ANTARA POLITIK JAKARTA DAN GORONTALO

Antara Politik Jakarta dan Gorontalo
Oleh: Budi Susilo

Kisah menarik dalam perpolitikan Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta tahun 2012 ini, kandidat-kandidat yang bertarung satu sama lain menunjukan taji sebagai politisi tangguh yang mampu menawarkan berbagai solusi persoalan Jakarta.

Sejak masa sebelum kampanye, mereka para kontestan berlomba-lomba berinovasi dalam upaya membangun terobosan program memajukan kota. Di antaranya mengenai soal banjir, pemantapan transportasi massal, ruang terbuka hijau juga pendidikan dan kesehatan warga.

Spanduk pencitraan diri bertebaran di dekat Gorontalo Mall_budisusilo
Sebenarnya inilah yang diharapkan seluruh rakyat Indonesia. Bentuk dari pencerdasan politik Indonesia. Berpolitik mengandalkan jargon-jargon program solusi atasi persoalan. Bukan lagi eranya gontok-gontokan, rebutan pengaruh untuk kekuasaan yang berujung pada kerusakan.

Bayangkan apa yang kini sedang terjadi di provinsi Gorontalo. Masuk di tahun 2013 nanti, akan ada dua pesta demokrasi di daerah Kotamadya Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo Utara.

Yang jadi pertanyaan, apakah aura politik di Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo Utara akan seperti hingar-bingar di Jakarta ? atau memang, suasana politik akan menggelegar tetapi miskin produk solusi persoalan daerah ?

Gorontalo yang notabene sebagai Indonesia kita, bagian dari provinsi negara kesatuan republik Indonesia, tak boleh kalah dengan daerah lain, tetap bersemangat menjadi yang terdepan dan mapan.

Sorotan politik pemilihan kepala daerah Kota Gorontalo sendiri, masih sebatas ramai dalam pengenalan sosok ke masyarakat. Lewat baliho yang tersebar di titik-titik keramaian juga iklan-iklan media massa.

Suhu politik calon yang maju masih sebatas mengandalkan gerakan pencitraan yang lebih menonjolkan subjektivitas. Sementara untuk program jitu, resep mengobati kota tidaklah 'booming'. Rakyat belum semua tahu informasi dari mereka, terkait perubahan-perubahan yang akan dilakukan.
Spanduk Calon Wali Kota Gorontalo di perempatan Masjid Agung Baiturrahim_budisusilo
 Warga Kota Gorontalo paling hanya tahu bunyi-bunyi jargon yang terhias indah di lembaran-lembaran baliho atau alat reklame lainnya, "I am Come Back", "Harapan", "Kami Adalah Kamu" dan "Semangat Baru". Tetapi hentakan ide-de cerdas untuk kebaikan Kota belum mendominasi. Jika memang ada yang tahu, sudikah untuk menginformasikannya ?

Lihatlah, Jokowi sebelum perang panas dimulai, ia malah bertekad tidak akan menebar wajah dirinya di baliho-baliho apalagi membayar iklan di media massa. Ia lebih suka datang langsung ke rakyat berkomunikasi sambil membawa alat peraga dalam menjelaskan program-program yang akan dijalankannya.

Bandingkan dengan Kota Gorontalo sendiri, apakah sudah ada politisi yang mirip dengan Jokowi ? Yang ada malah perang baliho dimana-mana, dengan tampilan balutan foto wajah segar, tebar senyum, dan menawan lebih mengental.

Harusnya, Wali Kota Gorontalo yang baik itu, yang mampu membersihkan kota ini dari polusi gambar wajah politisi yang merusak keindahan tata kota.

Harapan geliat politik di Pemilukada Kota Gorontalo dan Kabupaten Gorontalo Utara di tahun 2013 bisa seperti di Jakarta. Warga berharap banyak drama yang dilakukan politisi Kota Gorontalo dan Kabupaten  Gorontalo Utara seperti di Jakarta.

Jualan-jualan program yang konkrit adalah andalannya. Seperti gaya janji konkrit Jokowi yang berencana mengurangi pembangunan mal modern dan menambah usaha produktif rumah tangga demi mengurangi perilaku konsumtif warga Jakarta.

Mengutip, tribunnwes.com, Jumat (14/9/2012), Jokowi Akan Kurangi Mal dan Bangun Pasar Tradisional, secara tegas ia mengatakan "Lokasi perbelanjaan dan mal yang memberikan kontribusi perilaku konsumtif dan hedonisme, akan kami ubah menjadi usaha produktif rumah tangga di kampung, dan inilah yang jadi konsentrasi kami," ujarnya.

Juga tentang, Jokowi Tegaskan Tidak Akan Bermain Proyek Keluarga sebagaimana mengutip dari tribunnews.com, Kamis (20/9/2012), bahwa ia dan keluarga besarnya berasal dari lingkungan dunia usaha. Namun, usaha yang dilakukan lebih pada bidang export. "100 persen eksport jadi tidak pernah berhubungan pada hal proyek. Di Solo sama, di sini juga sama," katanya.

Lainnya juga ada, tentang pemukiman warga kota. Mengutip tribunnews.com, Jumat (14/9/2012), Baru Paparkan Visi Misi, Jokowi Sudah 'Menggebrak". Di sini ia menawarkan program pembangunan Kampung Susun. Hunian ini diperuntukkan untuk bangunan sisi kiri dan kanan dekat rel.

Tak ketinggalan juga mengenai menawarkan sistem transportasi yang ideal. Ia menyuguhkan transportasi massal lewat monorel kapsul. Monorel ini tidak akan menghabiskan lahan dan sudah ditentukan titik-titiknya.

"Ini sangat simpel. Tidak ada pembebasan tanah. Bisa juga diberi tanaman hijau rambat. Ini lebih murah dari layanan transportasi lainnya. Ini bisa susun dua sehingga ada empat monorail, dan itu bisa mengangkut banyak penumpang. Tiang monorail ini bisa di median kiri dan kanan jalan," terangnya.
 
Spanduk politisi di perempatan Andalas Kota Gorontalo_budisusilo
Jadi itulah, seorang pemimpin itu kalau dalam pandangan buku Sunzi, yang berjudul Art of War, kualitas pemimpin dari seorang panglima perang, harus mengacu pada kualitas kebijaksanaan. Memiliki sifat dapat dipercaya (reliable  and integrity), kemurahan hati, keberanian, dan disiplin.

Berpolitik itu bukanlah mencari kekuasaan demi mengejar kekayaan materi, apalagi pengaruh diri untuk keuntungan pribadi. Berpolitik itu langkah menggapai perwujudan visi misi yang dicita-citakan, memperjuangkan tujuan hakiki, demi kebaikan seluruh warga.

Seperti apa yang pernah Muhammad Hatta cita-citakan yang digambarkan dalam buku Sri Edi Swasono dan Fauzie Ridjal , Mohammad Hatta, Demokrasi Kita, Bebas Aktif, Ekonomi Masa Depan, 1992, "Melepaskan rakyat dari kesengsaraan hidup dan memberikan jaminan hidup bagi tiap-tiap orang, soal ekonomi yang pertama bagi sosialisme ialah menentukan dan memperoleh barang-barang keperluan hidup yang terpenting bagi rakyat Indonesia, makanan, pakaian, perumahan, kesehatan dan pendidikan anak-anak." ( )


Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN