NALAR SADAR ATASI SAMPAH PASAR

Nalar Sadar Atasi Sampah Pasar
Oleh: Budi Susilo


KEBERADAAN
volume sampah akan berbanding lurus dengan jumlah penduduk di suatu wilayah. Dan banyaknya sampah pun berbanding lurus dengan sumber segala sumber mara bahaya.

Mengutip Prof. Dr. Enri Damanhuri dalam jurnal Saint dan Teknologi BPPT berjudul Permasalahan dan Alternatif Teknologi Pengelolaan Sampah Kota Di Indonesia, bahwa penanganan sampah khususnya di kota-kota besar di Indonesia merupakan satu di antara permasalahan perkotaan yang masih jadi tantangan bagi pengelola kota.

Pertambahan penduduk dan peningkatan aktivitas yang demikian pesat di kota-kota besar, telah mengakibatkan meningkatnya jumlah sampah disertai permasalahannya.

Diprakirakan paling banyak hanya sekitar 60 persen sampai 70 persen yang dapat terangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) oleh institusi pemerintah. Dan bagian sampah yang tidak terangkut tersebut ditangani oleh masyarakat secara swadaya, atau tercecer dan secara sistematis terbuang ke mana saja.

Semua orang mengetahui, sampah dapat timbulkan limbah kotor, bau dan sumber berbagai virus penyakit yang dapat mengancam dan membahayakan kehidupan seseorang, namun tidak semua yang mampu menyadarinya.

Satu contoh, sebagaimana yang diberitakan oleh tribunmanado.co.id, Kamis (7/10/2011), di sebuah Pasar Ruko Pateten, sampah berserakan banyak ditemukan, merusak pemandangan seputaran pantai Selat Lembeh.

Wajarlah lokasi pasarnya berdekatan di pinggir pantai, sampah bekas buangan pasar tercemar di air laut. Tetapi itu sebenarnya bukanlah hal yang wajar, sudah tingkah yang kurang ajar. Membiasakan hal ini berarti bukan lagi termasuk berbudaya budi pekerti.

Coba buktikan sendiri, kunjungi pasar Ruko Pateten pada pukul 11.00 Wita. Pantainya yang juga jadi dermaga terminal kapal penumpang dihiasi sampah plastik bekas minuman air mineral, kertas kardus, dan daun-daun serta batang pohon.

Sebenarnya, sampah itu bukanlah permasalahan yang perlu ditakuti dan dijauhi, sebab sampah itukan dari kita dan maka pasti juga bisa untuk kita. Dikumpul, didaur ulang dan jadilah kembali barang bernilai guna.

Sampah tidak akan timbulkan bencana asal kita punya kesadaran penuh dan mau berpikir terobosan inovasi. Sadar menjadikan sampah sebagai sahabat.

Seperti apa yang dilakukan Kota Jakarta yang diberitakan kompas.com, Rabu (5/10/2011), memfokuskan pengolahan sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi warga Jakarta dengan mengolah sampah menjadi listrik, kompos, dan barang bernilai ekonomis tinggi.

Pengolahan sampah tersebut berhasil mengurangi nilai residu sampah, dilakukan melalui pengembangan Intermediate Treatment Facility (ITF) dan Sentra 3R (reuse, reduce, and recycle).

Melihat kondisi realitas Pasar Pateten kini. Mulailah setiap individu baik itu pedagang dan pengunjung pasar menyadari arti penting kebersihan, keindahan dan tata kelola bebas sampah. Apa pun itu yang dilakukan Dinas Kebersihan Kota Bitung menambah armada kapal sampah tetapi warga masyarakatnya belum tersadar, Pemerintah Kota ibarat bagai menulis di atas air, segala upaya daya sia-sia tak menghasilkan apa-apa.

Sebenarnya ada upaya sederhana. Semisal kita sehabis mengkonsumsi barang sesuatu, berpikirlah mencari lokasi tempat sampah. Andai masih sulit cari tong sampah, bersabarlah sedikit dengan menyimpannya sementara, bila sudah menemukan tempat sampah, barulah membuangnya. Hal ini wajib kita lakukan maka yang untung adalah kita semua.

Langkah lainnya, bila kita habis memakai produk kemasan air mineral gelas maupun botol, janganlah langsung membuang sembarangan. Bila berkenan, simpan dan kumpulkan sampai banyak dan langsung dapat ditukarkan ke Bank Sampah agar bisa berubah menjadi uang. Sebagai bahan petunjuk, khusus di Kota Bitung keberadaan Bank Sampah bisa ditemukan di daerah Ranowulu.

Mari kita berpikir dan tersadar bersama, jangan pula hanya piala Adipura kita buta oleh pujian dan penghargaan Adipura yang telah kita raih beberapa waktu lalu. Dan janganlah mengelola dan kendalikan sampah karena ingin capai target juara Adipura. Rasanya tak etis kita tersadar mencintai kebersihan hanya tujuan raih gelaran Adipura. Bersihlah Bitung Ku, sehatlah warganya. Salam jongers (berjiwa muda) grak tuk kebaikan. ()

Komentar

  1. Kami RAJA PLASTIK INDONESIA menjual berbagai macam jenis tempat sampah plastik ke seluruh kota Indonesia, Klik website kami di http://www.rajaplastikindonesia.com atau http://www.tempatsampahplastik.net atau Telp: 021-87787043 / 081953841039

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

PONDOK PESANTREN MARDHATILLAH BALIKPAPAN