ANTARA VALENTINE DAY'S dan MERAH PUTIH

Antara Valentine Day's dan
Merah Putih

Oleh: Budi Susilo

SEMUA orang hafal bahwa 14 Februari itu dikenal sebagai Velentine Day's, sebagai hari kasih sayang. Dibeberapa tempat pusat perbelanjaan memanfaatkannya sebagai ladang bisnis. Berbagai barang seperti boneka bertema warna merah muda dan bunga mawar jadi mesin pengeruk uang. Entah bagaimana budaya ini berawal dan berkembang di Indonesia, apalagi dengan perdebatan kontroversialnya, tidak dibahas mendalam di kesempatan kali ini.

FOTO: Gerai pernak-pernik Valentine di Kota Manado_budisusilo

Kaitannya dengan peristiwa 14 Februari merah putih di Kota Manado Sulawesi Utara, tentu ada berhubungan erat. Tetapi bagi kebanyakan orang, ingatkah peristiwa Merah Putih ini ? lebih mengenal mana antara Valentine Day's dan Merah Putih ? apakah generasi muda sekarang ini masih mengingat betul aksi heroik Merah Putih di Teling Kota Manado ? sayangnya, kali ini bukan waktunya membahas habis-habisan sejarah Merah Putih 14 Februari tetapi lebih ke makna filosofis antara Valentine Day's dan Merah Putih.

Di lihat momennya, Valentine Day's dan Merah Putih itu sama-sama ungkapan dan aksi nyata wujudkan kecintaan, rasa sayang terhadap sesuatu. Beda dengan Valentine Day's yang lebih dimaknai cinta terhadap seseorang, peristiwa 14 Februari merah putih adalah bukti kecintaan terhadap Republik Indonesia, sebuah fakta perjuangan Merah Putih untuk kemerdekaan Indonesia pada 1946 di Sulawesi Utara. Kala itu, Sulawesi Utara sudah dianggapnya suatu negara merdeka yang memiliki wilayah, pemerintah, tentara dan rakyatnya sendiri secara utuh. Jadi Merah Putih itu cinta secara lebih meluas, bentuk ungkapan cinta sepanjang masa terhadap negara dalam kondisi apa pun itu.

Berbicara kasih sayang, tentu semua orang memiliki sifat kasih sayang, entah itu kepada temannya, orang tuanya, saudara, atau pun belahan kekasih hatinya. Tetapi dalam konteks kekinian, bentuk rasa kasih sayang itu apakah terbatas pada kalangan tertentu atau hanya sebagai topeng pencari tujuan tertentu. Adakah timbulnya rasa sayang itu berangkat dari nurani mendalam ? apakah rasa berbuat sayang kepada sesuatu itu tanpa mengharap tujuan tertentu ? atau memangkah bersumber dari niat ikhlas karena demi mencapai kepuasan batin dalam berbuat kebaikan ?

Belakangan terdapat kasus dugaan bagi-bagi uang dari panggung politik di Indonesia. Entah ini fakta atau gosip belaka, namun kabar tersebut telah beredar marak di media massa, partai politik telah beraksi berbagi uang demi peroleh tujuan tertentu. Melihat fenomena ini tentu bukanlah hal yang rahasia, sebab pada dasarnya, sejak dahulu kala yang berbau politik uang itu seolah mengurat nadi, siapa yang jadi pucuk pimpinan harus bisa kuat materi, berani berikan kebanyak orang suap uang.

FOTO: Di istana Merdeka Jakarta Pusat_tribunnews Herudin

Tentu atas fenomena itu, timbulah rasa kesal kesumat, keluarlah kalimat "Dasar pecundang, satu di antara daerah sudah ada yang ngaku lakukan Politik Uang tuk pilih Nahkoda di sebuah partai politik. Apakah ini yang dikatakan Demokrasi ? materi jadi segalanya, bersiaplah jadi korban kuasa kapital 'penghisap darah'. Ekspresi inilah ketika membaca di sebuah media massa atas dugaan tindakan partai politik penguasa tuk lakukan politik uang.

Bingungnya jika hal itu benar terjadi, di Indonesia ini masih ada beberapa orang yang masih kurang beruntung, ada anak masih di bawah umur sudah putus sekolah, masih banyak warga yang tak memiliki tempat huni layak dan menganggur tak ada pekerjaan, belum lagi ada janda-janda tua lemah tak berdaya hadapi ganasnya kehidupan. Ada baiknya bagi-bagi uang itu diberikan mereka yang betul-betul membutuhkan, tetapi langkahnya banyak yang salah alamat. Inikah dampak jalankan demokrasi ? atau inikah hasil dari sistem demokrasi ?

Peristiwa Merah Putih 14 Februari Manado jadi pelajaran penting, berpolitik tujuannya adalah memerdekakan rakyat dari rasa penderitaan, bebas terjajah dari negara-negara kolonial kapitalis. Berpolitik itu berlomba-lomba menjadi sikap negarawan bukanlah hartawan, sebagaimana yang telah dicontohkan para pahlawan kemerdekaan angkatan 1945, berkorban jiwa dan harta demi gapai kedaulatan penuh republik Indonesia. ( )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN