PERJALANAN SEKOLAH SWASTA ARUNGI UNBK 2

Sempat Ditolak Pemerintah Disuruh Ikut Serentak Saja


Menghadapi momen perdana Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) sekolah kejuruan swasta di Kota Balikpapan melakukan persiapan matang. Sekolah swasta baru tahun ini selenggarakan ujian yang mengadopsi teknologi, sementara sekolah negeri telah lebih dahulu menerapkannya.

MENJELANG siang, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Ibnu Khaldun Kota Balikpapan sepi tidak seperti biasanya, banyak siswa yang tumpah ruah di area lingkungan sekolah bertembok cat hijau ini.

"Lagi ada ujian nasional. Sebagian diliburkan," ungkap petugas keamanan sekolah saat Tribun menyambangi sekolah ini di bilangan Jalan Semoi, Kelurahan Margasari, Kecamatan Balikpapan Barat pada Senin 3 April 2017.

Pelaksanaan UNBK di sekolah ini ditempatkan di lantai dua. Saat menelusuri beberapa ruang kelas di lantai dasar, sekitar pukul 10.00 Wita, tidak tampak adanya kegiatan belajar mengajar. 

Meja kursi ruang kelas hanya ditempati beberapa satu dua orang siswa berseragam sekolah, mereka hanya duduk bersantai mengobrol dengan temannya.

Tidak berlangsung lama, menemui Haji Mursid, Kepala Sekolah SMK Ibnu Khaldun, di ruang kerjanya. Pria bertubuh bongsor ini mengungkapkan, sebenarnya sejak tahun lalu pihaknya dianggap sangat siap selenggarakan UNBK. "Puluhan laptop sudah kami beli. Sudah kami sediakan," ucapnya.  


Dia menjelaskan, SMK Ibnu Khaldun waktu tahun lalu telah memberitahu kepada Dinas Pendidikan Balikpapan yang menyatakan siap selenggarakan UNBK namun ditolaknya.

"Saya tidak tahu alasan ditolak. Pesannya waktu itu nanti disamakan saja, digelar serentak dengan sekolah swasta yang lain. Baru tahun sekarang inilah kami baru dibolehkan," tutur Mursid.  

Padahal tambah dia, pengajuan UNBK di tahun 2016 dianggap logis karena infrastruktur yang tersedia dinyatakan lengkap. Siswa yang terlibat dalam ujian juga banyak mencapai ratusan orang dan bagi sekolah ujian menggunakan komputer dianggap kemajuan dan memudahkan.

"Kami berusaha tidak mau kalah dengan sekolah swasta yang lain. Kami mau sama langkahnya dengan sekolahan yang negeri. Kami walau swasta ingin tunjukkan kami bisa," tegasnya.

Secara statistik, jumlah siswa yang mengikuti ujian nasional tahun lalu sebanyak 270 siswa. Sementara untuk tahun 2017 ini siswa yang melakukan ujian nasional memakai sistem komputer atau UNBK sedikit menurun, angkanya mencapai 169 siswa dari berbagai program studi kejuruan. 


Perlengkapan UNBK tahun ini, disiapkan perangkat komputer sampai 100 unit dengan membagi beberapa gelombang peserta ujian dari pagi hingga siang. Sebagai kesiapan menghadapi hal darurat, sekolah menyediakan cadangan laptop sebanyak 17 unit dengan tambahan tiga server.

"Kami sempat beli laptop bekas di sebuah perusahaan besar. Laptop yang kapasitas bagus. Intel Core," tutur Mursid. 

Satu di antara siswa yang usai mengikuti ujian, Agis Sakinah Siti, mengungkapkan, selama melangsungkan UNBK tiada menemui kendala. Lancar saja. Untungnya sedang tidak bercuaca hujan ekstrem.

Seandainya hujan lebat terus-terusan maka sekolah akan kebanjiran. "Tadi mengerjakan pelajaran bahasa Indonesia, gampang. Nanti yang susah itu matematika," ungkap perempuan berjilbab ini.[1] ( ) 


[1] Koran Tribunkaltim, “Perjalanan Sekolah Swasta Arungi UNBK; Sempat Ditolak Disuruh Ikut Serentak Saja,” terbit pada Rabu 5 April 2017 di halaman 7 rubrik Tribun Balikpapan.

Postingan populer dari blog ini

MACACA NIGRA PRIMATA SEMENANJUNG MINAHASA I

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA