KEKUATAN MANUSIA YANG RENTAN SIRNA



Kekuatan Manusia yang Rentan Sirna

ALARAM jam dinding Masjid Al Hikmah yang menunjukan pukul 11.49 wib berdenting. Bunyi ini menjadi penanda bahwa waktu untuk sholat Jumat telah tiba, dan spontan muazin pun langsung mengumandangkan azan, Jumat (13/12/2013).

Masjid yang berlokasi di Ulujami, Jakarta Selatan tersebut dipadati pria muslim untuk tunaikan sholat wajib Jumat. Masjid penuh, luber sampai ke pelataran yang lantainya sudah di keramik merah. 

Beruntung, saat itu saya datang lebih awal sehingga mendapat shaf sholat di bagian dalam pada barisan empat. Kesempatannya, sebagai pengisi dakwah Jumat diisi oleh Ustad Hamka.

Khotbahnya menyampaikan pesan bertema kelebihan yang dimiliki manusia. Namun yang ditekankan disini adalah mengenai perkara-perkara yang bisa mengilangkan kelebihan tersebut.

Merenung atas perjalanan hidupnya yang menantang (photo by budi susilo)

Kelebihan yang dimiliki setiap manusia itu dapat sirna seketika jika dalam dirinya tanpa diliputi oleh sikap keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT dan rasullnya.

Sebagai penjelasan, kelebihan yang dimaksud adalah akal. Manusia dilahirkan ke muka bumi oleh Allah dibekali kelebihan berupa akal, sebagai modal dalam kehidupan. Melalui akal, manusia dapat menemukan nilai-nilai, sebab akal itu mampu berbinar rasa kelembutan, dapat membedakan baik dan buruk.

Tetapi tegasnya, kekuatan akal ini dapat runtuh jika manusia itu diselimuti dendam dan amarah. Manusia yang cepat marah, emosinya menggebu-gebu maka akan berpengaruh pada fungsi akal.

Amarah itu sumbernya dari syetan. Godaan syetan selalu datang menghantui manusia. Amarah itu sama halnya dengan panas. Syetan pun panas, karena terbuat dari api.

Kelebihan kedua yakni agama. Karena itu agama tak boleh disepelekan oleh manusia. Dalam mengarungi kehidupan, manusia harus beragama secara kokoh iman dan ketakwaannya.

Sebab agama itu sumber segala sumbernya berasal dari Allah SWT, yang pesannya disampaikan oleh para nabi dan rasul, kemudian para sahabat, lalu tabi’in dan seterusnya melalui pemuka-pemuka agama.

Ketika agama tersebut digerus oleh sifat iri, dengki, penuh hasut, maka kata Ustad Hamka akan menjadi bencana. Kehadiran agama akan sia-sia, rusak oleh penyakit hati, iri, dengki dan penuh hasut. 

Sebisa mungkin, agar agama itu menjadi kekuatan pedoman hidup maka manusia wajib menghilangkan sifat-sifat buruk, agar mampu beragama secara paripurna.

Kekuatan berikutnya adalah rasa malu. Setiap manusia yang punya rasa malu hidupnya akan selalu berada di jalan yang lurus, sifat-sifat yang ditumpahkan dalam hidup terus berbunga wangi. 

Sekarang faktanya, beber Ustad Hamka, manusia sudah jarang sekali memperhatikan rasa malu. Manusia tidak lagi punya urat malu, yang penting mampu mengejar dunia sudah bagian dari prestasi, walau harus menggadaikan rasa malu.

Manusia yang rasa malunya sirna biasanya sudah tak lagi dapat membedakan mana itu yang halal, dan mana itu yang haram. Dan akibatnya, timbul manusia-manusia yang serakah, yang mengganggu harmonisasi kehidupan.

Berikutnya yang terakhir adalah amal soleh. Bagi manusia, kekuatan amal soleh memberikan peran bagi kesuksesan manusia hidup di dunia. Mereka yang gemar beramal soleh dipastikan hidup di dunia akan aman sejahterah, sehat sentosa. 

Begitu pun ketika nanti di akhirat, maka orang-orang yang beramal saleh termasuk golongan yang selamat dan penuh rahmat.  Mengingat kehidupan manusia itu umumnya punya standar, usia 60 hingga 70 tahun saja.

Perputaran dunia itu hanya singkat. Jika dilewati begitu saja, tanpa harus dimodali oleh amal soleh maka hidup serasa sia-sia, kosong tak berisi. Kala mati masuk ke liang lahat kubur tak membawa amal saleh, tentu saja manusia itu akan tersiksa.

Karena itu, sudahkah kekuatan-kekuatan tersebut kita miliki. Sampai sejauh mana potensi tersebut mampu dimanfaatkan secara baik. Mari kita bersama-sama refleksi diri, agar kekuatan itu kita miliki dan menjadi pembawa manfaat bagi diri dan seluruh semesta alam. ( )

   

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

MACACA NIGRA PRIMATA SEMENANJUNG MINAHASA I

CANDI GARUDA YOGYAKARTA