SENI RUPA PANCAROBA-PANCAROBA 2
Perempuan
Penentu Datangnya Pemimpin Berkualitas
TIDAK
seperti partai politik, yang hanya menampilkan satu tokoh utama partainya saja, lukisan kanvas karya Irul Hidayat menampilkan semua tokoh yang
pernah mengiringi perjalanan bangsa Indonesia.
Dimulai
dari tokoh Soekarno, Soeharto, Habibie, Abdurahman Wahid (Gusdur),
Megawati, hingga Susilo Bambang Yudhoyono pun ditumpahkan ke dalam
lukisan yang dengan sajian warna ragam bak pelangi.
Kesemua
orang ini adalah tokoh-tokoh yang pernah menjadi nahkoda pemerintahan
republik Indonesia, memimpin warga masyarakat dari Sabang sampai
Merauke.
Ada
Soekarno pemimpin di jaman revolusi, Soeharto presiden era orde baru,
dan Gusdur, Megawati, serta SBY berada dalam orde yang dianggap
sebagai masa reformasi.
Di
tengah perdebatan kontroversi dan juga pro terhadap tokoh-tokoh
tersebut, Irul yang sebatas sebagai seniman lukis hanya ingin
menyampaikan pesan, bahwa Republik Indonesia itu negara demokrasi
yang mesti melewati proses pergantian kepemimpinan.
Itulah
kenapa, lukisan yang diselesaikan di tahun 2014 itu diberi judul oleh
dirinya dengan nama Pancaroba Kepemimpinan yang
ditampilkan dalam Galeri Cipta Dua, Taman Ismail Marzuki, Minggu
(23/3/2014).
Menurutnya,
istilah Pancaroba bukan hanya untuk pergantian musim atau iklim,
seperti yang didefinisikan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Namun
maksud Irul, kata Pancaroba ini menggambarkan, bahwa negara Indonesia
sudah beberapa kali mengalami perubahan kepemimpinan, yang pernah
merasakan sosok presiden sampai enam orang.
“Penafsiran
dalam dunia lukis itu meluas. Tergantung dari kita yang melihat
lukisan. Pancaroba bukan saja untuk pergantian musim tapi juga bisa
untuk istilah transisi kepemimpinan,” kata pria kelahiran Solo ini.
Walau
masing-masing tokoh punya karakter, ciri dan sifat khas yang berbeda,
oleh Irul tokoh-tokoh itu dijadikan satu kesatuan dalam sebuah
bingkai seni lukis.
Irul
merasa mensyukuri atas kerahmatan dari sebuah perbedaan. Baginya,
adanya perbedaan dari mereka bukan berarti tak bisa disatukan dalam
satu kain kanvas.
Irul Hidayat pelukis Pancaroba Kepemimpinan asal Solo (photo by budi susilo) |
Irul
menilai dengan keragaman dari sifat tokoh-tokohnya membuat lukisan
Irul menjadi lebih indah, meriah, tidak monoton dan kering.
Tak
heran di bagian bawahnya, ia pun memberikan tambahan lukisan
tangan-tangan yang menadah. Tangan-tangan itu sebagai simbol rakyat,
yang mengharapkan ke para pemimpinnya, agar rakyat dapat hidup
nikmat.
Hal
menarik lainnya, di sisi pojok bagian kanan lukisan ada sosok
perempuan berpakaian mini dengan warna merah putih. Merah untuk
balutan bawah, dan warna putih penutup tubuh bagian atas.
Filosofi
perempuan mengenakan pakaian serba minin itu pertanda perempuan
terbuka, mau menerima pengetahuan dari segala arah, namun dengan
tetap tak meninggalkan etika budaya yang dikandung oleh bumi pertiwi
Indonesia.
Simbol
perempuan yang dimaksud Irul, sumber kemunculan seorang pemimpin itu
berasal dari perempuan. Karenanya perempuan harus cerdas, berwawasan,
punya karakater yang luhur.
Hal
itu agar mampu menghasilkan generasi bangsa yang berkualitas dan
nantinya dari generasi ini akan muncul pemimpin-pemimpin yang akan
membawa negara Indonesia berjaya dan mendunia. ( )
Komentar
Posting Komentar