BUS METROMINI TANGERANG JAKARTA 5
Beruntung Dapat
Naik Yang Ciamik
RASANYA sudah lama saya tak naik bus Metromini yang berkelas.
Tapi saat itu mungkin saya sedang beruntung, bisa memperoleh bus Metromini yang
bersih dan nyaman, Jumat (8/11/2013) siang, saat dari Kota Tangerang Banten
menuju terminal Blok M Jakarta Selatan.
Tidak seperti biasanya, interior bus yang saya
tumpangi ini terlihat ciamik. Enak untuk dipandang oleh kedua bola mata telanjang.
Kesan yang diperoleh sungguh mencerahkan.
Saat itu, sampah-sampah yang tergeletak di lantai bus
pun tidak saya temui. Padahal puntung rokok dan sampah plastik tidak pernah
absen menghiasi lantai bus-bus Metromini akibat para oknum penumpang yang masih
kurang sadar menjaga kebersihan lingkungan.
Atap bus pun bersih, triplek coklatnya masih mengkilap
tak ada coret-coretan dari anak sekolah. Besi pegangan dan besi yang ada di
bangku pun masih mulus belum berkarat. Biasanya kondisi ini jarang terjadi pada
bus-bus Metromini umumnya.
Di bus itu juga, para penumpang yang lain tampak juga
merasa nyaman. Terlihat di bagian bangku belakang bus, dua penumpang bisa tidur
di bangku, pertanda dapat menikmati perjalanan bus.
Laju bus pun tidak ugal-ugalan. Supir bus Metromini
membawa secara manusiawi, tidak kebut-kebutan seperti orang yang mengejar
setoran dengan bus yang lain.
Bila cerita ke masa lalu, sekitar tahun 1999, sebenarnya
untuk menemukan kondisi bus Metromini Ciledug-BlokM yang mulus, bersih dan nyaman
begitu mudah.
Di masa inilah, sebagian besar bus Metromini masih
sangat ideal sebagai transportasi publik. Mengingat masa itu juga dipengaruhi
oleh faktor jumlah penumpang yang masih banyak membutuhkan angkutan umum
sehingga pelayanan bus pun dituntut tampil maksimal.
Kondisi interior bus sungguh berkelas. Tarif yang
diminta tidak ada tambahan, masih diberlakukan tarif normal. Bus Metromini saat
itu ada yang di lengkapi korden jendela, dan kadang juga ada iringan radio
musik yang membuat rasa asik menumpang bus Metromini.
Bahkan lebih keren lagi, ada bus yang dilengkapi juga
dengan televisi mini serta bangku penumpangnya pun dilapisi busa empuk serasa
naik bus umum berukuran besar antar kota.
Namun berbeda saat masuk di tahun 2011, orang sudah
banyak yang beralih ke kendaraan pribadi, terutama kendaraan roda dua. Karena
memakai motor terbilang lebih efisen ketimbang saat naik angkutan umum.
Untuk memiliki motor pun sangat mudah. Semua lapisan
sosial masyarakat mampu membeli motor mengingat beberapa lembaga kredit motor
mulai bermunculan dengan tawaran yang menarik berupa uang muka murah dan
cicilan kredit yang ringan.
Mau tidak mau, ini mengakibatkan peralihan
transportasi masyarakat, dari umum ke pribadi. Orang tak lagi melirik pada
angkutan umum. Jalanan yang terbatas luasnya akhirnya bertambah padat,
sehari-hari kondisi jalan selalu macet.
Sampai sekarang soal kemacetan lalu-lintas masih jadi
pekerjaan rumah besar pemerintah. Biang keladi utama kemacetan lalu-lintas sebenarnya
bukan saja pada gaya hidup masyarakat yang lebih suka bawa kendaraan pribadi,
tetapi lebih dari ini, sistem tranportasi publik turut menentukan.
Seandainya transportasi publik itu tersedia secara
memadai, murah, aman, dan nyaman, maka orang-orang merasa tak akan bermasalah
jika dalam kesehariannya naik angkutan umum.
Sekarang persoalannya, orang naik kendaraan pribadi
karena pelayanan angkutan umum yang tersedia masih belum maksimal serta boros
waktu dan uang jika bepergian memakai angkutan umum.
Salah siapa ini ? tentu saja ini juga salah kita
semua. Karena itu perlu ada kesadaran bersama guna meraih keberhasilan dalam
menciptakan alat transportasi umum yang ramah, modern dan profesional. Semoga
saja, amin. ( )
Komentar
Posting Komentar