MENANTI INFRASTRUKTUR MEMADAI

Menanti Infrastruktur Memadai

Oleh: Budi Susilo

KABAR pasar modal di Sulawesi Utara terbilang cukup bagus pangsa pasarnya. Pasalnya, perjalanan di tahun 2010 dibandingkan 2011, perkembangannya berprospek di 2011. Demikianlah dalam pandangan seorang pengamat pasar modal Daniel Kurniadi, menurutnya, di tahun 2011, tutur Daniel, asset management baik, jumlah investor dan transaksi yang tercatat di pasar modal Sulut terbilang bagus.


Namun ia menuturkan, keberadaan industri pasar modal di Sulut belum dapat dikatakan sebagai satu di antara faktor pendorong kemajuan daerah Sulut. "Pasar modal sumbangsihnya belum ada untuk daerah," ungkapnya.

Menurutnya, kegiatan pasar modal semua terpusat ke Jakarta. Walau ada di Sulut tetapi semua pasarnya dilempar ke Jakarta. "Begitu juga transaksi equity semua terpusat di Jakarta," kata Daniel.

Melihat kondisi seperti ini, tentu harapan itu tetap dibutuhkan, masih ada peran warga masyarakat Sulut dalam memajukan perekonomian daerahnya. "Harusnya warga Manado berinvestasi di sini agar bisa juga dapat menikmati sendiri hasilnya," katanya sambil menambahkan di Manado harus ada perusahan yang go public.

Faktor eksternal patut diwaspadai pula karena turut mempengaruhi kondisi perekonomian. Terlihat belakangan ada gejolak krisis ekonomi global yang mempengaruhi pasar termasuk krisis perumahan di Amerika Serikat tahun 2008 berimbas ke beberapa negara berkembang. "Negara-negara Asia kena imbasnya termasuk Indonesia yang masuk wilayah negara Asia," katanya.

Karena itu di tahun 2012 harus dapat diantisipasi. Harapannya mampu menghadapi, apalagi di Sulut sendiri masih memiliki banyak potensi seperti sumber daya alamnya. "Potensi Sulut bagus, perkembangan transaksi pasarnya bagus, ini pertanda kota ini ke depan akan hidup," ujarnya.

Di sisi mikro, usaha di tahun 2012 akan moncer. Semisal bisnis teknologi informasi di Sulut akan terus berkembang. Dan Executive Assistant Presiden Director PT Habitat Asri IT Center , Jim G Seimahuria pun mengamini hal ini. Sebab, IT Center per harinya dikunjungi sebanyak 22.000 pengungnjung.

"Kami itu di IT Center destenasinya hanya belanja, datang langsung membawa barang, kami bukan konsep mal, datang sekadar nongkrong," ujarnya. Tetapi terlepas dari itu, persaingan semakin ketat. Terlebih di kawasan Boulevard.


IT Center hadir di Sulut, ungkap Jim awalnya adalah pengembangan bisnis properti trade center namun mendapat antusias luar biasa, jadi di tahun 2012 nanti bisa meraih hasil yang optimal.

"Jadi bisnis luar biasa, karena di 2011 okupansi kami sudah 93 persen masih tersisa 7 persen yang sudah pasti bisa sould out," tegasnya.

Sebagaimana dikatakan prediksi kalangan perbankan, kebutuhan akan teknologi semakin besar. Karena itu, IT Center selalu memberikan terobosan-terobosan produk elektronik terbaru dan canggih. "Di 2012 nanti kami akan hadir Apple terbaru sebagai pendukung kelancaran kegiatan Anda," katanya.

Sebab itulah, daya dukung infrastruktur seperti jalan, listrik di Manado harus diperkuat, agar dapat memiliki daya tarik untuk berkunjung ke Manado. Padahal secara geografis Sulut diuntungkan, berhadapan secara langsung dengan bibir Asia Pasifik. "Kita harus mampu bekerjasama untuk majukan daerah ini," tuturnya.

Di sisi pariwisata dan perhotelan pun mengalami hal serupa, cukup optimistis. Terlebih Kota Manado sudah mendapat julukan sebagai kota ke-12 yang termahal di Indonesia dengan Surabaya menjadi nomor satu termahal. "Kita punya optimisme, memiliki banyak penduduk dan jadi tantangan terbesar," Sales Manager Hotel Novotel Manado, Larry Mandias.

Majunya geliat ekonomi Sulut pun turut didorong oleh perkembangan industri dan banyaknya berdiri pabrik-pabrik di Kota Bitung serta peran dari perbankan mampu menggairahkan ekonomi. "Peran kita selama ini mampu menampung tenaga kerja sampai 300 orang," ujarnya.

Tentu dengan menyerap tenaga kerja 300 pegawai, Hotel Novotel turut menciptakan masyarakat yang mampu berkonsumsi. "Berdaya beli kuat," katanya. Sebagai tambahan, tuturnya, ke depan di tahun 2012 Manado jadi tuan rumah event berskala nasional dan internasional. ( )