ANCAMAN KRISIS ENERGI
Ancaman
Krisis Energi
SABAN
hari di kota-kota besar terjadi kemacetan yang parah, di antaranya
dapat dilihat di daerah Kota Jakarta, Kota Manado, dan Kota Medan.
Kemacetan total di jalan raya (gridlock) ibarat makanan
sehari-hari kaum urban.
Walau
sudah berganti Gubernur atau Walikota untuk yang kesekian kalinya,
tetap saja penyakit kemacetan di perkotaan belum juga terobati.
Solusi yang dilakukan jalan diperlebar, jalur tol diperbanyak, dan
apa yang terjadi ?
Antrian panjang pembeli bensin subsidi di sebuah SPBU Kota Tangerang (photo by budi susilo) |
Ternyata
diikuti juga oleh pertumbuhan kendaraan bermotor yang jumlahnya
semakin membludak hingga serasa menyentuh atap langit. Setiap
bulannya, kendaraan bermotor per unitnya terus bertambah1.
Bisa
dibayangkan jumlah kendaraan bermotor yang terus tumbuh, pastinya
akan butuh banyak bahan bakar minyak (BBM). Langkahnya, apakah perut
bumi negara ini harus terus dikuras demi penuhi bahan bakar warganya
?
Apakah
bangsa Indonesia bisa menghemat konsumsi energi fosil yang tak
terbarukan ? Lalu bagaimana dengan nasib generasi di masa mendatang
negeri ini ? Apakah kita tega, mereka tidak diberi sisa harta energi
fosil tak terbarukan ?
Ingat,
cadangan energi di Indonesia berupa energi fosil seperti diantaranya
minyak bumi dan batu bara semakin hari terus menyusut, di kemudian
hari akan habis.
Sementara
diimbangi juga dengan peningkatan jumlah penduduk dan gaya hidup
warganya yang konsumtif tentu akan memberi dampak buruk, semakin
cepat negara ini jatuh pada petaka krisis energi.
Karena
itu, sebagai acuan dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
(BPPT) bahwa perkiraan sampai akhir tahun 2013, Indonesia harus
menghemat 1,3 juta kilo liter.
Dan
memasuki tahun 2014 mencapai 4,4 juta kilo liter, agar mampu
mengimbangi pertumbuhan konsumsi energi. Sementara kebutuhan energi
diperkirakan meningkat 2.518 juta setara barel minyak (SBM) di tahun
2030 dari 1.043 juta SBM di tahun 2011.
Strategi
menghadapi kehwatiran tersebut, maka manfaatkan energi alternatif
lainnya. Mengingat Indonesia negeri kaya raya alamnya. Peluang dan
potensi yang dimaksud adalah pemanfaatan sumber energi alternatif dan
yang terbarukan.
Seperti
di antaranya energi panas, biomassa,
angin, air, dan gelombang laut. Inilah tugas dan tantangan kita
bersama ke depan, untuk bisa memanfaatkannya secara bijak dan adil. (
)
1Catatan:
Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, jumlah kendaraan di Jakarta
dari Januari hingga 21 Desember 2013 sebanyak 16.043.689 unit.
Rinciannya sebanyak 11.929.103 unit merupakan sepeda motor,
3.003.499 mobil, 360.022 bus, 617.635 mobil barang, dan 133.430
kendaraan khusus. Jumlah tersebut meningkat 9,8 persen dibanding
tahun 2012 yang mencapai 14.618.313 unit. Rinciannya sebanyak
10.825.973 unit merupakan sepeda motor, 2.742.414 mobil, 358.895
mobil penumpang, 561.918 mobil barang, dan 129.113 kendaraan khusus.
Komentar
Posting Komentar