BANJIR PARKIR



Banjir Parkir

BANJIR air di Indonesia merupakan hal yang lumrah. Di Jakarta sendiri, kala masuk musim penghujan sering langganan banjir air. Itu pun tak pernah beruntung, air banjirnya selalu kotor dan membuat gatal-gatal kulit tubuh.

Akibatnya, beberapa pemukiman penduduk, terutama yang berada di pinggiran kali, kena dampak bencana alam ini, hingga akhirnya harus begadang semalam suntuk, berhari-hari harus mengungsi.

Kawasan yang berdekatan dengan terminal Blok-M Jakarta Selatan menawarkan parkir kendaraan, Kamis (5/12/2013). Sepanjang jalan yang peruntukannya bagi kepentingan umum dijadikan parkir dadakan. (photo by budi susilo)

Selain banjir air, kini belakangan ada banjir lainnya, yakni banjir parkir kendaraan bermotor di sudut-sudut keramaian kota, bahkan juga sudah merebak di gang-gang perkampungan penduduk yang dekat dengan pusat perkotaan.

Di Jakarta sendiri, fenomena ini paling mencolok. Mungkin jumlah kendaraan bermotor yang beredar sudah membeludak, maka tidak mengherankan, secara mendadak telah banyak bermunculan lahan parkir darurat yang belakangan sudah mulai merata di berbagai daerah.

Sungguh luar biasa pengguna kendaraan bermotor di Jakarta ini. Jumlahnya tak lagi bisa dihitung dengan jari kaki dan tangan. Kadang pun, mereka yang bawa kendaraan sempat bingung saat mau parkir kendaraanya, saking padatnya pengendara sempat frustasi memilih parkir sembarangan.

Ambil contoh untuk di kawasan Taman Ayodia, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, jika sedang masuk jam ramai, jalur sepeda kayuh disulap menjadi lahan parkir sepeda motor yang rupanya didukung penuh oleh petugas berseragam resmi parkir DKI Jakarta.

Padahal jelas-jelas, lajur sepeda kayuh yang ditandai dengan warna hijau tak boleh diserobot oleh mobilitas kendaraan lain, apalagi berani-beraninya menjadikan sebagai area parkiran. 

Antisipasinya, pihak berwajib sadar untuk menegakan aturan supaya ada ketertiban. Aparat secara tegas menindak kepada mereka yang telah terbukti melanggar perparkiran dengan secara sembarangan, untuk dikenai hukuman yang sesuai perundang-undangan, melalui cabut pentil dan hukuman denda.

Persoalan Jakarta dan sekitarnya sekarang bukan saja banjir air, tetapi ada tambahan baru pekerjaan rumah pemerintah berupa banjir parkir, yang faktanya masih banyak yang tumbuh liar tak terkendali.

Jalan raya di daerah kawasan Mampang padat oleh kendaraan roda empat, Kamis (5/12/2013). Jalanan yang ada di Kota Jakarta semakin lama disesaki oleh kendaraan bermotor. (photo by budi susilo)

Padahal pemerintah seharusnya mampu mengatasi banjir parkir dengan memberikan area lahan parkir tambahan, serta dengan diimbangi dengan penyediaan alat transportasi umum yang memadai agar orang-orang dapat beralih dari kendaraan pribadi ke angkutan massal. 

Setidaknya, jika pemerintah mampu mengelola perparkiran secara baik, maka akan menambah pundi-pundi pendapatan asli daerah, bukan jatuh ke kantong-kantong pribadi oknum tertentu.

Sebaliknya, jika pemerintah impoten dalam mengatasi banjir parkir, maka seterusnya situasi perkotaan akan terus semrawut, sumpek, tak lagi indah, dan tak berkesan asik di hati para penghuninya.

Para pelancong dari luar daerah pun enggan datang berwisata, menghabiskan uang untuk berbelanja. Ruginya, roda ekonomi daerah pun tak berputar lancar, rezeki seret. Rakyat di daerah pun dirundung kegalauan. ( )  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PRASASTI KALASAN YOGYAKARTA

MACACA NIGRA PRIMATA SEMENANJUNG MINAHASA I

CANDI GARUDA YOGYAKARTA