BETAWI BUKANLAH BATAVIA

Betawi Bukanlah Batavia

MASIH ada orang yang salah paham dengan istilah Betawi. Sebagian ada orang yang mengartikan Betawi itu pelesetan dari Batavia. Padahal ini tidak benar, sebab antara istilah Betawi dengan Batavia sangat jauh berbeda.

Pengetahuan ini terbongkar saat saya berjumpa dengan budayawan Betawi bernama Yahya Andi Saputra, di acara Pekan Seni Budaya dan Arsitektur Betawi di lantai dasar FX Sudirman Jakarta Selatan, Kamis (21/11/2013).

Katanya, sebelum bernama Jakarta seperti jaman sekarang ini, dahulunya diberi nama Batavia oleh pemerintahan kolonial Hindia Belanda (VOC) era Gubernur JP Coen yang berhasil menguasai kraton Jayakarta pada tahun 1620. 

Budaywan Betawi Yahya Andi Saputra sedang membagi ilmunya mengenai sejarah budaya Betawi (photo by budi susilo)

Jadi tuturnya, tidak benar jika lafal Betawi berasal dari kata Batavia. Sepenuh hati ia meyakini, Betawi untuk nama suku yang tinggal di Jayakarta kala itu. Sama seperti halnya dengan nama suku Batak, suku Sunda, dan suku Asmat di tanah Papua.

Sambil memamerkan koleksi buku yang dimilikinya, ia menjelaskan buku yang merupakan hasil penelitian dari serorang ilmuwan Belanda, Gj Fillet berjudul Plaaantkundig Woordebboek van Nederlandsch Inde, terbitan Amsterdam 1888, bahwa nama Betawi itu diambil dari nama pohon Gilingan Betawi atau yang bahasa ilmiahnya disebut Cassia Glauca, sejenis pohon ketepeng. 

Bagi masyarkat setempat, kala itu hidup sangat bergantung pada alamnya. Tak heran, suku Betawi saat itu lebih banyak memanfaatkan tumbuh-tumbuhan sebagai penopang hidupnya.

Saat itu, pohon Ketepeng bisa diambil manfaat secara keseluruhan. Daunnya untuk dimakan sebagai hidangan lalapan, kayu pohonnya pun untuk gagang golok atau juga gagang pacul.

Entah itu benar atau tidak nama Betawi dari nama pohon, yang pasti pendapat ini bisa masuk akal, mengingat nama-nama tumbuhan telah menjadi sebutan nama tempat di Jayakarta saat itu. 

Sampai sekarang pun, fakta ini tampak terlihat dari pemberian nama-nama jalan yang ada di Jakarta, kebanyakan diambil  dari jenis tumbuh-tumbuhan seperti di antaranya Kebon Sirih, Kampung Rambutan, Pondok Kelapa, dan Pondok Labu. ( )

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CANDI GARUDA YOGYAKARTA

MACACA NIGRA PRIMATA SEMENANJUNG MINAHASA I

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA