DUREN TIGA MACET
Duren Tiga
Macet
SETIDAKNYA pada pagi hari itu orang-orang seharusnya punya hati
yang riang gembira dan pikiran pun tentram. Tetapi tidak saat itu, Selasa (28/1/2014), banyak
orang yang memancarkan wajah pahit.
Ini tak lain gara-gara mereka melintas di daerah Pancoran Jakarta
Selatan, persisnya di Jalan PLN Duren Tiga yang punya jalur jalan yang lebar
dan berlawanan arah.
Jalanan kawasan ini macet parah. Arus lalu lintas tak
bergerak, akibat para pengendara kendaraan bermotor ‘bernafsu’ untuk saling
lebih dahulu melintas.
Kondisi lalu-lintas Jalan PLN Duren Tiga saat padat (photo by budi susilo) |
Karena terjebak macet, kontan, hati pun gundah-gulana.
Pikiran pun tak tenang, sebab waktu tempuh perjalanan yang direncanakan meleset
dari perkiraan.
Tiba di lokasi tujuan terlambat, dengan nafas ngos-ngosan. Tentu bagi mereka di
antaranya yang masih jadi ‘anak buah’ tentu risikonya akan mendapat teguran
dari atasannya.
Jumlah kendaraan bermotor yang melintas di jalan
tersebut sudah tak bisa dihitung dengan jari. Sudah tumplek blek membanjiri Jalan PLN Duren Tiga.
Berdasarkan pengamatan yang sudah ditelusuri, titik
sumber kemacetan ada di pertigaan lorong Jalan Pancoran Barat VII, yang menuju
arah kantor lurah Pancoran.
Karena di pertigaan inilah, sejumlah kendaraan
melintas menyebrang secara tak terkendali akibat tak ada fasilitas lampu pengatur
lalu-lintas dan petugas polisi.
Saking semrawutnya, arus lalu-lintas tersendat, suara
kalkson kendaraan bermotor saling sahut-menyahut, raungan mesin kendaraan pun
menggema.
Melihat kondisi yang memprihatinkan tersebut, ada
beberapa warga setempat yang terpanggil untuk mengatur arus lalu-lintas.
Mereka ini bukanlah ‘polisi cepek’ yang biasanya dikenal, tapi merupakan warga biasa
yang ingin daerahnya tertib lalu-lintasnya.
Biasanya, Jalan PLN Duren Tiga tidak macet parah.
Kalau pun macet, masih terbilang padat merayap, tidak sampai berhenti
berjam-jam.
Kondisi lalu-lintas Jalan PLN Duren Tiga saat padat, Selasa (28/1/2014). Arus kendaraan yang macet tersebut berasal dari arah Kalibata Jakarta Selatan. (photo by budi susilo) |
Itulah irama kehidupan yang ada dalam lingkungan Kota
Jakarta. Kota yang serba ada ini memang banyak ragam tantangan dan rintangan.
Maklum saja, kota ini juga dikenal sebagai pusat
bisnis, kota diplomatik negara-negara Asia Tenggara, dan sebagai ibu kota
Republik Indonesia.
Memang, macet di Kota Jakarta itu bukan barang baru.
Kemacetan di Kota Jakarta bak teman sehari-hari. Rasanya aneh, jika Kota
Jakarta tak terjadi macet.
Yah, setidaknya ironi kota
tersebut seharusnya diperbaiki, tak lagi ada kemacetan yang memberikan banyak
kerugian bagi pemerintah, swasta, dan warga sipil lainnya.
Kapan jalanan Kota Jakarta bersih dari kemacetan
lalu-lintas ? Tentu saja yang bisa menjawab ini semua adalah mereka para warga
yang menetap, dan warga yang mencari nafkah di DKI Jakarta. ( )
Komentar
Posting Komentar