HAMPARAN SAWAH TILONGKABILA

Hamparan Sawah Tilongkabila
Oleh: Budi Susilo

Negara agraris !. Indonesia sejak dulu, dikenal sebagai negara agraris. Oleh orang kolonial Belanda dulu, Indonesia itu lumbung pangan, tanah subur makmur. 

Tapi sekarang ini, apakah Indonesia masih pantas disebut negara agraris, meski negara ini memiliki Kementrian Pertanian ?. Apakah republik ini juga telah masuk dalam jajaran negara berswasembada pangan ?

Duduk bersantai di pinggiran sungai dan bibir sawah Desa Bube Gorontalo, Sabtu (16/3/2013)_mujionopohi

Ladang sawah dan perkebunan di beberapa tempat, seperti wilayah perkotaan padat penduduk di Indonesia, banyak yang telah tutup usia, hilang begitu saja dalam sekejap. 

Lahan sudah banyak diratakan, mengalami ‘revolusi urban’ menjadi kawasan bangunan permanen untuk tempat tinggal, perkantoran dan arsitek beton lainnya.

Tapi tidak di desa-desa, seperti halnya yang ada di daerah Kecamatan Tilongkabila, Kabupaten Bone Bolango provinsi Gorontalo, masih mudah sekali menemukan ladang sawah dan perkebunan. Entah, akan sampai kapan bertahannya masa ini.

Hamparan sawah yang menghijau di daerah Tilong Kabila, Sabtu (23/3/2013)_budisusilo

Di saat musim tanam, daerah ini masih terlihat menghijau. Dikala masa panen, hamparan rumput menguning memberi kesan rindang sejahterah. 

Hewan-hewan ternak seperti sapi, ayam dan kambing pun masih mudah ditemukan berlalu-lalang di jalanan ini, bak atmosfir Taman Safari di Jawa Barat.

Ditempat ini, ladang sawah yang luas dibelah oleh infrastruktur jalan beraspal yang lebar dan mulus, dapat dilalui kendaraan bermotor roda dua dan empat.

Tidak lain alasan adanya jalan itu adalah, demi memajukan pergerakan ekonomi warga Gorontalo, khususnya warga 11 desa Kecamatan Tilongkabila itu. Bertani nyaman, akses perdagangan pun lancar.

Langit biru yang cerah selimuti bumi Hulandalo Gorontalo, Senin (25/3/2013)_budisusilo

Namun cukup mengkuatirkan, ada satu dua rumah milik warga yang dibangun di ‘kompleks’ persawahan Tilongkabila tersebut, sebagai tempat tinggal. 

Apakah virus ini juga akan menyebar ke yang lain, beberapa pemilik lahan tanah berpikiran untuk menyulap sawah jadi rumah tinggal.

Melihat ini, dapat mengambil pelajaran, pemerintah daerah sebagai aparat negara yang fungsinya penjaga kedaulatan ketahanan pangan rakyat, harus punya sikap tegas dan pola pikir cerdas dalam melihat konsep domisili agraris yang jelas.

Petani Tilongkabila Gorontalo riang merasakan panen padi, Sabtu (23/3/2013)_budisusilo

Harapannya, sampai hari ini, bahkan hari kedepan nanti, geografis Tilongkabila terus dikenal sebagai satu di antara ladang sawah yang menghampar luas di provinsi Gorontalo. 

Semua itu diperlukan agar warga setempat dapat berkreasi dan mudah mengembangkan ekonomi kulturnya, menjadi petani sukses sejahtera, berjaya dengan pola ekonomi agraris.  ( )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN