PONDOK PESANTREN ASY SYIFA BALIKPAPAN
Santri
Diharuskan Ikuti Pramuka
Kehadiran
Pondok Pesantren Modern Asy Syifa di Kota Balikpapan diibaratkan oase yang
muncul di hamparan padang pasir. Lembaga pendidikan yang berbasiskan Islam dan
nasional ini memberi warna pola pendidikan di kota minyak ini. Satu di
antaranya menelurkan bibit-bibit pemimpin ideal yang siap terjun di tengah
masyarakat.
LANGIT
Kelurahan Batu Ampar, Jalan Soekarno Hatta Kilometer 4,5, Kecamatan Balikpapan
Utara diwarnai jingga, pertanda sudah senja, akan masuk waktu berbuka puasa
ramadhan.
Atmosfir
yang demikian, Tribun menyambangi kediaman Ustaz Umar As Sidiq, yang
jaraknya sekitar 50 meter dari bangunan sekolah Ponpes putri Asy Syifa, Senin
13 Juni 2016.
Berkemeja
batik motif bunga cengkeh, pria yang menjabat Wakil Pimpinan Kampus Satu Ponpes
Asy Syifa ini mau membagi waktu bersua dengan Tribun yang menegaskan, sejarah
Ponpes Asy Syifa sudah berdiri sejak tahun 1987.
"Dahulu
kurikulumnya masih salafiyah, namun perkembangan zaman, mengikuti kebutuhan
umat, ponpes kami ubah menjadi modern, layaknya di Ponpes Gontor,"
tuturnya di pelataran rumahnya.
Keunggulannya,
setiap anak didik yang menimba ilmu di jenjang pendidikan Ponpes Asy Syifa akan
ditajamkan karakternya, terutama membentuk kepemimpinannya melalui media
Pramuka dan pembelajaran penguasaan bahasa asing.
Kata
Umar, bagi calon santri, baik itu pria dan wanita yang mendaftar pendidikan di
Ponpes Asy Syifa dipersyaratkan harus siap mengikuti gerakan Pramuka yang
diselenggarakan ponpes.
Saat
diterima di Ponpes Asy Syifa tidak boleh menolak, apalagi beralasan malas ikut
berorganisasi Pramuka. Kecuali jika ada halangan keterbatasan fisik tentu saja
akan diberi keringanan.
"Santri
yang punya riwayat penyakit dalam, tidak akan dilibatkan di kegiatan Pramuka
yang mengeluarkan tenaga dan fisik. Kami akan alihkan di kegiatan Pramuka yang
sifatnya teori penanaman jiwa‑jiwa kepemimpinan," ungkap Umar.
Melalui
wadah Pramuka, para santri bisa berkespresi diri dan menyerap ilmu‑limu
kepemimpinan yang berbasiskan pada nilai‑nilai keislaman dan nasionalisme
Indonesia.
Sebab
di Pramuka, para santri akan ditumbuhkan jiwa kesederhanaan, kemandirian,
keikhlasan, ukuwah Islamiyah, berbudi tinggi, berwawasan luas, berpikiran
merdeka, kedisiplinan, dan berbadan sehat.
Satu
contoh membentuk karakter seorang pemimpin di Ponpes Asy Syifa ialah
memanfaatkan waktu secara tepat dan berdaya guna. Santri diwajibkan mematuhi
aturan gaya hidup ponpes, yang dimulai dari pagi hingga malam terkonsep dengan
adab keislaman.
"Pagi
sholat subuh, mengaji, lalu belajar pendidikan formal, setelah itu ikut
kegiatan keislaman Ponpes Asy Syifa hingga sampai jam 10 malam sudah wajib
tidur. Tengah malam tidak boleh ada yang berkeliaran di luar asrama," kata
Umar yang lulusan tarbiyah dari Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Balikpapan ini.
Anak
didik di ponpes pun digilir menjadi seorang pemimpin bagi kelompok belajarnya
agar supaya bisa sama‑sama merasakan bagaimana menjalankan amanah seorang
pemimpin.
"Semacam
ketua kelas. Yang mengurus absensi, memimpin doa, mengorganisasi santri hingga
yang mengawasi dan mengayomi santri," tutur pria kelahiran 7 Agustus 1969
di Banualawas Kalimantan Selatan ini.
Selain
itu, upaya memaksimalkan bobot kepemimpinan, para santri dididik mahir
berkomunikasi dengan bahasa Arab dan Inggris.
Sebab, tegas Umar, seorang pemimpin itu mesti cerdas dalam berkomunikasi. Keberhasilan pemimpin satu di antaranya diukur dari komunikasinya yang bijak dengan siapa saja.
Sebab, tegas Umar, seorang pemimpin itu mesti cerdas dalam berkomunikasi. Keberhasilan pemimpin satu di antaranya diukur dari komunikasinya yang bijak dengan siapa saja.
"Setiap
santri yang mau pulang ke asrama diwajibkan menyetor hafalan pidato bahasa Arab
dan Inggris. Supaya muncul rasa percaya diri dan menguasai komunikasi dengan
baik," kata penyuka makanan Bingka ini.[1]
( )
[1]
Koran Tribunkaltim, “Ponpes Modern
Asy Syifa Utamakan Kepemimpinan; Santri Diharuskan Ikuti Pramuka,” terbit pada
Jumat 17 Juni 2016 di halaman depan bersambung ke halaman 7.
Komentar
Posting Komentar