MEMPERTANYAKAN KEAMANAN SI GELAP

Mempertanyakan Keamanan Si 'Gelap'
Oleh: Budi Susilo

Masih ingat dibayangan ku kala melakukan perjalanan menuju dari Kota Kotamobagu provinsi Sulawesi Utara ke provinsi Gorontalo, Minggu (11/11/2012) sore. Lewat jalur darat, menumpang kendaraan umum mobil Dihatsu Xenia hitam merupakan satu langkah alternatif menuju Gorontalo secara cepat dan nyaman.

Orang menyebutnya travel Garuda. Tapi sebenarnya jenis alat transportasi ini masuk golongan ‘Taxi gelap’. Sebab nomor polisi mobil taxi gelap berwarna hitam, tapi difungsikan sebagai kendaraan umum. Dimana pun aturannya, mobil untuk transportasi umum ialah berplat nomor kuning, sementara plat hitam itu bukan masuk jenis kendaraan untuk industri komersil. 

Mobil taxi gelap alami gangguan roda depan bagian kiri_budisusilo

Naik taxi gelap tarifnya lebih mahal, ketimbang mini bus yang mangkal di terminal-terminal resmi. Duduk di bangku belakang taxi gelap jurusan Kotamobagu-Gorontalo dikenai tarif Rp 85 ribu, sementara untuk di bagian tengah kena Rp 100 ribu. Ya, ongkos tersebut, penumpang disuguhi sajian full musik, yang tidak dapat diperoleh di mini bus.

Namun persoalannya, jenis transportasi plat hitam ini tanpa ada kontrol dari pihak pemerintah Dinas Perhubungan. Yang dikuatirkan itu, bila tidak ada pengawasan dari pihak independen, maka pengelola taxi gelap ini akan teledor atas perawatan dan keamanan mobil. 

Sekarang yang jadi pertanyaan adalah, apakah pemilik usaha taxi gelap sudah melakukan prosedur berkendara yang baik ? apakah sudah menjunjung tinggi jaminan atas keselamatan para penumpangnya ?

Kebetulan kala aku berangkat memakai taxi gelap Dihatsu Xenia hitam di kawasan terminal III Bonawang Kotamobagu, ada sesuatu hal aneh di bagian roda depan, aura yang terpancar berkesan negatif. 

Selidik punya selidik, kondisi ban itu kurang angin, kotor, akibatnya dugaan negatif selalu timbul dibenak ku. Terbukti, tidak berselang lama, kala mobil melaju, tak disangka berkisar hampir 30 menit lebih perjalanan dari terminal Bonawang, tiba-tiba mobil terhenti tidak dapat melanjutkan perjalanan ke Gorontalo. 

Padahal tampak terlihat sang supir sudah sangat berkonsentrasi menyetir mobil agar bisa cepat dan selamat tiba di Gorontalo. Begitu juga lima penumpang lainnya telah menikmati perjalanan taxi gelap, ada yang tidur atau juga menikmati pemandangan luar jalanan.

Rusak bagian ban mobil di service secara darurat di pinggir jalan_budisusilo
 Seingat ku, kejadian tersebut terjadi pada pukul 16.00 Wita, di jalan kampung Silangagon Kecamatan Bolaang, Kabupaten Bolaang Mongondow, mobil mengalami kerusakan. Untung saja, cuaca kala itu cukup bersahabat, hujan tidak turun, sehingga memudahkan kami untuk beristirahat sejenak dan melakukan perbaikan kondisi mobil.

Sebelum terhenti, laju mobil membuat para penumpangnya harap-harap cemas. Mobil melaju kencang, meliuk-liuk seolah kehilangan keseimbangan. Laju mobil tanpa kestabilan, serasa tak dilengkapi rem, membuat rasa jantung dag dig dug, seperti naik wahana permainan roller coster di Taman Dufan Jakarta.

Waktu melaju cepat di daerah Silangagon persis di depan taxi gelap ada mobil lain, dan supir pun menghindarinya, ia pun membantingnya ke arah lajur kanan yang berlawanan arus. Untung saja, kala itu lajur bagian kanan sepi tidak ada kendaraan lain, sehingga alhamdulillah, tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Dan ternyata, mobilnya mengalami kerusakan pada kanvas ban bagian kiri depan. Cek punya kroscek, kondisi kanvas sudah parah, tidak lagi bisa berfungsi. Ketebalan kanvas mobil sudah menipis, bahkan parahnya, sebagaian kanvas yang buruk tersebut sudah ada yang jatuh di tengah perjalanan. Pantas saja, fungsi rem mobil tidak berjalan baik, hampir saja mobil yang ku tumpangi tersebut celaka, tapi nasib baik masih memihak ku, syukur alhamdulillah

Pelajaran penting dari peristiwa itu, bagi para pengusaha bidang transportasi travel plat hitam untuk dapat memperhatikan betul akan kelayakan dan keamanan mobil. Harus ada perawatan berkala. Mobil mesti dimatangkan kesiapannya sebelum melayani jasa transportasi. Apalagi konsumen yang memakai jasa tersebut, tidak ada jaminan asuransi. Lindungi konsumen sebaik-baiknya, berikan kepuasan yang maksimal dan memadai bila usaha transporasi ingin bertahan sampai jangka panjang dan lebih menguntungkan serta berkah. 
Sepanjang jalan ada sampah kemasan makanan dan minuman berserakan_budisusilo
Bagi pemerintah sendiri, harusnya melihat dan sadar akan kebutuhan masyarakat atas alat transportasi umum yang memadai. Selama ini, kesan kendaraan umum plat kuning tidak maksimal pelayanannya. Dikenal jasa layanan yang lambat, kondisi yang tak nyaman dan kurang efektif dalam menjangkau alamat yang dituju oleh konsumen. 

Mari wujudkan bersama tranportasi masal yang berkualitas demi kebaikan bersama, jangan ada lagi kesan bahwa negara kita dicap sebagai penyedia transportasi masal terburuk di masyarakat dunia. Tranportasi masal yang memadai itu adalah cerminan masyarakat yang gandrung akan kepedulian kepentingan publik. Melalui transportasi masal yang baik, maka hal-hal buruk seperti kemacetan lalu-lintas dan polusi udara yang merusak bumi dapat terhindarkan. ( )
 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN