pacu pesawat.
Turun tangga dari pesawat, menghirup udara Jakarta serasa bahagia, Alhamdulillah, semuanya tiba dengan selamat. Raga dan barang bawaan, aman terkendali.
Bersama penumpang lainnya mengarah ke bangunan bandara, menuju bagian bagasi pintu keluar. Pesawat yang kutumpangi penuh, semua bangku terisi, di bagian belakang pesawat pun juga dinaiki seorang pasien sakit yang terbaring di ranjang rumah sakit dengan didampingi para medis berpengalaman.
Dihitung sekilas, mungkin orang sakit yang terlihat masih umuran muda itu, telah membayar harga pesawat dengan hitungan tiket, 30 kursi pesawat. Sebab bangku-bangku penumpang pesawat dilipat, ditindis oleh ranjang pasien sakit.
Itulah, yang namanya kesehatan itu mahal, buat pelajaran bagi kita semua, kesehatan itu penting, kebutuhan paling utama. Semoga kita semua selalu sehat wal afiat, sampai dipenghujung akhir hayat. Amin ya robal alamin. ( )
Komentar
Posting Komentar